Siapa yang tidak kenal dan suka
dengan buah semangak? Semangka memang buah yang banyak diminati. Tanaman
semangka dapat ditanam di sawah, kebun, juga lahan pekarangan rumah. Teknis budidayanya
juga mudah. Syaratnya dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh. Berikut ini
teknis menanam semangka di lahan pekarangan rumah.
1. Persiapan Benih
Sudah menjadi standar budidaya,
pilihlah benih yang berkualitas unggul. Benih unggul selain memiliki daya
kecambah yang tinggi juga memiliki ketahanan yang baik terhadap serangan hama
penyakit. Dengan demikian penggunaan bibit unggul ini dapat menunjang
keberhasilan budidayanya.
2. Persemaian Benih
Benih semangka disemai terlebih
dahulu. Maka Langkah pertama dalam penyemaian benih semangka yaitu menyiapkan
media semai.
Media semai menggunakan tanah
humus dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Aduk hingga tercampur merata. Masukkan
media semai ke wadah persemaian bisa menggunakan baki, polybag ataupun pot.
Siram media semai menggunakan larutan garam inggris/garam Epsom. Cara
membuatnya adalah dengan melarutkan 1/4 sendok makan garam inggris ke dalam 2
liter air. Garam inggris ini mengandung magnesium sulfat tinggi yang sangat
dibutuhkan oleh tanaman, yaitu berfungsi untuk membantu proses pertumbuhan
tanaman, membantu
adaptasi pindah tanaman, menjaga tanaman dari hama, menyuburkan tanaman dan
mempercepat pembuahan.
Langkah selanjutnya setelah
media disiram menggunakan larutan garam inggris, benih semangka siap disemai.
Caranya, taburkan atau susun berbaris benih semangka, berikan jarak dan jangan
terlalu rapat, kemudian tutup kembali menggunakan media semai yang sama secara
tipis saja dan diikuti dengan penyiraman kembali. Tutup persemaian menggunakan
plastik gelap yang telah diberi beberapa lubang kecil di permukaannya. Letakkan
persemaian di tempat yang teduh.
Pada hari ke 4 atau 5 sejak
penyemaian biasanya benih semangka sudah berkecambah dan perkenalkan bibit
dengan sinar matahari, akan tetapi jangan langsung diletakkan di tempat terbuka
yang terkena sinar matahari penuh. Perkenalkan dengan matahari bertahap
sedikit-demi sedikit pada tempat teduh.
Lakukan penyiraman bibit secara
rutin setiap pagi dan sore agar pertumbuhannya dapat optimal.
Setelah bibit semangka berumur
10 hari sejak penyemaian, bibit semangka sudah siap ditanam pada lahan di
pekarangan rumah.
3. Tahap Penanaman
Sebelum semaian semangka dipindah,
lahan pekarangan harus digemburkan dahulu dengan cara dicangkul. Buat bedengan
dengan ukuran lebar 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi
pekarangan.
Taburkan pupuk dasar berupa
pupuk kandang pada bedengan, aduk hingga merata kemudian rapikan kembali
permukaan bedengan.
Buat lubang tanam dengan jarak
50-70 cm antar lubang tanam. Tanam bibit pada lubang tanam dengan cara
mencabutnya dari persemaian dengan hati-hati agar tidak merusak perakaran.
Untuk itu sebelum dicabut terlebih dahulu siram persemaian bibit tersebut. Dan
untuk menjaga agar akar tidak rusak pindahkan bibit beserta media di sekitar
perakaran, hal ini juga bertujuan agar tanaman tidak stres setelah dipindah
tanam pada bedengan.
4. Tahap Perawatan
Bibit semangka yang sudah dipindah
dilahan pekarangan harus di lakukan perawatan dengan cara disiram secara rutin.
Kegiatan perawatan lainnya yaitu melakukan pemupukan, penyiangan gulma, dan
pengendalian hama. Pemupukan susulan dilakukan pada umur 15, 30, 50 hari
setelah tanam (HST) dengan pupuk NPK. Untuk pengendalian hama bisa menggunakan
bahan organic atau kimia (pestisida) dan disesuiakan dengan jenis hama dan
penyakitnya. Pada umur 35 HST tanaman
semangka sudah mulai berbunga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar