Budidaya system
hidroponik kini mulai berkembang dan banyak diminati. Salah satu kelebihan
hidropinik yaitu tidak memerlukan lahan yang luas untuk melakukannya. Banyak
masyarakat yang menggunakan teknik ini untuk bisa menanam tanaman hanya sekedar
hobi atau menjadi bisnis (sumber penghasilan).
Sejarah dan Pengertian Hidroponik
Dalam sejarahnya, hidroponik dikembangkan
karena kebutuhan lahan yang semakin kurang. Di tengah berkurangnya lahan, namun
keinginan mengimplementasikan penghijauan sebagai bagian daripada mengurangi
polusi harus dilakukan. Atas kondisi inilah hidroponik banyak dikembangkan oleh
para petani, terutama di wilayah perkotaan.
Hidroponik adalah cara membudidayakan
tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya,
sehingga pada hidroponik sangat begitu mementingkan dalam memenuhi nutrisi pada
produk tanaman.
Dengan hidroponik tanaman bisa tumbuh
dengan subur serta menghasilkan buah secara lebih cepat walaupun tanpa
menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Prinsipnya, dimanapun tempat tumbuh
tanaman akan dapat selalu tumbuh baik jika nutrisinya terpenuhi.
Metode hidroponik ini berfungsi dari
media pengganti tanahnya ialah untuk menyangga tanaman saja dan yang terpenting
yaitu air berfungsi untuk dapat melarutkan nutrisi yang akan diserap oleh akar
tanaman. Dengan metode hidroponik maka petani bisa menghemat tempat maupun
waktu.
Macam-Macam Hidroponik
Berdasarkan media tumbuh yang biasa
digunakan, hidroponik dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu aeroponic,
fertigasi, dan NFT.
Aeroponik
Merupakan salah satu cara budidaya
tanaman hidroponik. Cara ini belum begitu sefamiliar cara-cara hidroponik
lainnya (seperti dengan cara tetes, NFT – Nutrient Film Technique).
Apabila dilihat dari kata-kata
penyusunnya, ialah terdiri dari Aero + Phonic. Aero berarti udara, phonik yang
artinya cara budidaya, arti secara harafiah cara bercocok tanam di udara, atau
dengan bercocok tanam dengan system pengkabutan, dimana akar tanamannya
menggantung di udara tanpa suatu media (misalkan tanah), serta kebutuhan
nutrisinya dipenuhi dengan cara spraying ke akarnya.
Sejarah ditemukannya cara ini yaitu
berawal dari penemuan cara hidroponik. Selanjutnya dapat dikembangkanlah sistem
aeroponik pertama kali yaitu oleh Dr. Franco Massantini di University of Pia,
Italia. Di Indonesia, perintis aeroponik secara komersial ialah Amazing Farm
pada tahun 1998 di Lembang (Bandung).
Fertigasi
Sistem Fertigasi yaitu salah satu dari
metode hidroponik. Fertigasi yaitu teknik aplikasi unsur hara melalui suatu
sistem irigasi. Sesuai dengan pengertian fertigasi sendiri yang adalah
singkatan dari fertilisasi (pemupukan) dan irigasi.
Dengan teknik fertigasi biaya tenaga
kerja untuk dapat pemupukan bisa dikurangi, karena pupuk dapat diberikan
bersamaan dengan penyiraman. Keuntungan lain ialah peningkatan efisiensi
penggunaan unsur hara karena pupuk diberikan dalam jumlah sedikit tetapi
berkelanjutan; serta mengurangi kehilangan unsur hara (khususnya nitrogen)
akibat adanya ‘leaching’ atau pencucian serta denitrifikasi (kehilangan
nitrogen akibat perubahan menjadi gas).
NFT
Konsep dasar NFT ini ialah suatu metode
budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal
serta tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan
oksigen. Tanaman tumbuh dalam lapisan polyethylene dengan akar tanaman terendam
pada air yang berisi larutan nutrisi yang disirkulasikan secara terus menerus
dengan pompa.
Daerah perakaran dalam larutan nutrisi
bisa berkembang dan tumbuh dalam larutan nutrisi yang dangkal sehingga pada
bagian atas akar tanaman berada di permukaan antara larutan nutrisi dan
styrofoam, adanya bagian akar dalam udara ini juga memungkinkan oksigen masih
bisa terpenuhi serta mencukupi untuk pertumbuhan secara normal.
Cara yang paling sederhana berhidroponik
ialah menggunakan sistem sumbu atau Wick System, teknik ini dapat memanfaatkan gaya
kapilaritas pada sumbu untuk mengantarkan air serta nutrisi ke akar tanaman,
sehingga akar bisa menyerap unsur-unsur hara yang disediakan.
Manfaat Hidroponik
Adapun beberapa manfaat hidroponik
diantaranya:
1.
Menghasilkan
kualitas suatu tanaman yang lebih baik.
2.
Tanaman
bisa terhindar dari hama.
3.
Penggunaan
pumuk yang menjadi lebih hemat.
4.
Hemat
tempat, karena tidak dapat memerlukan lahan tahan yg luas untuk menana tanaman.
5.
Tanaman
bisa tumbuh dengan cepat.
6.
Hemat
tenaga serta waktu.
7.
Kelebihan
hidroponik
Beberapa keuntungan yang bisa di dapatkan
dari suatu tanaman hidroponik yaitu:
·
Produksi
tanaman lebih tinggi jika di bandingkan pada metode tanam dengan tanah.
·
Tanaman
bisa terbebas dari penyakit dan juga hama.
·
Pemakaian
pupuk lebih hemat serta tumbuh tanaman lebih cepat.
·
Dapat
mengganti tanaman dengan sangat mudah.
·
Mempermudah
pekerjaan ataupun perawatan tanaman.
·
Tanaman
akan memberikan hasil yaitu secara berkelanjutan.
Kekurangan Hidroponik
Berbagai kekurangan dari metode tanam
hidroponik, diantaranya:
·
Memerlukan
biaya lebih pada awal-awal, terutama jika berencana untuk dapat menanam tanaman
secara hidroponik dalam sekala besar.
·
Membutuhkan
alat-alat yang khusus. Alat-alat untuk metode tanam hidroponik masih sangat jarang
dapat di temukan di sekitar kita.
·
Memerlukan
pengetahuan serta keterampilan khusus karena metode tanamnya tidak pada lahan
tanah.
·
Dan juga
dapat membutuhkan ketelitian yang lebih, karena nutrisi untuk tanaman harus
benar-benar bisa awasi secara cermat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar