Senin, 25 Mei 2020

Karakteristik Pupuk TSP dan Manfaatnya Bagi Tanaman


Pupuk TSP merupakan pupuk anorganik dengan kandungan unsur hara fosfor tinggi. Pada dasarnya pupuk TSP adalah pupuk fosfat sangat pekat. Digunakan baik dalam penerapan secara langsung atau sebagai bahan baku dalam produksi pupuk kompleks dan dicampur dengan P2O5.  

Mengenal Pupuk TSP
TSP adalah singkatan dari triple superphosphate dengan rumus kimia Ca (H2PO4). Pengertian pupuk TSP adalah salah satu pupuk sumber hara fosfor pertama yang mempunyai hasil analisa kandungan cukup tinggi dan digunakan secara luas di masyarakat. Triple superphosphate juga dapat definisikan sebagai pupuk yang diproduksi oleh aksi asam fosfat pekat pada batuan fosfat tanah.

Bahan aktif produk monocalcium fosfat identik dengan superfosfat, tetapi tanpa kehadiran kalsium sulfat yang terbentuk jika asam sulfat digunakan sebagai pengganti asam fosfat.

Kandungan fosfor dari TSP (17 – 23% P; 44 hingga 52% P2O5). Kandungan TSP lebih besar daripada superfosfat yaitu (7 – 9,5% P; 16 hingga 22% P2O5). TSP diproduksi dalam bentuk granular dan nongranular dan digunakan baik dalam campuran pupuk (dengan pupuk kalium dan nitrogen) dan digunakan secara tunggal.

Berdasarkan persentase tersebut bisa dikatakan bahwa pupuk TSP mempunyai kandungan fosfor tertinggi dibandingkan pupuk karakter kering lainnya yang tidak mengandung Nitrogen (N).

Keuntungan menggunakan pupuk TSP yaitu hampir 90% kandungan fosfornya bersifat mudah larut dalam air (water soluble), sehingga bisa dengan cepat/segera diserap oleh tanaman. Begitu pupuk ditebar di tanah yang lembab, maka bentuk butiran pupuk tersebut akan segera meluruh.

Campuran tanah dan pupuk TSP akan menjadi bersifat asam. TSP juga memiliki kandungan Kalsium (Ca) 15% Kalsium, yang menyediakan unsur hara tambahan bagi tanaman.

Sedangkan definisi pupuk TSP menurut para ahli Agro Polychim, Triple superphosphate adalah pupuk fosfor yang sangat pekat dengan kandungan 46% diphosphorus pentoxide (P2O5). Sangat cocok untuk memberi makan semua jenis tanah yang memiliki рН dalam batas medium asam lemah hingga basa.

Pupuk TSP terdiri atas nutrisi anorganik yang digunakan untuk memulihkan komponen tanah yang penting untuk pertanian. Konsentrasi P2O5 (fosfat) dalam pupuk ini sekitar 44-46%.

Fosfat adalah salah satu komponen tanah yang sangat penting untuk membantu mendorong pertumbuhan akar semua jenis tanaman, sehingga akarnya akan lebih tebal, lebih kuat, dan lebih sehat. Fosfat akan memperkuat batang dan meningkatkan ketahanannya terhadap penyakit dan hama, serta dapat memacu perkembangan bunga dan kematangan benih, sehingga mempercepat waktu panen.

Kandungan Pupuk TSP

Pupuk TSP memiliki beberapa karakteristik yang menjadi kandungan daripada proses pembuatan produknya, antara lain adalah sebagai berikut;
1.       Fosfat larut air dan asam sitrat (P2O5) minimal persentasenya 46,0
2.       Fosfat larut dalam air (P2O5) minimal persentasenya 43,0
3.       Asam bebas (dengan air) maksimal persentasneya 3,5
4.       Kelembaban maksimal persentasenya 4,0
5.       Granulasi 1-4 mm minimal persentasenya 90,0

 

Manfaat Pupuk TSP bagi Tanaman

Pupuk TSP banyak digunakan pada abad ke-20. Secara teknis, pupuk ini dikenal sebagai calcium dihydrogen phosphate dan juga monocalcium phosphate, [Ca(H2PO4)2 .H2O].
Beberapa kegunaan dan manfaat pupuk TSP bagi tanaman yaitu:
1.       TSP mengandung 46% fosfat. Fosfat merupakan turunan dari fosfor yang hanya ditemukan di kerak bumi. Fosfat ialah anion yang terdiri atas atom fosfor (P) dan oksigen (O). Fosfor itu sendiri bagi tanaman sangat penting untuk medukung terjadinya fotosintesis, proses di mana tanaman mengubah sinar matahari menjadi molekul karbohidrat, yaitu gula.
2.       TSP mempercepat pertumbuhan sistem perakaran pada tanaman muda
3.       TSP mempersingkat periode infertilitas pada tanaman buah, mempercepat floresensi dan pematangan buah
4.       TSP meningkatkan ketahanan tanaman terhadap pembekuan dan kekeringan
5.       TSP berperan yang menentukan untuk pembentukan kualitas produksi sereal, sayuran, buah, teknis dan tanaman penghasil minyak
6.       TSP menghilangkan pengaruh negatif dari pemupukan nitrogen satu sisi
7.       TSP juga diperlukan untuk pemupukan tanaman polong-polongan, seperti alfalfa atau kacang-kacangan, di mana tidak diperlukan pemupukan N tambahan untuk melengkapi fiksasi N secara biologis.

Selain berguna untuk tanaman pada lahan pertanian Monocalcium fosfat juga memiliki kegunaan non pertanian, misalnya yaitu:
·         Monocalcium fosfat merupakan bahan penting dalam memanggang bubuk. Monocalcium fosfat yang asam bereaksi dengan komponen alkali untuk menghasilkan karbon dioksida, ragi untuk banyak produk yang dipanggang.
·         Monocalcium fosfat biasanya ditambahkan ke dalam makanan hewani sebagai suplemen mineral penting baik P maupun Ca.

Hal lain yang perlu diketahui tentang pupuk TSP, antara lain:
·         Pupuk ini bisa menjadi sumber fosfor yang sangat murah yang bisa kita temukan. Ini digunakan dalam banyak situasi di mana fosfor dibutuhkan atau dalam rentang campuran yang berbeda.
·         Pembuatan TSP dilakukan dalam 2 tahap, yaitu yang pertama adalah di mana asam sulfat bereaksi dengan baik dengan batuan fosfat sehingga menghasilkan asam fosfat. Gypsum adalah produk sampingan dari tahap ini dan biasanya dihilangkan. Asam fosfat kemudian direaksikan dengan batuan fosfat yang menghasilkan triple superphosphate.
·         Karena pupuk ini adalah sumber fosfor berbiaya rendah, biasanya merupakan pengganti dalam banyak superfosfat tunggal yang digunakan dalam campuran tanam berbeda. Produk ini dapat digunakan dalam campuran seperti MOP dan DAP.
·         Kualitas fisik pupuk ini sangat baik. Kita dapat menangani, menyimpan, dan mengalirkan semua jenis peralatan dengan sangat baik. Juga, itu tidak melembabkan saat dalam penyimpanan atau ketika di lapangan. Itu juga mampu menyebar sangat merata.
·         Jika dibandingkan dengan pupuk lainnya, pupuk triple superphosphate mampu mengalir dengan lebih cepat. Ini sekitar 15-20% dari DAP. Kalibrasi harus dilakukan dengan hati-hati sebelum mulai menabur.

Kekurangan fosfor pada tanaman yaitu:
-          Menyebabkan tanaman terhambat pertumbuhannya
-          Sistem perakaran lemah dan berkembang secara abnormal
-          Warna daun tidak normal biasanya hijau tua
-          Bibit lebih sedikit
-          Periode pematangan yang panjang dan produktivitas rendah (tanaman tidak akan sering berbuah).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar