Masyarakat sudah mulai
sadar betapa pentingnya kita Kembali kea lam untuk pertanian berkelanjutan. Pertanian
organik adalah teknis Bertani yang melibatkan didalamnya memanfaatkan segala
teknis budidaya menggunakan metode organik.
Pertanain organik sebenarnya sudah
diterapkan oleh petani-petani terdahulu karena lebih mudah dan masih seadanya.
Namun, setelah mengetahui cara konvensional dalam meningkatkan produksi para
petani mulai menggunakan pupuk kimia. Setelah mengetahui dampak dari pupuk
kimia, masyarakat mulai memahami bahwa kerusakan perlu diminimalisasi dengan
cara bertani organik.
Budidaya peertanian secara organik adalah
bagaimana menghindari sebisa mungkin penggunaan bahan kimia. Salah satu upaya
yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan pupuk organik. Pupuk organik
memiliki peranan penting dalam perngelolaan pertanian organik.
Pupuk Organik
Definis pupuk organik yaitu pupuk yang
dibuat dari sisa-sisa hayati berupa jasad, kotoran, baik sebagian maupun
keseluruhan melalui proses rekaysaa. Proses rekayasa ini dapat berupa penyimpanan
pada kondisi anaerob maupun aerob, tergantung kebutuhan pembuatan pupuk.
Pupuk organik merupakan bahan-bahan
organik seperti limbah kotoran ternak yang sudah terurai (dirombak) maupun
tanaman-tanaman yang sudah kering (humus) yang didekomposisi oleh mikroba
hingga dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan
dan perkembangan tanaman.
Pupuk organik dihasilkan dengan cara
memanfaatkan sisa jasad hayati baik itu tanaman, maupun hewan dengan memanfaatkan
mikrooganisme sebagai agen hayati yang berguna dalam pematangan bahan. Bahan
didiamkan pada kondisi anaerob agar terjadi fermentasi pada bahan. Bahan dalam
pertanian organic dinyatakan sudah memenuhi syarat apabila kondisi pupuk
sudah tidak berbau, tidak hangat, dan berwarna hampir sepeti tanah.
Pupuk organik memiliki kandungan unsur
hara lebih kompleks daripada pupuk anorganik. Pupuk anorganik memiliki
unsur yang lebih komplek dan biasanya hanya terdiri dari beberapa hara.
Kandungan pupuk organik yang lebih beragam memberikan kelebihan dalam kebutuhan
hara yang diperlukan bagi tanaman
Manfaat Pupuk Organik
Manfaat pupuk organik sebagai berikut:
1.
Mampu mengikat air
Pupuk organik memiliki kemampuan dalam
mengikat partikel lapisan tanah atau agregat yang lebih kecil menjadi lebih
besar oleh karena itu air pada tanah juga akan ikut terikat. Pemberian bahan
organik pada lapisan atas akan memperbaiki struktur tanah dan porositas tanah
menjadi lebih baik.
Strukur tanah dan porositas menyebabkan
adanya infiltrasi pada lapisan top soil sehingga adanya kemungkinan untuk
kandungan air berada pada top soil atau tanah lapisan atas. Hal ini yang
menyebabkan tanah yang menggunakan pupuk organik lebih subur karena kebutuhan
air relatif terpenuhi.
2.
Mengurangi pencemaran
lingkungan
Penggunanan pupuk organik mampu mencegah
maupun meminimalisasi dampak pencemaran lingkungan. Pupuk organik berbeda
dengan pupuk kimia dalam hal akumulasi bahan kimia yang susah terurai. Apabila
bahan kimia yang terakumulasi sudah melewati batasan toleransi lingkungan, maka
dapat membahayakan ekosistem.
3.
Mudah didapat
Pupuk organik secara alamiah mudah
didapatkan karena segala sumber daya alam hayati dapat dimanfaatkan sebagai
bahan dari pupuk organik. Bahan dari pupuk organik dapat berasal dari sisa
daun, sisa tanaman, kotoran ternak, dan hasil dari pembusukan hayati dari sisa
rumah tangga.
Sumber daya hayati yang melimpah
memberikan keuntungan bahwa pengolahan pupuk organik menjadi lenih mudah.
Bahkan petani sendiri dapat membuat pupuk organik.
4.
Hemat energi
Pembuatan pupuk organik pada dasarnya
berbeda dengan pembuatan pupuk kimia. Pembuatan pupuk kimia dalam pembuatannya
memerlukan energi yang lebih besar karena perlu adanya proses mekanisasi dan
bahan-bahan tambahan kimia lainnya. Sementara, pembuatan pupuk organik hanya
dilakukan pembusukan dengan memanfaatkan mikroorganisme tanpa perlunya
penambahan bahan-bahan lainnya.
Selain tanpa perlunya penambahan
bahan-bahan, bahan yang didapatkan merupakan sisa hasil dari limbah pertanian baik
berupa kotoran ataupun sisa dedaunan yang dapat diolah ulang atau recycle untuk
dijadikan sebuah produk yang lebih bermanfaat.
5.
Menggemburkan tanah
Teksur tanah yang kompak atau padat perlu
diberikan pupuk organik. Pupuk organik berbeda dengan pupuk anorganik yang
dapat membuat tanah menjadi keras karena reaksi kimia pada tanah. Pupuk organik
memiliki karakterisitik yang unik yaitu dapat memberikan pori-pori pada lapisan
atas tanah sehingga tanah yang ditambahkan pupuk organik menjadi lebih gembur.
6.
Memperbaiki aerasi
Pertumbuhan akar tidak hanya bergantung
pada kondisi kebutuhan air tercukupi, tetapi juga aerasi yang memadai. Aerasi
yang baik adalah adanya keseimangan pori-pori pada tanah dalam mengikat air
maupun oksigen.
Pupuk organik pada dasarnya memiliki
tekstur yang porous sehingga menghasilkan pori yang lebih besar daripada tanah
tanpa pupuk organik. Adanya pori pada tanah dapat menghasilkan aerasi yang baik
sehingga oksigen dapat terikat untuk menunjang keperluan pertumbuhan akar.
7.
Meningkatkan produktivitas
tanaman
Pupuk organik memiliki kesamaan dengan
pupuk lainnya yaitu meningkatkan unsur hara pada tanah. Unsur hara pada tanah
apabila terpenuhi maka produktivitas tanaman juga akan meningkat. Kandungan
hara yang kompleks pada pupuk organik memiliki kelebihan dalam menyediakan
unsur hara baik unsur hara makro maupun mikro.
8.
Meningkatkan aktivitas
mikroba tanah
Mikroba tidak hanya ada di permukaan
tanah, tetap juga ada beberapa mikroba pada tanah. Mikroba pada tanah memiliki
peranan sebagai dekompositor agar sisa-sisa bahan organik teruari. Pupuk
organik dimanfaatkan oleh mikroba tanah sebagai sumber energi dalam melakukan
aktivitas dekomposisi.
Aktivitas mikroba akan meningkat
sebanding dengan tingginya energi yang disediakan oleh bahan organik, jika
bahan organik sebagai sumber energi mikroba banyak maka tingkat aktivitas mikroba
sebagai dekompositor juga akan meningkat.
9.
Meningkatkan KTK pada lahan
pertanian
Pupuk organik pada dasarnya memiliki
sifat masam sehingga pemberian pupuk organik dapat meningkatkan nilai
pertukaran kation pada tanah. Pertukaran kation memberikan kemamapuan tanah
dalam mengikat mineral yang berhubungan dengan ketersediaan hara pada tanah.
Beberapa hara dengan muatan ion negatif
akan terikat dengan hara bermuatan positif dan menyebabkan keseimbangan.
Apabila terjadi keseimbangan maka mineral akan saling mengikat dan meningkatkan
kesuburan tanah.
10.
Hemat biaya
Dalam usaha tani perlu juga diperhatikan
faktor ekonomi dalam menjalankan bisnis untuk arti pertanian. Penggunaan pupuk
organik memiliki kelebihan secara ekonomis yaitu murah karena selain bahan yang
melimpah juga mudah dibuat. Memanfaatkan bahan hayati dan melakukan daur ulang
selain mengurangi dampak pencemaran, juga menekan angka pembelian pupuk baru.
Jenis Pupuk Organik.
Sedangkan macam-macam pupuk organik antara lain:
1.
Pupuk hijau
Pupuk hijau merupakan pupuk yang
diperoleh dari seresah tanaman. Seresah atau daun yang berguguran akan jatuh ke
tanah dan mengalami pencucian. Proses pencucian ini akan menghasilkan unsur N pada
tanah dan dapat menyuburkan tanah. Jadi, apabila kalian membersihkan daun-daun
tak perlu dibuang, cukup taruh pada sekitaran tanaman dan biarkan pada proses
pembusukan sebagai pupuk.
2.
Pupuk Kompos
Pupuk kompos adalah salah satu pupuk
organik yang berasal dari sisa-sisa tanaman hasil dari pelapukan biologis
dengan bantuan dekomposer seperti mikroba dan cacing. Salah satu contoh dari
pupuk kompos adalah pupuk organik cair hasil dari rendaman air hasil olahan
sisa tanaman dan vermikompos hasil dari olahan serabut kelapa dan dibantu
dengan aktivitas cacing.
3.
Pupuk kandang
Pupuk kandang merupakan salah satu jenis
dari pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak seperti feses maupun urine.
Pupuk kandang dalam pembutaannya berebda dengan pupuk kompos karena lebih mudah
dan waktu yang dibutuhkan relatif lebih cepat daripada pembuatan pupuk kompos.
Dalam pembuatan pupuk kandang biasanya
kotoran hanya didiamkan hingga suhu olahan pupuk sudah menurun, tekstur remah
dan tidak berbau, maka pupuk siap diaplikasikan.
4.
Pupuk hayati
Pupuk hayati atau biofertilizer merupakan
pupuk yang mengandung mikroba yang dapat memfiksasi unsur hara seperti unsur N
maupun pelarut hara P dan K. Pengaruh mikroba selain sebagai pemfiksasi unsur
juga berperan sebagai fungisida tanaman karena bermutualisme dengan akar dan
menghasilkan selubung yang melindungi arti akar tanaman sehingga tahan
terhadap fungi.
Kelebihan pupuk hayati di antara pupuk
organik lainnya adalah pengendali efektifitas pathogen dan juga menginduksi
akar agar lebih tahan terhadap penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar