Lalat buah merupakan hama yang sering
menyerang tanaman cabe. Serangan hama
lalat buah pada tanaman cabe kadang bikin pusing petani cabe. Serangan hama
lalat buah ini dapat menyebabkan turunnya produksi cabe.
Cabe yang terserang lalat buah terdapat lubang
kecil di bagian kulitnya dimana sebenarnya larva lalat buah hidup di dalam
daging buah yang hampir masak (merah), sehingga menyebabkan buah menjadi busuk.
Kadang petani panen cabe dalam kondisi masih hijau karena serangan lalat buah
yang semakin menggila.
Menurut literatur terdapat lebih dari 66 spesies
lalat buah yang tersebar di Indonesia. Delapan spesies diantaranya memiliki
peranan sebagai hama. Dalam siklus hidupnya lalat buah memiliki 4 tingkatan
kehidupan yaitu telur, larva, pupa dan dewasa.
Biasanya lalat buah betina akan menusuk kulit buah
dan meletakkan telurnya sebanyak 10-15 butir telur sedalam 6 mm di bawah
permukaan kulit buah cabe. Salah satu kebiasaan yang dimiliki lalat buah adalah
mencari buah cabe segar yang hampir masak. Lalat buah tidak menyukai buah yang
busuk. Hama lalat buah mempunyai inang hampir pada 125 jenis tanaman.
Lalat buah memiliki sayap transparan, jika
dibentangkan lebarnya lebih dari 5-7 mm dan panjang badannya 6-8 mm. Apabila
dilihat dari atas warna perutnya coklat muda kekuningan dengan pita melintang
berwarna coklat tua kehitaman. Warna dada coklat tua kehitaman dengan bercak
kuning atau putih. Telurnya putih bentuknya memanjang dan runcing di kedua
ujungnya.
Pada daerah beriklim panas seperti di
Indonesia, lalat buah dapat dijumpai sepanjang tahun pada semua tingkatan
kehidupan. Pada temperatur 25-30 derajat Celcius dalam waktu lebih kurang 30-36
jam, telur lalat buah akan menetas. Daur hidup dari telur sampai dewasa
mencapai 28 hari akan tetapi di daerah yang beriklim dingin daur hidupnya akan
lebih panjang.
Ada beberapa cara pengendalian hama lalat buah
dengan prinsip pengendalian hama terpadu (PHT). Prinsip PHT adalah penggunaan
insektisida merupakan langkah terakhir. Ada 3 cara pengendalian hama lalat buah
pada tanaman cabe dengan biaya yang relatif murah dan sederhana.
1.
Pengumpulan buah yang terserang
Lakukan pengumpulan buah cabe yang
terserang baik yang masih menempel di pohon maupun yang sudah jatuh. Jika
dilakukan secara terus menerus maka siklus hidup lalat buah akan terputus. Buah
cabe yang sudah terkumpul kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik lalu
diikat kuat hingga benar-benar rapat. Buah yang dikumpulkan dalam plastik
dibiarkan minimal 1 bulan. Setelah membusuk kemudian keluarkan kembali dan
masukkan ke dalam lubang dengan ukuran 1×1,5 meter untuk dijadikan sebagai
pupuk organik. Cara ini sangat mudah dan murah serta paling efektif dalam
menurunkan populasi lalat buah.
2.
Pengasapan
Pengasapan dilakukan dengan membakar kayu yang
masih basah dengan jerami serasah kering (sampah organik yang berupa tumpukan
dedaunan kering). Kayu atau ranting basah diletakkan pada bara api yang sedang
membara agar menimbulkan asap. Fungsi pengasapan adalah untuk mengusir lalat
buah yang datang ke pertanaman cabe selama 3 hari. Langkah ini akan efektif jika
dilakukan secara serentak selama 13 jam terus-menerus maka cara ini juga dapat
membunuh lalat buah.
3.
Pemasangan perangkap ber atraktan (aroma atau bau
yang mampu merangsang hewan untuk tertarik atau mendekat karena menyukai
aromanya).
Cara ini cukup sederhana dan murah. Cara membuat
perangkap lalat buah adalah dengan menggunakan botol/wadah bekas air minum yang
lehernya berbentuk kerucut. Bagian tabung yang berbentuk kerucut dipotong,
kemudian dipasang kembali secara terbalik, bagian mulut tabung menghadap ke
dalam tabung kemudian bagian sambungan direkatkan dengan lem/selotip.
Atraktan/bahan perangkap dipasang pada media
kapas yang dipilin sampai sebesar ibu jari kemudian diikat dengan kawat kecil
sedemikian rupa sehingga menggantung pada bagian tengah tabung perangkap. Bahan
atraktan berupa metil eugenol diteteskan pada kapas sampai basah namun tidak
menetes. Gantungkan perangkap pada cabang atau ranting tanaman cabe yang
terlindung dari sinar matahari dan terpaan angin kencang. Pemasangan perangkap
dilakukan sejak buah pentil sampai panen. Pemberian atraktan diulang setiap
satu bulan.
Setiap satu hektar pertanaman dapat dipasang
16 perangkap, secara terus menerus dalam areal yang luas. Perangkap lalat buah
juga dapat dijadikan sebagai indikator kepadatan populasi lalat buah di lapang
sekaligus identifikasi spesies lalat buah yang ada di sekitar lokasi perangkap.
Perangkap metil eugenol merupakan atraktan beraroma betina jadi lalat yang
diperangkap adalah lalat jantan sehingga dapat menghambat perkembangan lalat
buah.
Kunci Keberhasilan Pengendalian Hama Lalat
Buah
Meskipun 3 cara pengendalian lalat buah yang
sudah dijelaskan di atas sangat mudah dan murah untuk diterapkan oleh petani
namun pengendalian akan tidak berhasil jika tidak dilakukan secara bersama-sama
(massal) dalam waktu yang serentak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar