Kamis, 02 April 2020

Manfaat Molase Untuk Pertanian, Peternakan, dan Perikanan

Apa itu molase? Mungkin Sebagian orang tidak kenal dengan molase. Molase merupakan gula tetes terakhir yang didapatkan dari proses pemisahan kristal gula. Molase didapatkan setelah proses pemisahan kristal gula dilakukan sebanyak empat kali. Dari empat kali proses pemisahan ini, bertujuan untuk mencari lindi induk atau gula tetes terakhir tersebut.

Tetes tebu sendiri memiliki kandungan protein kasar 3,1% serat kasar 0,6% lemak kasar 0,9% dan abu 11,9%. Untuk jenis tetes tebu yang memiliki kualitas baik, biasanya akan dimanfaatkan untuk membuat rum dan bahan campuran masakan. Selain itu, molase juga dimanfaakan untuk konsumsi manusia secara langsung.

Molase dengan kualitas kurang baik dimanfaatkan sebagai bahan campuran makanan ternak serta sebagai campuran untuk membuat alkohol. Jika digunakan sebagai campuran pakan ternak, molase akan digunakan dalam pembuatan probiotik khusus untuk ternak serta ikan.


Manfaat Molase
1.  Untuk Pertanian
Untuk pertanian, molase berfungsi sebagai pupuk tanaman. Molase secara keseluruhan adalah bahan yang unik, dan bila digunakan dengan benar untuk membantu meningkatkan pupuk cair lain, Anda dapat melihat manfaat yang pasti. Molase adalah pilihan terbaik karena mengandung konsentrasi terbesar belerang, potasium, besi, dan zat gizi mikro dari bahan tebu asli. Jadi, tidak hanya kandungan gula yang membuat molase berguna, tetapi mineral tersebut. Tetes juga merupakan agen chelating yang sangat baik, yang berarti bahwa itu dapat membantu mengkonversi beberapa nutrisi kimia menjadi bentuk yang mudah tersedia untuk organisme dan tanaman untuk digunakan. Molase blackstrap (unsulphered) adalah molase cair yang dapat digunakan menjadi tambahan penting untuk program pemupukan organik Anda.

Cara Menggunakan
Molase adalah sangat baik bila diterapkan pada tanah dalam hubungannya dengan pupuk organik, atau disemprotkan langsung pada tanaman.
Dasar Campuran:
* 1 sampai 3 sendok makan (15 sampai 45 ml) blackstrap molasses (unsulphered)
* Ditambahkan untuk 1 galon (3,8 liter) campuran pupuk cair (ini dapat berupa pupuk cair, teh kompos, rumput laut, atau teh alfalfa makan)

Molase dan Campuran Teh Alfalfa:
4 galon (15,2 liter) air
1 cangkir (225 ml) makan alfalfa tanah halus
1 sendok makan (15 ml) blackstrap atau gula bit molase
Biarkan ini untuk menyeduh selama 24 jam, maka sudah siap untuk aplikasi sebagai membasahi tanah, atau sebagai pakan daun.

2. Untuk Peternakan
Molase dalam bidang peternakan yaitu digunakan sebagai campuran pakan ternak. Karena tetes tebu merupakan sumber energi yang bagus. Di dalamnya terdapat kandungan nutrisi dan zat-zat gizi yang cukup baik bagi hewan ternak. Tetes tebu sendiri memiliki kandungan protein kasar 3,1% serat kasar 0,6% lemak kasar 0,9% dan abu 11,9%. Molasses sering di gunakan sebagai bahan campuran untuk fermentasi pakan ternak baik ruminasia (sapi,kambing,babi) maupun unggas (ayam/burung).

Kadar air dalam cairan molase yaitu 15 – 25 % dan cairan tersebut berwarna hitam serta berupa sirup manis. Molase yang diberikan pada level yang tinggi dapat berfungsi sebagai pencahar, akibat kandungan mineralnya cukup tinggi. Molase dapat diberikan pada ternak ayam, babi, sapi dan kuda. Berdasarkan hasil penelitian, pemberian molase pada ransum ternak ruminansia adalah sebanyak 5 % yang terdiri dari jagung, dedak padi, tepung ikan, rumput gajah secara nyata dapat meningkatkan bobot badan. Akan tetapi penggunaan lebih dari 5 % akan berdampak negatif, yaitu berkurangnya peningkatan bobot badan karena energi pakan yang dihasilkan terlalu tinggi.

Molase sering dimasukkan ke dalam ransum sebanyak 2 sampai 5 % untuk meningkatkan palatabilitas pakan. Molase dapat berfungsi sebagai pellet binder yang dalam pelaksanaanya dapat meningkatkan kualitas pelet. Penggunaan molase pada industri pakan dengan level diatas 5 – 10 %, molase dapat menyebabkan masalah, karena kekentalan dan terjadi pembentukan gumpalan pada mixer. Molase juga dapat digunakan sebagai bahan pakan untuk sejumlah industri fermentasi.

Selain memiliki fungsi yang bermanfaat sebagai pakan ternak, molase juga dapat menyebabkan keracunan (molasses toxicity). Gejala-gejala yang dapat terlihat yaitu terjadinya inkoordinasi dan kebutaan yang disebabkan oleh deteorisasi otak yang hampir sama dengan nekrosi serebrokortikal. Keracunan tersebut kemungkinan disebabkan oleh defisiensi thiamin (Vitamin B1), menurunnya suplai glukosa ke dalam otak dan rumen statis. Pemberian hijauan berkualitas baik pada ternak dapat mencegah terjadinya keracunan tersebut.

Contoh dari penggunaan molase dalam ransum pakan yaitu melalui pengolahan pakan UMB (Urea Molasses Block) yang merupakan sumber protein (Non Protein Nitrogen), energi dan mineral yang banyak dibutuhkan ternak. Bahan yang diperlukan dalam pembuatan urea molasses block antara lain molase sebagai sumber energi, pupuk urea sebagai sumber nitrogen (protein) dan bahan pengisis berupa dedak padi, gandum, bungkil kelapa, bungkil biji kapuk, sebagai bahan pengeras dipakai bentonit, tepung batu gamping dan sebagai bahan tambahan dipakai garam dapur dan mineral campuran.

3.  Untuk Perikanan
Pemanfaaatan molase untuk perikanan yaitu molase ini berfungsi sebagai antibiotik pada ikan. Selain itu, molase dimanfaatkan pula sebagai pakan tambahan ikan serta sebagai pakan alternatif. Molase digunakan sebagai campuran pakan ikan ini prosesnya dengan cara dibibis. Beberapa jenis ikan yang sering mendapatkan asupan makanan yang berasal dari campuran molase ini antara lain ikan lele, patin, nila, gurame, bawal serta ikan mas. Pemberian molase pada ikan tersebut berfungsi sebagai probiotik.

Penggunaan molase untuk ikan ini, bertujuan untuk meningkatkan kualitas air yang merupakan habitat ikan. Air yang berkualitas baik, akan membuat ikan lebih sehat dan sulit terkena serangan penyakit yang biasa menyerang pada ikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar