Senin, 13 April 2020

BAKTERI FOTOSINTESIS Menurut Tinjauan Ilmiah

Bakteri fotosintesis sangat berperan bagi tanaman. Bakteri fotosintetik memiliki vakuola berisi enzim untuk menambat CO2 bebas yang disebut Rubisco atau ribulosa bipospat karboksilase. Enzim ini bertugas untuk mempermudah Ribulosa Bi Pospat atau RuBP dalam menangkap karbon dioksida bebas yang ada di udara dan kemudian mengubahnya menjadi senyawa organik.

Seperti halnya pada tumbuhan, maka bakteri fotosintetik juga melakukan reaksi penyusunan senyawa organik dari karbondioksida dengan memanfaatkan energy dari cahaya. Reaksinya akan dimulai dari reaksi terang yang melibatkan penangkapan energy cahaya menggunakan pigmen khusus yang kemudian prosesnya akan berlanjut pada penyusunan senyawa organic dari karbon dioksida.

Berikut adalah tinjauan ilmiah tentang bakteri fotosintesis.

Menurut Soedradjad dan Avivi (2005) bakteri ini mampu mereduksi N2 dari udara menjadi ammonium (dikenal dengan fiksasi N2) dan memberikan nutrisi sederhana yang diperlukan oleh tanaman, yaitu udara, air, sedikit nutrisi dan cahaya.

Bakteri fotosintesis dapat hidup secara bebas sehingga bakteri ini tidak memerlukan substrat dari tanaman inang. Fiksasi-N diperankan oleh sel yang disebut heterosis dan fotosintesis diperankan oleh sel vegetatif yang mengandung phycobilli proteins (Syamsunihar dkk., 2009).

Aktivitas fiksasi nitrogen pada tanaman yang berasosiasi dengan bakteri fotosintesis dapat meningkat. Asosiasi tersebut menunjukan bahwa nitrogen yang ditambat oleh sel heterosis mampu mendukung kebutuhan tanaman. Hasil ini nantinya akan berdampak pada kandungan nitrogen dalam daun (Fay, 1992).

Bakteri fotosintesis mampu hidup pada permukaan daun tanaman inangnya (filosfer). Bakteri ini pada umumnya bersifat phyloplane dan tahan terhadap lingkungan berkadar garam tinggi (Hasnain dan Thomas, 1996).  Prasetya (2005) juga menjelaskan bahwa inokulasi bakteri fotosintesis secara umum tidak merubah morfologis daun. Tetapi terdapat perubahan fungsional secara anatomis yaitu penebalan sel epidermis adaxial dan jaringan mesofil.

Bakteri fotosintetik pada daun tanaman memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan kandungan auksin pada. Hal ini dimungkinkan akibat respon terhadap asam indol asetat (IAA) yang produksinya dirangsang oleh bakteri atau mungkin sebagai respon terhadap etilen yang dirangsang oleh IAA... Peranan auksin sebagai hormon indogen diperlukan oleh tumbuhan dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan (Mulyanto, 2009).

Aplikasi bakteri fotosintesis mampu meningkatkan aktivitas sucrose synthase pada fase vegetatif sehingga berpotensi meningkatkan efisiensi organ vegetatif dalam menunjang hasil biji yang tinggi (Hidayat, 2009).

Baca: cara buat bakteri fotosintesis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar