Penggunaan
zeolit pada pertanian khususnya sebagai pembenah tanah dan campuran pupuk
terutama pupuk urea dapat meningkatkan produksi hasil panen. Manfaatnya yang
banyak di bidang pertanian namun penggunaanya
masih sedikit.
Apa itu Batuan Zeolit
Zeolit adalah senyawa zat kimia alumino-silikat berhidrat dengan
kation natrium, kalium dan barium. Secara umum, Zeolit memiliki melekular
sruktur yang unik, dimana atom silikon dikelilingi oleh 4 atom oksigen sehingga
membentuk semacam jaringan dengan pola yang teratur. Di beberapa tempat di
jaringan ini, atom Silicon digantikan degan atom Aluminium, yang hanya
terkoordinasi dengan 3 atom Oksigen. Atom Aluminium ini hanya memiliki muatan
3+, sedangkan Silicon sendiri memiliki muatan 4+. Keberadaan atom Aluminium ini
secara keseluruhan akan menyebababkan Zeolit memiliki muatan negatif. Muatan
negatif inilah yang menebabkan Zeolit mampu mengikat kation.
Secara kasat mata batuan ini terlihat seperti batu kapur. Saat bongkahan batu ini dipecah, akan terlihat warna yang beragam bergantung pada karakter dan kandungan alami didalamnya. Secara umum Zeolit berwarna abu-abu kehijauan, ada pula yang berwarna putih kekuningan dengan tekstur halus.
Manfaat zeolit dalam bidang pertanian khususnya
membenahi lahan pertain tidak diragukan lagi. Berikut ini adalah tinjauan
ilmiah manfaat zeolite bidang pertanian:
-
Hasil analisis kimia tanah menunjukkan bahwa zeolit
mampu meningkatkan kandungan K, Na, Ca, dan Mg tanah, serta meningkatkan KTK
dan pH tanah ultisol, karena kation-kation dalam zeolit didorong keluar oleh
H+, dan kation tersebut dilepaskan ke dalam larutan tanah yang dapat
menyebabkan adanya suplai hara tersebut
(Ernawanto, et. al. 2011).
-
Zeolit mengandung unsur-unsur hara makro dan mikro
yang dapat disumbangkan ke dalam tanah, memperbaiki agregasi tanah sehingga
pori-pori udara tanah meningkat. Porositas tanah meningkat sehingga
perkembangan akar tanaman kedelai optimum. Penambahan zeolit ke tanah nilai
kapasitas tukar kation meningkat, sehingga hara yang berasal dari pupuk akan
diadsorpsi partikel-partikel bermuatan negatif tanah sehingga dapat mengurangi
kehilangan hara melalui pencucian (Ernawanto, et. al, 2011).
-
Pemberian 1750 kg ha-1 zeolit mampu meningkatkan
produksi kering kedelai sebesar 20% dibanding tanpa zeolit (Ernawanto et al.
2011)
-
Pemberian zeolit mampu meningkatkan efisiensi
pemupukan urea, KCl, dan phonska. Struktur zeolit yang berpori-pori dengan
permukaan yang bermuatan negatif dapat mengurangi pencucian hara NH4+ dari Urea
dan K+ dari KCl atau pupuk phonska di daerah perakaran, sehingga terjadi
efisiensi penggunaan pupuk urea dan KCl atau phonska (Al-Jabri, et al. 2009).
-
Zeolit alam mempunyai kemampuan yang sangat baik
untuk menjerap dan menukarkan kation (Kusdarto, 2008).
-
Zeolit menyangga pH tanah sehingga dapat mengurangi
pemberian takaran kapur pada tanah ultisol atau podsolik merah kuning, pembawa hara tanaman, perangkap
logam-lagam Cu, Cd, Pb dan Zn sehingga masuknya kedalam rantai makanan dicegah (Fuji, 1974).
-
Pemberian zeolite pada tanah dengan takaran 2,5 ton
ha-1 pada tanah ultisol meningkatkan hasil jagung 6-11%, kedelai 19%, kacang
tanah 18%, dan tomat 35%. Akumulasi N dari pupuk N dua kali lebih tinggi jika
zeolit diberikan 3 dan 6 ton ha-1, hal ini karena konversi NH4 + menjadi NO3-
sebanyak 30-40% dapat dihambat oleh zeolit (Suwardi, 2007).
-
Pengaruh zeolit sebagai bahan campuran pupuk dengan
rasio zeolit:pupuk = 15:1 dengan pemberian pupuk N 200 kg/ha dapat meningkatkan
hasil kedelai 46 % dan jahe 72 %, pemberian zeolit : pupuk = 70:1 dan
pengurangan 50 % pupuk dapat meningkatkan produksi padi 28 % (Suwardi dan Goto,
1996).
Tidak diragukan lagi, zeolit sebagai pembenah tanah merupakan
salah satu inovasi teknologi yang terbukti secara teknis dapat memperbaiki
kerusakan tanah dan meningkatkan hasil tanaman, bahkan dapat mengurangi takaran
pupuk anorganik.
Zeolit adalah batuan yang mengandung mineral alami
berbahan dasar aluminium silikat yang terhidrasi logam alkali dan alkali tanah.
Batuan ini berwama abu-abu sampai kebiru-biruan.
Para ahli mineralogi menyatakan zeolit mengandung
lebih dari 30 mineral alami, seperti Natrolit, Thomsonit, Analit, Hendalit,
Clinoptilotit dan Mordernit. Jenis Clinoptilotit dan Mordernit adalah yang
sering digunakan di bidang pertanian dan sudah terbukti dapat meningkatkan
ketersediaan unsur nitrogen di dalam tanah.
Dalam penggunaannya sebagai bahan pembenah tanah,
zeolit yang digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan seperti kadar mineral
zeolit minimal 50%, KTK minimal 100 meq/100g, kadar air minimal 10% dan ukuran
butir ± 40-80 mesh.
Kapasitas Tukar Kation (KTK) menjadi parameter utama
dalam menentukan kemampuan tanah untuk mengikat (mengawetkan) pupuk yang
diberikan.
KTK adalah jumlah meq ion logam yang dapat diserap
maksimum oleh 1 g zeolit dalam kondisi setimbang. KTK dari zeolit biasanya
bervariasi dari 1,5 sampai 6 meq/g.
Sebagai bahan pembenah tanah, jumlah zeolit yang
diberikan ke tanah adalah sekitar 10-20 ton/ha. Suatu jumlah yang sangat banyak
untuk tanah-tanah yang memiliki KTK sangat rendah seperti tanah berpasir, tanah
podsolik, dan tanah oksisol.
Aplikasi Zeolit
Zeolit di lahan pertanian dapat dilakukan dengan cara
langsung ditebar ke tanah atau bisa juga dicampur dengan pupuk terlebih dahulu.
Zeolit dapat dicampurkan dengan pupuk urea dengan perbandingan 1:1 untuk
meningkatkan efisiensi pemupukan.
Cara lain adalah dengan mencampur zeolit dengan pupuk
bahan kompos sebelum proses pengomposan. Zeolit dapat meningkatkan mutu kompos
dan dapat mengurangi bau kompos pada saat proses dekomposisi. Jumlah zeolit
yang diberikan antara 10-30% bahan kompos.
Selain itu, sebaiknya dalam menggunakan zeolit
digunakan campuran antara zeolit ukuran halus dan kasar agar pengaruhnya
semakin baik dan daya tahannya lebih lama.
Hasil percobaan pada tanaman padi, zeolit ini dapat
menghemat penggunaan pupuk hingga 30% dari dosis yang diberikan tanpa
mengurangi produksi padi. Bahkan selama 3 musim berturut-turut petani tidak
lagi menggunakan pupuk P (TSP atau SP36), melainkan hanya memberikan zeolit
saja.
Penggunaan zeolit dalam lahan pertanian ini ibarat
memberi makan tanaman dengan wadahnya. Jadi apabila tanah diberi pupuk dengan
tambahan zeolit, maka zeolit adalah wadahnya dan pupuk adalah makanannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar