Dalam bidang pertanian, hama
didefinisikan sebagai organisme pengganggu tanaman yang dapat menimbulkan
kerusakan secara fisik, atau secara praktis bisa dikatakan bahwa hama adalah
semua hewan yang menyebabkan kerugian dalam pertanian. Sehingga hama adalah
hewan yang merusak tanaman (akar, batang, daun, bunga dan buah). Hama
dapat menyebabkab kerusakan tanaman sehingga hasilnya rendah.
Serangan hama sangat merugikan karena
tanaman akan mengalami kerusakan dan penurunan produktivitas. Beberapa jenis
hama yang menyerang tanaman diantaranya yaitu belalang, wereng, lalat buah,
tikus, dan lan sebagainya. Hama-hama yang menyerang tanaman harus dikendalikan
secara tepat, karena upaya pengendalian yang salah justru akan membuat hama
semakin resisten atau kebal.
Hama Tanaman Menurut Para Ahli
Pengertian hama tanaman menurut para
ahli, antara lain:
1.
Smith (1983), Hama ialah semua organisme atau agens biotik yang
merusak tanaman dengan cara yang bertentangan dengan kepentingan manusia.
2.
Rukmana (2002), Pengertian hama tanaman merupakan semua organisme
atau binatang yang aktifitas hidupnya mengakibatkan kerusakan tanaman sehingga
dapat menimbulkan kerugian secara ekonomi bagi manusia. Organisme yang menjadi
hama yaitu binatang yang menyerang tanaman budidaya sehingga menimbulkan
kerugian. Hama tanaman juga sering dinamakan serangga hama (pest).
3.
Pracaya (2003), hama adakah semua binatang yang mengganggu dan
merugikan tanaman yang diusahakan manusia.
Jenis Hama Tanaman dan Cara Penangannya
Beberapa jenis hama tanaman beserta cara
pengendaliannya:
Ulat Grayak
Ulat grayak merupakan salah satu ulat
yang juga sangat merugikan tanaman. Dampak serangannya sama dengan ulat bulu,
yaitu membuat daun tanaman menjadi tidak sempurna lagi dan bahkan bisa juga
hanya tersisa tulang daunnya saja. Ulat grayak juga akan memakan buah tanaman,
sehingga buah menjadi cepat busuk.
Cara pengendaliannya:
1.
Menjaga
kebersihan kebun, misalnya dengan membersihkan sisa-sisa daun kering secara
berkala. Kebun yang kotor dan mempunyai banyak sisa-sisa tanaman merupakan
sarang bagi ulat grayak.
2.
Berikan
perangkap UGRATAS. Perangkap ini menarik ulat grayak jantan karena ini
merupakan zat perangsang seksual untuk serangga. Cukup dengan cara masukkan
perangkap ini ke dalam botol bekas air mineral, kemudian lubangi tutupnya untuk
jalan masuk ulat.
3.
Gunakan
pestisida alami maupun pestisida kima.
Wereng
Wereng merupakan sejenis serangga kecil
menyerang bagian daun dan batang tanaman sehingga mengakibatkan tanaman mati.
Wereng menjadi salah satu vektor penyebar virus yang menyebabkan penyakit
tungro.
Cara pengendaliannya:
1.
Mengatur
pola tanam, yaitu dengan melakukan penaman secara bersamaan ataupun secara
bergilir untuk memutuskan siklus hidup hama wereng.
2.
Menggunakan
predator untuk memangsa atau mengusir wereng, misalnya kepik Micovelia
douglasi, kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata dan
laba-laba Lycosa
Pseudoannulata.
3.
Menggunakan
insektisida. Akan tetapi penggunaan insektisida perlu diperhatikan lebih agar
tetap efisien dan tetap menjaga lingkungan.
Walang Sangit
Walang sangit merupakan hama ketiga yang
sering meresahkan para petani. Hama ini merusak tanaman dengan cara meloncat
ataupun terbang dari satu tanaman ke tanaman lain sambil mengeluarkan bau yang
tidak sedap.
Cara pengendaliannya:
1.
Menerapkan
sistem tanam serentak
2.
Menjaga
kebersihan sawah dari rumput liar
3.
Menangkap
walang sangit
4.
Menggunakan
predator seperti laba-laba
5.
Menanam
jamur yang memberikan efek bagi walang sangit
6.
Menggunakan
beragam jenis insectisida.
Hama Putih atau Pengorok Daun
Hama putih merupakan musuh bagi tanaman dalam
arti buah, beragam
jenis tanaman hias dan
juga tanaman padi. Ini menyerang daun sejak persemaian hingga masa panen. Hama
yang satu ini memiliki sifat aquatik, dengan memanfaatkan air sebagai oksigen.
Menyerang daun tanaman hingga kering dan mati.
Cara pengendaliannya:
1.
Memanfaatkan musuh alaminya, yaitu semut dan lalat.
2.
Mmencegah serangan dengan cara menghilangkan setiap
genangan air disekitar tanaman, sehingga hama putih tidak dapat berkembang
biak.
3.
Menyemprotkan pestisida pada tanaman yang terkena
hama putih. Cara ini sebaiknya menjadi jalan terakhir apabila dua cara di atas
tidak berhasil.
Lalat buah
Lalat buah biasanya menyerang tanaman
ketika waktu musim hujan. Serangan tersbeut dilakukan dengan cara lalat betina
menusuk buah-buahan dengan alat peletak telur untuk memasukkan telurnya ke
dalam daging buah. Telur akan menetas dan menjadi belatung yang memakan buah
tersebut sehingga buah akan busuk dan rusak.
Cara pengendaliannya:
1.
Sanitasi
lingkungan dengan membersihkan semua buah yang rontok.
2.
Pemasangan
pada perangkap berupa sex pheromon.
3.
Penyemprotan
insektisida yang dilakukan secara berselang-seling, pada pagi hari ketika masih
ada embun.
Thrips
Thrips merupakan hama yang sangat
merugikan tanaman karena menyerang dengan cara hinggap di daun tanaman dan
kemudian menghisap cairan pada daun, yang membuat daun menjadi mengkerut dan
berubah warna menjadi coklat. Selain menyerang daun, thrips juga menjadi salah
satu media penyebaran virus pada tanaman.
Cara pengendaliannya:
1.
Menyemprotkan
pestisida yang memiliki bahan aktif diafentiuron.
2.
Menggunakan
perangkap yang bernama IATP atau Insect Adhesive Trap Paper. Caranya yaitu
dengan menggulung IAPT dan menggantungnya diatas puncak tanaman.
Gangsir
Gangsir merupakan hama yang sering
menyerang tanaman yang masih muda, misalnya tanaman yang baru dipindah dari
persemaian. Gigitan gangsir menyebabkan tanaman mati sebab batangnya putus
atau patah.
Gangsir biasanya menyerang pada malam hari.
Hampir ini bersarang pada liang yang mereka buat di dalam tanah sampai
kedalaman 90 cm, dengan ciri khas ada onggokan tanah di permukaan liang.
Pencegahan hama ini bisa dilakukan dengan tidak menanam bibit yang terlalu
muda.
Cara mengendalikan hama gangsir: Menyiram
larutan insektisida pada liang gangsir kemudian ditutup dengan tanah.
Tungau
Tungau merupakan sejenis kutu kecil yang
dapat merusak tanaman, terutama di bagian daun. Tungau menghisap daun tanaman
dan memunculkan bercak-bercak. Bentuknya yang cukup kecil membuat hama yang
satu ini di daun sulit dilihat dengan mata telanjang.
Biasanya tanaman yang dihinggapi hama ini
mempunyai daun dengan bercak-bercak kecil berwarna kuning, kemudian setelah itu
daun akan menjadi cepat gugur.
Cara mengendalikan hama tungau:
1.
Memotong
daun yang sudah dihinggapi tungau agar menyebar
2.
Kemudian
kumpulan daun tersebut secara seketika dibakar di suatu tempat.
Tikus
Tikus menduduki peringkat pertama pada
kategori hama yang paling sering merugikan para petani. Hal tersebut disebabkan
karena tikus mempunyai mobilitas, daya adaptasi dan perkembangbiakkan yang
sangat tinggi (jangka waktu reproduksi pertama dan kedua sangatlah singkat)
Tikus biasanya akan menyerang tanaman
pada malam hari. Bagian-bagian tanaman yang paling sering diserang yaitu bagian
biji dan batangnya. Hama yang satu ini banyak menyerang tanaman padi. Tikus
memilikki gigi yang tajam, sehingga mereka sangat kuat untuk memakan
biji-bijian padi. Mereka biasanya membuat lubang didekat sawah dan
bersembunyi diantara semak-semak.
Cara pengendaliannya:
1.
Menutup
lubang yang terdapat disekitar sawah yang menjadi tempat persembunyian tikus.
2.
Menggunakan
ular yang telah dijinakkan untuk mengusir atau memangsa tikus.
3.
Menggunakan
pembasmi tikus atau umpan beracun yang berupa potongan ubi jalar yang
sebelumnya sudah direndam air campuran fosforus, akan tetapi cara ini
diterapkan secara hati-hati agar tidak salah sasaran.
Artona
Artona merupakan temasuk lepidoptera (kupu yang merusak tanaman ketika
stadia larva), yang menyerang tanaman kelapa.
Ulat yang baru menetas akan menimbulkan
gejala serangan berupa titik-titik pada daun, ulat yang agak besar, ulat akan
menimbulkan gejala serangan garis-garis pada daun, sedangkan ulat yang cukup
besar memakan daun yang menjadi ciri kelapa beserta tulang daunnya,
sehingga daun kelapa hanya tinggal lidinya saja.
Cara pengendaliannya:
1.
Memangkas
daun kelapa yang sudah terserang agar ulat dan kepompongnya ikut terbuang.
2.
Melepas
parasit Apanteles artonae untuk pengendalian hayati.
3.
Menyemprotkan
larutan insektisida yang sifatnya sistemik atau racun perut jika arela
penanamannya luas.
Belalang
Belalang merupakan hama yang biasanya
hinggap di daun dan memakan daun tersebut, persis seperti ulat bulu. Hal itu
menyebabkan daun tanaman menjadi tidak sempurna lagi.
Cara pengendaliannya:
1.
Menangkapnya
secara manual. Ini memang bukan hal yang mudah karena hewan ini bisa terbang,
tapi ternyata bisa dilakukan dengan membasahi sayapnya, sehingga mereka tidak
akan bisa terbang, dan kita bisa menangkapnya dengan mudah. Oleh sebab itu,
basahilah daun terlebih dahulu atau manfaatkan embun di pagi hari untuk
menangkap belalang.
2.
Menggunakan
pestisida. Cukup menggunakan pestisida alami, maka belalang bisa mati dan
kesehatan tanaman tidak terganggu lagi.
Cacing Liang
Cacing liang merupakan hama yang seringkali
terlihat pada tanah yang gembur dan ternyata ini memiliki dampak yang sangat
berbahaya bagi tanaman, karena menghisap cairan yang terdapat pada akar tanaman
secara seketika.
Akibatnya, tanaman akan kekurangan unsur
hara, sehingga tidak bisa bertumbuh dengan baik dan akan menjadi kerdil setiap
waktu. Akhirnya pembentukan buah dan bunga akan menjadi lambat, serta bunga dan
buahnya tidak akan berkembang sempurna.
Cara pengendaliannya:
1.
Menggunakan
nematisida yang bisa dicampurkan pada media tanam. Penggunaan nematisida harus
sesuai dosis yang tertera pada kemasan.
2.
Menggunakan
pestisida alami yang sangat aman untuk diaplikasikan pada tanaman.
Siput
Siput, keong, atau bekicot merupakan
salah satu hama yang bisa menyebabkan tumbuh kembang tanaman terhambat karena
mereka akan memakan daun tanaman, sehingga bentuk daun menjadi tidak sempurna
lagi.
Cara pengendaliannya:
1.
Menggunakan
kulit telur. Caranya yaitu remaslah atau pecahkan kulit telur menjadi
bagian-bagian kecil. Kemudian taburkan pecahan kulit telur mengelilingi
tanaman, karena siput merupakan hewan yang akan menghindari permukaan berduri
seperti kulit telur yang dipecah kecil-kecil.
2.
Menaburkan
garam mengelilingi tanaman, karena siput merupakan hewan yang anti garam.
Anjing tanah atau orong-orong
Orong-orong merupakan hama yang
hidup dibawah tanah yang lembab dengan membuat terowongan. Hewan kecil ini
berperan sebagai predator yang bissa memakan hewan-hewan kecil (predator),
tetapi tingkat kerusakan tanaman yang disebabkan lebih besar dari pada
manfaatnya sebagai predator.
Cara pengendaliannya:
1.
Mengolah
tanah yang baik agar terowongan rusak
Spider mite
Spidermite merupakan hama yang biasanya
menyerang pada bagian daun dengan cara menyerap cairan daun, sehingga tanaman
akan kehilangan unsur hara yang diperkukan untuk tumbuh. Daun yang sudah
disedot habis cairannya akan berubah warna menjadi bercak-bercak kuning.
Bahkan, serangan hama ini secara besar-besaran akan menyebabkan tanaman mati
secara cepat.
Cara pengendaliannya:
Sebaiknya
hindari penyemprotan insektida saat membasmi hama satu ini, karena spidermite adalah hama
yang kebal terhadap insektisida. Oleh sebab itu, sebaiknya menggunakan cairan arkasida
untuk mengatasi spidermite.