Minggu, 26 April 2020

Penanganan Hama Tanaman Secara Komprehensif

Dalam bidang pertanian, hama didefinisikan sebagai organisme pengganggu tanaman yang dapat menimbulkan kerusakan secara fisik, atau secara praktis bisa dikatakan bahwa hama adalah semua hewan yang menyebabkan kerugian dalam pertanian. Sehingga hama adalah hewan yang merusak tanaman (akar, batang, daun, bunga  dan buah). Hama dapat menyebabkab kerusakan tanaman sehingga hasilnya rendah.

Serangan hama sangat merugikan karena tanaman akan mengalami kerusakan dan penurunan produktivitas. Beberapa jenis hama yang menyerang tanaman diantaranya yaitu belalang, wereng, lalat buah, tikus, dan lan sebagainya. Hama-hama yang menyerang tanaman harus dikendalikan secara tepat, karena upaya pengendalian yang salah justru akan membuat hama semakin resisten atau kebal.

 

Hama Tanaman Menurut Para Ahli
Pengertian hama tanaman menurut para ahli, antara lain:
1.       Smith (1983), Hama ialah semua organisme atau agens biotik yang merusak tanaman dengan cara yang bertentangan dengan kepentingan manusia.
2.       Rukmana (2002), Pengertian hama tanaman merupakan semua organisme atau binatang yang aktifitas hidupnya mengakibatkan kerusakan tanaman sehingga dapat menimbulkan kerugian secara ekonomi bagi manusia.  Organisme yang menjadi  hama yaitu binatang yang menyerang tanaman budidaya sehingga menimbulkan  kerugian. Hama tanaman juga sering dinamakan serangga hama (pest).
3.       Pracaya (2003), hama adakah semua binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman yang diusahakan manusia.

 

Jenis Hama Tanaman dan Cara Penangannya

Beberapa jenis hama tanaman beserta cara pengendaliannya:

 

Ulat Grayak

Ulat grayak merupakan salah satu ulat yang juga sangat merugikan tanaman. Dampak serangannya sama dengan ulat bulu, yaitu membuat daun tanaman menjadi tidak sempurna lagi dan bahkan bisa juga hanya tersisa tulang daunnya saja. Ulat grayak juga akan memakan buah tanaman, sehingga buah menjadi cepat busuk.
Cara pengendaliannya:
1.       Menjaga kebersihan kebun, misalnya dengan membersihkan sisa-sisa daun kering secara berkala. Kebun yang kotor dan mempunyai banyak sisa-sisa tanaman merupakan sarang bagi ulat grayak.
2.       Berikan perangkap UGRATAS. Perangkap ini menarik ulat grayak jantan karena ini merupakan zat perangsang seksual untuk serangga. Cukup dengan cara masukkan perangkap ini ke dalam botol bekas air mineral, kemudian lubangi tutupnya untuk jalan masuk ulat.
3.       Gunakan pestisida alami maupun pestisida kima.

Wereng

Wereng merupakan sejenis serangga kecil menyerang bagian daun dan batang tanaman sehingga mengakibatkan tanaman mati. Wereng menjadi salah satu vektor penyebar virus yang menyebabkan penyakit tungro.
Cara pengendaliannya:
1.       Mengatur pola tanam, yaitu dengan melakukan penaman secara bersamaan ataupun secara bergilir untuk memutuskan siklus hidup hama wereng.
2.       Menggunakan predator untuk memangsa atau mengusir wereng, misalnya kepik Micovelia douglasi, kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata dan laba-laba Lycosa Pseudoannulata.
3.       Menggunakan insektisida. Akan tetapi penggunaan insektisida perlu diperhatikan lebih agar tetap efisien dan tetap menjaga lingkungan.

 

Walang Sangit

Walang sangit merupakan hama ketiga yang sering meresahkan para petani. Hama ini merusak tanaman dengan cara meloncat ataupun terbang dari satu tanaman ke tanaman lain sambil mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Cara pengendaliannya:
1.       Menerapkan sistem tanam serentak
2.       Menjaga kebersihan sawah dari rumput liar
3.       Menangkap walang sangit
4.       Menggunakan predator seperti laba-laba
5.       Menanam jamur yang memberikan efek bagi walang sangit
6.       Menggunakan beragam jenis insectisida.

Hama Putih atau Pengorok Daun

Hama putih merupakan musuh bagi tanaman dalam arti buah, beragam jenis tanaman hias dan juga tanaman padi. Ini menyerang daun sejak persemaian hingga masa panen. Hama yang satu ini memiliki sifat aquatik, dengan memanfaatkan air sebagai oksigen. Menyerang daun tanaman hingga kering dan mati.
Cara pengendaliannya:
1.       Memanfaatkan musuh alaminya, yaitu semut dan lalat.
2.       Mmencegah serangan dengan cara menghilangkan setiap genangan air disekitar tanaman, sehingga hama putih tidak dapat berkembang biak.
3.       Menyemprotkan pestisida pada tanaman yang terkena hama putih. Cara ini sebaiknya menjadi jalan terakhir apabila dua cara di atas tidak berhasil.

Lalat buah

Lalat buah biasanya menyerang tanaman ketika waktu musim hujan. Serangan tersbeut dilakukan dengan cara lalat betina menusuk buah-buahan dengan alat peletak telur untuk memasukkan telurnya ke dalam daging buah. Telur akan menetas dan menjadi belatung yang memakan buah tersebut sehingga buah akan busuk dan rusak.
Cara pengendaliannya:
1.       Sanitasi lingkungan dengan membersihkan semua buah yang rontok.
2.       Pemasangan pada perangkap berupa sex pheromon.
3.       Penyemprotan insektisida yang dilakukan secara berselang-seling, pada pagi hari ketika masih ada embun.

 

Thrips

Thrips merupakan hama yang sangat merugikan tanaman karena menyerang dengan cara hinggap di daun tanaman dan kemudian menghisap cairan pada daun, yang membuat daun menjadi mengkerut dan berubah warna menjadi coklat. Selain menyerang daun, thrips juga menjadi salah satu media penyebaran virus pada tanaman.
Cara pengendaliannya:
1.       Menyemprotkan pestisida yang memiliki bahan aktif diafentiuron.
2.       Menggunakan perangkap yang bernama IATP atau Insect Adhesive Trap Paper. Caranya yaitu dengan menggulung IAPT dan menggantungnya diatas puncak tanaman.

 

Gangsir 

Gangsir merupakan hama yang sering menyerang tanaman yang masih muda, misalnya tanaman yang baru dipindah dari persemaian. Gigitan gangsir menyebabkan tanaman mati sebab batangnya putus atau patah.
Gangsir biasanya menyerang pada malam hari. Hampir ini bersarang pada liang yang mereka buat di dalam tanah sampai kedalaman 90 cm, dengan ciri khas ada onggokan tanah di permukaan liang. Pencegahan hama ini bisa dilakukan dengan tidak menanam bibit yang terlalu muda.
Cara mengendalikan hama gangsir: Menyiram larutan insektisida pada liang gangsir kemudian ditutup dengan tanah. 

Tungau 

Tungau merupakan sejenis kutu kecil yang dapat merusak tanaman, terutama di bagian daun. Tungau menghisap daun tanaman dan memunculkan bercak-bercak. Bentuknya yang cukup kecil membuat hama yang satu ini di daun sulit dilihat dengan mata telanjang.
Biasanya tanaman yang dihinggapi hama ini mempunyai daun dengan bercak-bercak kecil berwarna kuning, kemudian setelah itu daun akan menjadi cepat gugur.
Cara mengendalikan hama tungau:
1.       Memotong daun yang sudah dihinggapi tungau agar menyebar
2.       Kemudian kumpulan daun tersebut secara seketika dibakar di suatu tempat.

 

Tikus

Tikus menduduki peringkat pertama pada kategori hama yang paling sering merugikan para petani. Hal tersebut disebabkan karena tikus mempunyai mobilitas, daya adaptasi dan perkembangbiakkan yang sangat tinggi (jangka waktu reproduksi pertama dan kedua sangatlah singkat)
Tikus biasanya akan menyerang tanaman pada malam hari. Bagian-bagian tanaman yang paling sering diserang yaitu bagian biji dan batangnya. Hama yang satu ini banyak menyerang tanaman padi. Tikus memilikki gigi yang tajam, sehingga mereka sangat kuat untuk memakan biji-bijian padi. Mereka biasanya membuat lubang didekat sawah dan bersembunyi diantara semak-semak.
Cara pengendaliannya:
1.       Menutup lubang yang terdapat disekitar sawah yang menjadi tempat persembunyian tikus.
2.       Menggunakan ular yang telah dijinakkan untuk mengusir atau memangsa tikus.
3.       Menggunakan pembasmi tikus atau umpan beracun yang berupa potongan ubi jalar yang sebelumnya sudah direndam air campuran fosforus, akan tetapi cara ini diterapkan secara hati-hati agar tidak salah sasaran.

Artona

Artona merupakan temasuk lepidoptera (kupu yang merusak tanaman ketika stadia larva), yang menyerang tanaman kelapa.
Ulat yang baru menetas akan menimbulkan gejala serangan berupa titik-titik pada daun, ulat yang agak besar, ulat akan menimbulkan gejala serangan garis-garis pada daun, sedangkan ulat yang cukup besar memakan daun yang menjadi ciri kelapa beserta tulang daunnya, sehingga daun kelapa hanya tinggal lidinya saja.
Cara pengendaliannya:
1.       Memangkas daun kelapa yang sudah terserang agar ulat dan kepompongnya ikut terbuang.
2.       Melepas parasit Apanteles artonae untuk pengendalian hayati.
3.       Menyemprotkan larutan insektisida yang sifatnya sistemik atau racun perut jika arela penanamannya luas.

 

Belalang

Belalang merupakan hama yang biasanya hinggap di daun dan memakan daun tersebut, persis seperti ulat bulu. Hal itu menyebabkan daun tanaman menjadi tidak sempurna lagi.

Cara pengendaliannya:

1.       Menangkapnya secara manual. Ini memang bukan hal yang mudah karena hewan ini bisa terbang, tapi ternyata bisa dilakukan dengan membasahi sayapnya, sehingga mereka tidak akan bisa terbang, dan kita bisa menangkapnya dengan mudah. Oleh sebab itu, basahilah daun terlebih dahulu atau manfaatkan embun di pagi hari untuk menangkap belalang.
2.       Menggunakan pestisida. Cukup menggunakan pestisida alami, maka belalang bisa mati dan kesehatan tanaman tidak terganggu lagi.

 

Cacing Liang

Cacing liang merupakan hama yang seringkali terlihat pada tanah yang gembur dan ternyata ini memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi tanaman, karena menghisap cairan yang terdapat pada akar tanaman secara seketika.
Akibatnya, tanaman akan kekurangan unsur hara, sehingga tidak bisa bertumbuh dengan baik dan akan menjadi kerdil setiap waktu. Akhirnya pembentukan buah dan bunga akan menjadi lambat, serta bunga dan buahnya tidak akan berkembang sempurna.
Cara pengendaliannya:
1.       Menggunakan nematisida yang bisa dicampurkan pada media tanam. Penggunaan nematisida harus sesuai dosis yang tertera pada kemasan.
2.       Menggunakan pestisida alami yang sangat aman untuk diaplikasikan pada tanaman.

 

Siput

Siput, keong, atau bekicot merupakan salah satu hama yang bisa menyebabkan tumbuh kembang tanaman terhambat karena mereka akan memakan daun tanaman, sehingga bentuk daun menjadi tidak sempurna lagi.
Cara pengendaliannya:
1.       Menggunakan kulit telur. Caranya yaitu remaslah atau pecahkan kulit telur menjadi bagian-bagian kecil. Kemudian taburkan pecahan kulit telur mengelilingi tanaman, karena siput merupakan hewan yang akan menghindari permukaan berduri seperti kulit telur yang dipecah kecil-kecil.
2.       Menaburkan garam mengelilingi tanaman, karena siput merupakan hewan yang anti garam.

Anjing tanah atau orong-orong

Orong-orong merupakan hama yang  hidup dibawah tanah yang lembab dengan membuat terowongan. Hewan kecil ini berperan sebagai predator yang bissa memakan hewan-hewan kecil (predator), tetapi tingkat kerusakan tanaman yang disebabkan lebih besar dari pada manfaatnya sebagai predator.
Cara pengendaliannya:
1.       Mengolah tanah yang baik agar terowongan rusak

 

Spider mite

Spidermite merupakan hama yang biasanya menyerang pada bagian daun dengan cara menyerap cairan daun, sehingga tanaman akan kehilangan unsur hara yang diperkukan untuk tumbuh. Daun yang sudah disedot habis cairannya akan berubah warna menjadi bercak-bercak kuning. Bahkan, serangan hama ini secara besar-besaran akan menyebabkan tanaman mati secara cepat.
Cara pengendaliannya:
Sebaiknya hindari penyemprotan insektida saat membasmi hama satu ini, karena spidermite adalah hama yang kebal terhadap insektisida. Oleh sebab itu, sebaiknya menggunakan cairan arkasida untuk mengatasi spidermite.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar