Kamis, 21 Mei 2020

Kembalikan Jerami Ke Tanah: Jerami Sumber Hara K yang Tinggi dan Murah

Mulai sekarang jangan bakar jerami lagi atau membuang jerami dari lahan sawah. Kembalikan jerami padi hasil panen ke tanah lagi. Jerami mengandung hara K yang cukup tinggi. Ingat, 80% K yang  diserap tanaman padi berada dalam jerami. Maka pengembalian jerami ke tanah sawah dapat menyediakan sebagian hara K sehingga mengurangi takaran pupuk KCl.

Dengan cara tersebut dapat mempertahankan kesuburan tanah. Harga pupuk yang mahal atau bahkan langka dipasaran dapat menurunkan produksi beras nasional. Maka dari itu, perlu upaya memanfaatkan bahan organik yang ada di lokasi seperti jerami. Limbah panen padi ini dapat memasok sebagian kebutuhan hara K sehingga dapat mengurangi kebutuhan pupuk KCl. Selain itu unsur K dari jerami juga mampu meningkatkan kesuburan tanah.

Unsur Kalium merupakan salah satu hara utama yang dapat menjadi pembatas peningkatan produksi padi. Apalagi pupuk KCl sebagai sumber K harganya cukup mahal sehingga sebagian petani tidak lagi menggunakan pupuk KCl.  Jerami padi merupakan satu-satunya sumber K yang murah dan mudah tersedia di lahan sawah. Setiap 5 ton jerami mengandung unsur K setara dengan 50 kg KCl. Sekitar 80% K yang diserap tanaman padi berada dalam jerami. Oleh karena itu, mengembalikan jerami ke tanah sawah dapat memenuhi sebagian hara K yang dibutuhkan tanaman. Sangat penting kan jerami?

Tanah sawah di pantura Jawa Sebagian besar memiliki kadar bahan organik sangat rendah (C organik <2%). Hal ini disebabkan karena beberapa sebab: 1) petani tidak mengembalikan jerami ke tanah, 2) menanam padi secara terus-menerus namun mengangkut semua hasil panen keluar, 3) serta menggunakan pupuk anorganik tanpa disertai pupuk organik.

Penting dicatat: kadar bahan organik sangat mempengaruhi produktivitas padi sawah. Makin rendah kadar bahan organik, makin rendah produktivitas lahan. Tanah miskin bahan organik akan menurunkan daya sangganya terhadap pupuk sehingga efisiensi pupuk anorganik berkurang karena sebagian besar pupuk hilang dari lingkungan perakaran.

Fungsi fisika bahan organik (seperti jerami) adalah: (1) memperbaiki struktur tanah karena dapat mengikat partikel tanah menjadi agregat yang mantap, (2) memperbaiki distribusi ukuran pori tanah sehingga daya pegang air (water holding capacity) tanah meningkat dan pergerakan udara (aerasi) di dalam tanah menjadi lebih baik, dan (3) mengurangi fluktuasi suhu tanah.

Fungsi kimia bahan organik yang penting adalah: (1) meskipun mengandung sedikit unsur hara, pupuk organik dapat menyediakan hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan mikro seperti Zn, Cu, Mo, Co, B, Mn, dan Fe; (2) meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah, dan (3) dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam seperti  Al, Fe, dan Mn, sehingga logam-logam tersebut tidak meracuni tanaman. Fungsi biologis jerami adalah sebagai sumber energi dan makanan bagi mikroba dan mesofauna tanah. Dengan bahan organik yang cukup tersedia, aktivitas organisme tanah dapat memperbaiki ketersediaan hara, siklus hara, dan pembentukan pori mikro dan makro tanah.

Sudah saatnya kembali pada yang alami. Kembalikan unsur hara tanah secara alami dan kurangi pupuk kimia. Bijak dan cerdaslah dalam Bertani untuk pertanian berkelanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar