Kini masyarakat dunia mulai sadar akan bahaya
yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian. Banyak
juga semakin arif dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah
lingkungan. Gaya hidup kembali ke alam tengah menjadi tren baru meninggalkan
pola lama yang menggunakan bahan kimia non alami. Gaya hidup demikian telah
melembaga secara internasional yang memasyarakatkan jaminan bahwa produk
pertanian harus beratribut aman dikonsumsi, kandungan nutrisi tinggi dan ramah
lingkungan. Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk
pertanian organik dunia meningkat secara pesat.
Produk pertanian
organic didapat dari pertanian organic. Pertanian organic dilakukan dari pupuk,
pestisida harus menggunakan bahan organic. Salah satu pestisida nabati/organic yang
sudah diakui yaitu berbahan daun sirsak. Pestisida nabati daun sirsak ampuh
membasmi hama thrips.
Hama thrips
menjadi momok bagi petani karena sering membuat tanaman yang dibudidaya rugi. Hama thrips merupakan hama yang paling
berbahaya bagi tanaman. Hama ini menyerang daun tanaman terutama pada pucuk
daun. Hama ini dapat mengakibatkan keriting pada daun yang terserang,
pertumbuhan tanaman akan terganggu bahkan bisa gagal panen. Hama ini menyerap
cairan daun terutama daun muda sehingga daun tidak dapat tumbuh secara normal
dan mengeriting.
Jika ditemukan daun mengeriting ke atas maka
penyebabnya adalah thrips. Sedangkan gejala daun mengeriting ke bawah maka
penyebabnya adalah serangga mite (tungau). Hama thrips dapat mengakibatkan
turunnya produktivitas tanaman bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Biasanya gejala serangan ini banyak ditemukan
di musim kemarau. Jika serangan hama ini tidak segera diatasi maka tanaman
cabai tidak bisa tumbuh normal, dan jika dibiarkan tunas-tunas baru akan mati
sehingga tanaman tidak dapat berproduksi dengan baik.
Biasanya serangan hama thrips diikuti dengan
gejala rontoknya bunga, pada permukaan daun bagian atas biasanya juga terdapat
lapisan mengkilap seperti perak.
Hama ini sangat mudah dilihat dan kasat mata
pada bunga-bunga, pada tanaman dan di dalam gulungan daun tanaman berbentuk
kecil memanjang seperti semut dan hama ini dapat bergerak cepat serta mudah
meloncat.
Secara umum, pengendalian hama thrips telah
dilakukan oleh para petani dengan menggunakan pestisida kimia. Namun pengendalian
hama thrips menggunakan pestisida kimia secara tidak bijaksana telah
menyebabkan hama kebal terhadap pestisida. Hal ini menyebabkan petani cenderung
menggunakan dosis pestisida yang tinggi dan dilakukan berulang-ulang. Kondisi
demikian selain hama semakin kebal juga dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan
untuk mengatasi penyebaran hama thrips adalah penggunaan pestisida nabati.
Pestisida nabati atau botanis terbuat dari bahan tanaman sehingga mudah terurai
dan aman bagi manusia dan ternak, Kelebihan lainnya yaitu residu mudah hilang
dan terurai dan harganya relatif murah jika dibandingkan dengan pestisida
kimia.
Pestisida nabati dapat dibuat secara sederhana
dapat berupa larutan hasil perasan, rendaman, ekstrak dan rebusan bagian
tanaman, yakni berupa akar, umbi, batang, daun, biji dan buah yang dapat
diproduksi sendiri.
Ada beberapa jenis tanaman yang dapat
dimanfaatkan sebagai pestisida alami melalui cara sederhana, seperti bawang
putih, biji jarak pagar, daun pepaya, jeringau, tembakau.
Pada tulisan kali akan kita bahas adalah daun
sirsak. Daun sirsak mengandung bahan aktif annonain dan resin. Pestisida
nabati daun sirsak efektif mengendalikan hama thrips.
Bahan dan peralatan yang digunakan beserta
cara membuat pestisida nabati daun sirsak untuk pengendali hama thrips adalah
sebagai berikut :
Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :
§ 100
lembar daun sirsak yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda
§ 1
sendok teh sabun colek
§ 500
ml air bersih
§ Alat
penumbuk
§ Ember
§ Saringan
§ Botol
bekas air mineral
Cara pembuatannya adalah sebagai berikut :
§ Tumbuk
daun sirsak hingga halus, untuk mempercepat proses penumbukan, daun sirsak
dipotong kecil-kecil atau diremas-remas
§ Setelah
daun sirsak halus kemudian dimasukkan ke dalam botol bekas air mineral dengan
ukuran 200 ml, untuk 100 lembar daun sirsak dapat dibagi kedalam 2 botol
§ Setelah
tumbukan daun sirsak dimasukkan kedalam botol, selanjutnya masukkan sabun colek
1 sendok teh ke dalam masing-masing botol
§ Masukkan
air bersih kedalam botol hingga penuh
§ Kocok
larutan tersebut hingga merata
§ Diamkan
larutan tersebut selama 24 jam pada tempat yang teduh
§ Pestisida
siap digunakan
Cara penggunaan/aplikasi:
-
Saring larutan pestisida nabati daun sirsak. Air dari larutan
inilah yang dimanfaatkan untuk mengendalikan hama thrips.
-
Dosis pemakaian 100 cc/1 liter air
-
Semprotkan pada tanaman cabe atau tanaman lain yang terkena thrips.
Waktu penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari.
-
Penggunaan pestisida nabati ini kuncinya dilakukan secara rutin 1
minggu sekali, sehingga pengendalian hama thrips akan berhasil dan tanaman
dapat tumbuh dengan baik.
Penggunaan pestisida nabati disamping ramah
lingkungan, dari segi biaya produksi juga sangat membantu para petani.
Selamat mencoba!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar