Kamis, 09 April 2020

Kelebihan Budidaya Sistem Hidroponik

Budidaya system hidroponik kini mulai berkembang dan banyak diminati. Salah satu kelebihan hidropinik yaitu tidak memerlukan lahan yang luas untuk melakukannya. Banyak masyarakat yang menggunakan teknik ini untuk bisa menanam tanaman hanya sekedar hobi atau menjadi bisnis (sumber penghasilan).

Sejarah dan Pengertian Hidroponik

Dalam sejarahnya, hidroponik dikembangkan karena kebutuhan lahan yang semakin kurang. Di tengah berkurangnya lahan, namun keinginan mengimplementasikan penghijauan sebagai bagian daripada mengurangi polusi harus dilakukan. Atas kondisi inilah hidroponik banyak dikembangkan oleh para petani, terutama di wilayah perkotaan.

 

Hidroponik adalah cara membudidayakan tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya, sehingga pada hidroponik sangat begitu mementingkan dalam memenuhi nutrisi pada produk tanaman.

Dengan hidroponik tanaman bisa tumbuh dengan subur serta menghasilkan buah secara lebih cepat walaupun tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Prinsipnya, dimanapun tempat tumbuh tanaman akan dapat selalu tumbuh baik jika nutrisinya terpenuhi.

Metode hidroponik ini berfungsi dari media pengganti tanahnya ialah untuk menyangga tanaman saja dan yang terpenting yaitu air berfungsi untuk dapat melarutkan nutrisi yang akan diserap oleh akar tanaman. Dengan metode hidroponik maka petani bisa menghemat tempat maupun waktu.

 

Macam-Macam  Hidroponik

Berdasarkan media tumbuh yang biasa digunakan, hidroponik dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu aeroponic, fertigasi, dan NFT.

Aeroponik

Merupakan salah satu cara budidaya tanaman hidroponik. Cara ini belum begitu sefamiliar cara-cara hidroponik lainnya (seperti dengan cara tetes, NFT – Nutrient Film Technique).
Apabila dilihat dari kata-kata penyusunnya, ialah terdiri dari Aero + Phonic. Aero berarti udara, phonik yang artinya cara budidaya, arti secara harafiah cara bercocok tanam di udara, atau dengan bercocok tanam dengan system pengkabutan, dimana akar tanamannya menggantung di udara tanpa suatu media (misalkan tanah), serta kebutuhan nutrisinya dipenuhi dengan cara spraying ke akarnya.
Sejarah ditemukannya cara ini yaitu berawal dari penemuan cara hidroponik. Selanjutnya dapat dikembangkanlah sistem aeroponik pertama kali yaitu oleh Dr. Franco Massantini di University of Pia, Italia. Di Indonesia, perintis aeroponik secara komersial ialah Amazing Farm pada tahun 1998 di Lembang (Bandung).

 

Fertigasi

Sistem Fertigasi yaitu salah satu dari metode hidroponik. Fertigasi yaitu teknik aplikasi unsur hara melalui suatu sistem irigasi. Sesuai dengan pengertian fertigasi sendiri yang adalah singkatan dari fertilisasi (pemupukan) dan irigasi.
Dengan teknik fertigasi biaya tenaga kerja untuk dapat pemupukan bisa dikurangi, karena pupuk dapat diberikan bersamaan dengan penyiraman. Keuntungan lain ialah peningkatan efisiensi penggunaan unsur hara karena pupuk diberikan dalam jumlah sedikit tetapi berkelanjutan; serta mengurangi kehilangan unsur hara (khususnya nitrogen) akibat adanya ‘leaching’ atau pencucian serta denitrifikasi (kehilangan nitrogen akibat perubahan menjadi gas).

NFT

Konsep dasar NFT ini ialah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal serta tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen. Tanaman tumbuh dalam lapisan polyethylene dengan akar tanaman terendam pada air yang berisi larutan nutrisi yang disirkulasikan secara terus menerus dengan pompa.
Daerah perakaran dalam larutan nutrisi bisa berkembang dan tumbuh dalam larutan nutrisi yang dangkal sehingga pada bagian atas akar tanaman berada di permukaan antara larutan nutrisi dan styrofoam, adanya bagian akar dalam udara ini juga memungkinkan oksigen masih bisa terpenuhi serta mencukupi untuk pertumbuhan secara normal.
Cara yang paling sederhana berhidroponik ialah menggunakan sistem sumbu atau Wick System, teknik ini dapat memanfaatkan gaya kapilaritas pada sumbu untuk mengantarkan air serta nutrisi ke akar tanaman, sehingga akar bisa menyerap unsur-unsur hara yang disediakan.

 

Manfaat Hidroponik

Adapun beberapa manfaat hidroponik diantaranya:
1.       Menghasilkan kualitas suatu tanaman yang lebih baik.
2.       Tanaman bisa terhindar dari hama.
3.       Penggunaan pumuk yang menjadi lebih hemat.
4.       Hemat tempat, karena tidak dapat memerlukan lahan tahan yg luas untuk menana tanaman.
5.       Tanaman bisa tumbuh dengan cepat.
6.       Hemat tenaga serta waktu.
7.       Kelebihan hidroponik

Beberapa keuntungan yang bisa di dapatkan dari suatu tanaman hidroponik yaitu:
·         Produksi tanaman lebih tinggi jika di bandingkan pada metode tanam dengan tanah.
·         Tanaman bisa terbebas dari penyakit dan juga hama.
·         Pemakaian pupuk lebih hemat serta tumbuh tanaman lebih cepat.
·         Dapat mengganti tanaman dengan sangat mudah.
·         Mempermudah pekerjaan ataupun perawatan tanaman.
·         Tanaman akan memberikan hasil yaitu secara berkelanjutan.

 

Kekurangan Hidroponik

Berbagai kekurangan dari metode tanam hidroponik, diantaranya:
·         Memerlukan biaya lebih pada awal-awal, terutama jika berencana untuk dapat menanam tanaman secara hidroponik dalam sekala besar.
·         Membutuhkan alat-alat yang khusus. Alat-alat untuk metode tanam hidroponik masih sangat jarang dapat di temukan di sekitar kita.
·         Memerlukan pengetahuan serta keterampilan khusus karena metode tanamnya tidak pada lahan tanah.
·         Dan juga dapat membutuhkan ketelitian yang lebih, karena nutrisi untuk tanaman harus benar-benar bisa awasi secara cermat.

 

Tanaman yang bisa dibudidayakan secara Hidroponik

Berikut ini beberapa contoh jenis tanaman yang bisa dibudidayakan menggunakan hidroponik yaitu: Selada, cabai, kangkong, bayam, timun, strawberi, semangka, brokoli, dan sawi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar