Kamis, 30 April 2020

Cara Memperbanyak Bakteri EM4 Sendiri


Pada tulisan sebelumnya telah disinggung apa itu EM4 dan manfaatnya bagi tanaman. Seperti diketahui, Effective Mikroorganisme-4 (EM4) mengandung bakteri dari genus Lactobacillus (bakteri penghasil asam - asam laktat), serta dalam jumlah sedikit bakteri fotosintetik, Streptomyces sp. dan ragi. Penelitian tentang penggunaan EM4 dalam bidang pertanian telah dilakukan sejak tahun 1980.

Manfaat EM4 untuk pertanian banyak sekali. Baca: Manfaat EM4 untuk Pertanian.
Setelah membaca manfaat EM4, pada tulisan ini bagaimana memperbanyak EM4 sendiri. Dengan demikian untuk selanjutnya tidak usah beli lagi EM4 cukup perbanyak sendiri. Bagaimana caranya? Berikut adalah tahapannya.

Bahan-bahan:
EM 4 sebanyak 1 liter
bekatul sebanyak 3 kg
Molase dalam keadaan cair sebanyak ¼ liter
air kelapa dari kelapa yang sudah tua sebanyak 2 liter
air bersih tanpa kaporit sebanyak 5 liter.

Alat-alat yang diperlukan:
Ember
pengaduk kayu
panik
saringan atau kain kasa
botol

Cara pembiakan bakteri EM4:
·         Panaskan air sebanyak 5 liter sampai mendidih.
·         Masukkan bekatul dan molase serta aduk hingga merata.
·         Dinginkan campuran tersebut hingga suhu kamar.
·         Setelah dingin, masukkan cairan EM dan aduk hingga rata.
·         Masukkan air kelapa ke dalam adonan tersebut.
·         Tutup rapat dan diamkan selama 2 hari, jangan dibuka-buka.
·         Pada hari ketiga dan seterusnya, renggangkan penutup dan buat jangan terlalu rapat.
·         Aduk-aduk campuran tersebut setiap harinya selama kurang lebih 10 menit.
·         Bakteri sudah dapat diambil dan disaring setelah 1 minggu.
·         Masukkan bakteri ke dalam botol dan simpanlah botol di ruang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung. Cairan EM dapat digunakan untuk membuat pupuk organik cair. Jangan menutup botol terlalu rapat atau biarkan terbuka, agar bakteri mendapat oksigen.


Selasa, 28 April 2020

Tahapan Membuat Pupuk Kandang Super


Dalam pertanian organik, pupuk kandang mempunyai manfaat yang sangat penting. Pemanfaatan kotoran hewan tidak hanya untuk menyuburkan tanaman, namun juga mempunyai keunggulan lainnya  sebagai pakan alternatif ternak lainnya setelah melalui proses fermentasi.

Kotoran sapi merupakan pupuk kandang limbah dari peternakan sapi yang mempunyai kandungan serat tinggi karena terdapat serat atau selulosa dalam kadar yang tinggi.  Dalam proses penguraian kotoran hewan oleh berbagai mikroba membutuhkan unsur nitrogen. Kandungan nitrogen pada kotoran sapi dalam jumlah yang besar sehingga pemakaian pupuk kandang yang dalam kondisi segar atau masih baru tidak disarankan untuk memupuk tanaman. Karena dampaknya bagi tanaman tidak baik. Untuk itu, penggunaan kotoran hewan harus melalui penguraian/pengomposan/fermentasi terlebih dahulu.  

Selain memiliki kadar serat tinggi, kotoran sapi juga memiliki kadar air yang tinggi sehingga kotoran sapi disebut pupuk kandang dingin. Kualitas pupuk organik dari kotoran sapi akan lebih baik jika pencampurannya dengan kotoran kambing dengan baik sebelum proses fermentasi dilakukan. Percampuran pupuk kandang dari sapi dan kambing  akan meningkatkan kandungan hara pada pupuk organic nantinya.

Urin kambing juga sangat baik untuk dijadikan pupuk organik cair. Kandungan urin kambing lebih bagus dari urin sapi. Kandungan unsur hara pada pupuk kandang sangat bergantung pada jenis ternak, jenis pakannya, sifat kotoran, cara penyimpanan, pengolahan dan juga pemakaiannya.

Hasil penelitian menyebutkan, pupuk kandang masing-masing hewan ternak memiliki kandungan fosfor yang beragam. Pada pertumbuhan generative, unsur forfor dibutuhkan lebih banyak dibandingak nitrogen. Karena tanaman pada pertumbuhan generative lebih banyak membutuhkan unsur yang banyak menghasilkan energi yakni unsur fosfor. Pada proses pertumbuhan buah, penggunaan jenis pupuk kandang tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman. Namun berpengaruh nyata pada produksi buah khususnya pada berat buah yang dihasilkan tanaman tersebut.

Cara pembuatan pupuk kandang super
Bahan-bahan:
-          Kotoran sapi
-          Kotoran kambing
-          Sekam padi
-          Dolomit
-          Tanah
Catatan: kalua ada tambahkan urin kambing atau sapi

Cara membuat:
-          Campurkan kotoran sapi, kotoran kambing, dan sekam dengan perbandingan 10:10:3. Artinya: kotoran sapi 10 bagian, kotoran kambing 10 bagian,  dan sekam 3 bagian.
-          Tambahkan tanah dan dolomit sesuai kebutuhan.
-          Setelah bahan tercampur secara merata, lalu ditutup rapat dengan terpal selama satu minggu. Penggunaan terpal untuk menggantikan penggunaan oven. Setelah satu minggu terpal sudah dapat dibuka.
-          Setelah kotoran hewan sudah mengalami perubahan warna menjadi hitam menandakan bahwa fermentasi pupuk sudah berhasil.
-          Pupuk kadang super siap digunakan tanaman buah dan sayuran dalam pot.


Minggu, 26 April 2020

Penanganan Hama Tanaman Secara Komprehensif

Dalam bidang pertanian, hama didefinisikan sebagai organisme pengganggu tanaman yang dapat menimbulkan kerusakan secara fisik, atau secara praktis bisa dikatakan bahwa hama adalah semua hewan yang menyebabkan kerugian dalam pertanian. Sehingga hama adalah hewan yang merusak tanaman (akar, batang, daun, bunga  dan buah). Hama dapat menyebabkab kerusakan tanaman sehingga hasilnya rendah.

Serangan hama sangat merugikan karena tanaman akan mengalami kerusakan dan penurunan produktivitas. Beberapa jenis hama yang menyerang tanaman diantaranya yaitu belalang, wereng, lalat buah, tikus, dan lan sebagainya. Hama-hama yang menyerang tanaman harus dikendalikan secara tepat, karena upaya pengendalian yang salah justru akan membuat hama semakin resisten atau kebal.

 

Hama Tanaman Menurut Para Ahli
Pengertian hama tanaman menurut para ahli, antara lain:
1.       Smith (1983), Hama ialah semua organisme atau agens biotik yang merusak tanaman dengan cara yang bertentangan dengan kepentingan manusia.
2.       Rukmana (2002), Pengertian hama tanaman merupakan semua organisme atau binatang yang aktifitas hidupnya mengakibatkan kerusakan tanaman sehingga dapat menimbulkan kerugian secara ekonomi bagi manusia.  Organisme yang menjadi  hama yaitu binatang yang menyerang tanaman budidaya sehingga menimbulkan  kerugian. Hama tanaman juga sering dinamakan serangga hama (pest).
3.       Pracaya (2003), hama adakah semua binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman yang diusahakan manusia.

 

Jenis Hama Tanaman dan Cara Penangannya

Beberapa jenis hama tanaman beserta cara pengendaliannya:

 

Ulat Grayak

Ulat grayak merupakan salah satu ulat yang juga sangat merugikan tanaman. Dampak serangannya sama dengan ulat bulu, yaitu membuat daun tanaman menjadi tidak sempurna lagi dan bahkan bisa juga hanya tersisa tulang daunnya saja. Ulat grayak juga akan memakan buah tanaman, sehingga buah menjadi cepat busuk.
Cara pengendaliannya:
1.       Menjaga kebersihan kebun, misalnya dengan membersihkan sisa-sisa daun kering secara berkala. Kebun yang kotor dan mempunyai banyak sisa-sisa tanaman merupakan sarang bagi ulat grayak.
2.       Berikan perangkap UGRATAS. Perangkap ini menarik ulat grayak jantan karena ini merupakan zat perangsang seksual untuk serangga. Cukup dengan cara masukkan perangkap ini ke dalam botol bekas air mineral, kemudian lubangi tutupnya untuk jalan masuk ulat.
3.       Gunakan pestisida alami maupun pestisida kima.

Wereng

Wereng merupakan sejenis serangga kecil menyerang bagian daun dan batang tanaman sehingga mengakibatkan tanaman mati. Wereng menjadi salah satu vektor penyebar virus yang menyebabkan penyakit tungro.
Cara pengendaliannya:
1.       Mengatur pola tanam, yaitu dengan melakukan penaman secara bersamaan ataupun secara bergilir untuk memutuskan siklus hidup hama wereng.
2.       Menggunakan predator untuk memangsa atau mengusir wereng, misalnya kepik Micovelia douglasi, kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata dan laba-laba Lycosa Pseudoannulata.
3.       Menggunakan insektisida. Akan tetapi penggunaan insektisida perlu diperhatikan lebih agar tetap efisien dan tetap menjaga lingkungan.

 

Walang Sangit

Walang sangit merupakan hama ketiga yang sering meresahkan para petani. Hama ini merusak tanaman dengan cara meloncat ataupun terbang dari satu tanaman ke tanaman lain sambil mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Cara pengendaliannya:
1.       Menerapkan sistem tanam serentak
2.       Menjaga kebersihan sawah dari rumput liar
3.       Menangkap walang sangit
4.       Menggunakan predator seperti laba-laba
5.       Menanam jamur yang memberikan efek bagi walang sangit
6.       Menggunakan beragam jenis insectisida.

Hama Putih atau Pengorok Daun

Hama putih merupakan musuh bagi tanaman dalam arti buah, beragam jenis tanaman hias dan juga tanaman padi. Ini menyerang daun sejak persemaian hingga masa panen. Hama yang satu ini memiliki sifat aquatik, dengan memanfaatkan air sebagai oksigen. Menyerang daun tanaman hingga kering dan mati.
Cara pengendaliannya:
1.       Memanfaatkan musuh alaminya, yaitu semut dan lalat.
2.       Mmencegah serangan dengan cara menghilangkan setiap genangan air disekitar tanaman, sehingga hama putih tidak dapat berkembang biak.
3.       Menyemprotkan pestisida pada tanaman yang terkena hama putih. Cara ini sebaiknya menjadi jalan terakhir apabila dua cara di atas tidak berhasil.

Lalat buah

Lalat buah biasanya menyerang tanaman ketika waktu musim hujan. Serangan tersbeut dilakukan dengan cara lalat betina menusuk buah-buahan dengan alat peletak telur untuk memasukkan telurnya ke dalam daging buah. Telur akan menetas dan menjadi belatung yang memakan buah tersebut sehingga buah akan busuk dan rusak.
Cara pengendaliannya:
1.       Sanitasi lingkungan dengan membersihkan semua buah yang rontok.
2.       Pemasangan pada perangkap berupa sex pheromon.
3.       Penyemprotan insektisida yang dilakukan secara berselang-seling, pada pagi hari ketika masih ada embun.

 

Thrips

Thrips merupakan hama yang sangat merugikan tanaman karena menyerang dengan cara hinggap di daun tanaman dan kemudian menghisap cairan pada daun, yang membuat daun menjadi mengkerut dan berubah warna menjadi coklat. Selain menyerang daun, thrips juga menjadi salah satu media penyebaran virus pada tanaman.
Cara pengendaliannya:
1.       Menyemprotkan pestisida yang memiliki bahan aktif diafentiuron.
2.       Menggunakan perangkap yang bernama IATP atau Insect Adhesive Trap Paper. Caranya yaitu dengan menggulung IAPT dan menggantungnya diatas puncak tanaman.

 

Gangsir 

Gangsir merupakan hama yang sering menyerang tanaman yang masih muda, misalnya tanaman yang baru dipindah dari persemaian. Gigitan gangsir menyebabkan tanaman mati sebab batangnya putus atau patah.
Gangsir biasanya menyerang pada malam hari. Hampir ini bersarang pada liang yang mereka buat di dalam tanah sampai kedalaman 90 cm, dengan ciri khas ada onggokan tanah di permukaan liang. Pencegahan hama ini bisa dilakukan dengan tidak menanam bibit yang terlalu muda.
Cara mengendalikan hama gangsir: Menyiram larutan insektisida pada liang gangsir kemudian ditutup dengan tanah. 

Tungau 

Tungau merupakan sejenis kutu kecil yang dapat merusak tanaman, terutama di bagian daun. Tungau menghisap daun tanaman dan memunculkan bercak-bercak. Bentuknya yang cukup kecil membuat hama yang satu ini di daun sulit dilihat dengan mata telanjang.
Biasanya tanaman yang dihinggapi hama ini mempunyai daun dengan bercak-bercak kecil berwarna kuning, kemudian setelah itu daun akan menjadi cepat gugur.
Cara mengendalikan hama tungau:
1.       Memotong daun yang sudah dihinggapi tungau agar menyebar
2.       Kemudian kumpulan daun tersebut secara seketika dibakar di suatu tempat.

 

Tikus

Tikus menduduki peringkat pertama pada kategori hama yang paling sering merugikan para petani. Hal tersebut disebabkan karena tikus mempunyai mobilitas, daya adaptasi dan perkembangbiakkan yang sangat tinggi (jangka waktu reproduksi pertama dan kedua sangatlah singkat)
Tikus biasanya akan menyerang tanaman pada malam hari. Bagian-bagian tanaman yang paling sering diserang yaitu bagian biji dan batangnya. Hama yang satu ini banyak menyerang tanaman padi. Tikus memilikki gigi yang tajam, sehingga mereka sangat kuat untuk memakan biji-bijian padi. Mereka biasanya membuat lubang didekat sawah dan bersembunyi diantara semak-semak.
Cara pengendaliannya:
1.       Menutup lubang yang terdapat disekitar sawah yang menjadi tempat persembunyian tikus.
2.       Menggunakan ular yang telah dijinakkan untuk mengusir atau memangsa tikus.
3.       Menggunakan pembasmi tikus atau umpan beracun yang berupa potongan ubi jalar yang sebelumnya sudah direndam air campuran fosforus, akan tetapi cara ini diterapkan secara hati-hati agar tidak salah sasaran.

Artona

Artona merupakan temasuk lepidoptera (kupu yang merusak tanaman ketika stadia larva), yang menyerang tanaman kelapa.
Ulat yang baru menetas akan menimbulkan gejala serangan berupa titik-titik pada daun, ulat yang agak besar, ulat akan menimbulkan gejala serangan garis-garis pada daun, sedangkan ulat yang cukup besar memakan daun yang menjadi ciri kelapa beserta tulang daunnya, sehingga daun kelapa hanya tinggal lidinya saja.
Cara pengendaliannya:
1.       Memangkas daun kelapa yang sudah terserang agar ulat dan kepompongnya ikut terbuang.
2.       Melepas parasit Apanteles artonae untuk pengendalian hayati.
3.       Menyemprotkan larutan insektisida yang sifatnya sistemik atau racun perut jika arela penanamannya luas.

 

Belalang

Belalang merupakan hama yang biasanya hinggap di daun dan memakan daun tersebut, persis seperti ulat bulu. Hal itu menyebabkan daun tanaman menjadi tidak sempurna lagi.

Cara pengendaliannya:

1.       Menangkapnya secara manual. Ini memang bukan hal yang mudah karena hewan ini bisa terbang, tapi ternyata bisa dilakukan dengan membasahi sayapnya, sehingga mereka tidak akan bisa terbang, dan kita bisa menangkapnya dengan mudah. Oleh sebab itu, basahilah daun terlebih dahulu atau manfaatkan embun di pagi hari untuk menangkap belalang.
2.       Menggunakan pestisida. Cukup menggunakan pestisida alami, maka belalang bisa mati dan kesehatan tanaman tidak terganggu lagi.

 

Cacing Liang

Cacing liang merupakan hama yang seringkali terlihat pada tanah yang gembur dan ternyata ini memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi tanaman, karena menghisap cairan yang terdapat pada akar tanaman secara seketika.
Akibatnya, tanaman akan kekurangan unsur hara, sehingga tidak bisa bertumbuh dengan baik dan akan menjadi kerdil setiap waktu. Akhirnya pembentukan buah dan bunga akan menjadi lambat, serta bunga dan buahnya tidak akan berkembang sempurna.
Cara pengendaliannya:
1.       Menggunakan nematisida yang bisa dicampurkan pada media tanam. Penggunaan nematisida harus sesuai dosis yang tertera pada kemasan.
2.       Menggunakan pestisida alami yang sangat aman untuk diaplikasikan pada tanaman.

 

Siput

Siput, keong, atau bekicot merupakan salah satu hama yang bisa menyebabkan tumbuh kembang tanaman terhambat karena mereka akan memakan daun tanaman, sehingga bentuk daun menjadi tidak sempurna lagi.
Cara pengendaliannya:
1.       Menggunakan kulit telur. Caranya yaitu remaslah atau pecahkan kulit telur menjadi bagian-bagian kecil. Kemudian taburkan pecahan kulit telur mengelilingi tanaman, karena siput merupakan hewan yang akan menghindari permukaan berduri seperti kulit telur yang dipecah kecil-kecil.
2.       Menaburkan garam mengelilingi tanaman, karena siput merupakan hewan yang anti garam.

Anjing tanah atau orong-orong

Orong-orong merupakan hama yang  hidup dibawah tanah yang lembab dengan membuat terowongan. Hewan kecil ini berperan sebagai predator yang bissa memakan hewan-hewan kecil (predator), tetapi tingkat kerusakan tanaman yang disebabkan lebih besar dari pada manfaatnya sebagai predator.
Cara pengendaliannya:
1.       Mengolah tanah yang baik agar terowongan rusak

 

Spider mite

Spidermite merupakan hama yang biasanya menyerang pada bagian daun dengan cara menyerap cairan daun, sehingga tanaman akan kehilangan unsur hara yang diperkukan untuk tumbuh. Daun yang sudah disedot habis cairannya akan berubah warna menjadi bercak-bercak kuning. Bahkan, serangan hama ini secara besar-besaran akan menyebabkan tanaman mati secara cepat.
Cara pengendaliannya:
Sebaiknya hindari penyemprotan insektida saat membasmi hama satu ini, karena spidermite adalah hama yang kebal terhadap insektisida. Oleh sebab itu, sebaiknya menggunakan cairan arkasida untuk mengatasi spidermite.

Jumat, 24 April 2020

Rotasi Tanaman: Memperbaiki Lahan Pertanian

Petani Indonesia sebenarnya sudah terbiasa melalukan rotasi tanaman. Mereka bahkan tidak tahu teorinya dari apa yang mereka lakukan. Yang mereka tahu, ketika melakukan rotasi hasil panennya selalu bagus. Ya, bagi petani tradisional lebih banyak menggunakan pengalaman sebagai ilmu terapan dalam bertani.

Dalam sejarahnya, rotasi tanaman sudah dikenal sejak tahun 6000 Sebelum Masehi (SM) yang awalnya dimulai oleh petani timur tengah. Jaman dahulu rotasi tanaman digunakan secara bergantian (bergilir) untuk menanam tanaman legum dan beragam jenis tanaman serealia.  

Sebagai upaya untuk mengoptimalkan hasil saat tanaman berganti di dalam lahan pertanian, penulis Kerajaan Romawi Cato the Elder menyarankan untuk menggunakan kotoran hewan ternak disimpan dan dijadikan sebagai bahan pupuk atau yang sekarang disebut dengan Pupuk Kandang.

Apa itu rotasi tanaman? Rotasi tanaman adalah praktik dalam arti budidaya tanaman dengan cara menggilir penanaman di suatu jenis lahan pertanian misalnya saja dalam lereng gunung yang notabene dikenal memiliki kadar tanah humus. Rotasi tanaman adalah salah satu bagian dari polikultur.Banyak manfaat dari kegiatan rotasi tanaman.


Manfaat dan tujuan rotasi tanaman adalah 1) mengembalikan nutrisi tanaman terutama unsur nitrogen (N) melalui tanaman legum seperti kacang-kacangan setelah kegiatan penanaman serealia dan sejenisnya. 2) pencegahan terkumpulnya berbagai patogen yang menyebabkan penyakit dan hama yang menyerang tanaman. 3) Perbaikan kualitas tanah dan lingkungan. 4) Pergiliran penanaman tanaman berakar dengan tanaman berakar dangkal berfungsi untuk mempertahankan kesuburan tanah.


Manfaat Rotasi Tanaman

Rotasi tanaman mempunyai berbagai manfaat yang menguntungkan untuk tanah, tanaman, dan lingkungan. Dalam pertanian organik, rotasi tanaman merupakan tindakan yang direkomendasikan. Berikut manfaat rotasi tanaman, antara lain:

1.       Memutus Daur Hidup Hama dan Penyakit

Rotasi tanaman mampu mengurangi tingkat intensitas serangan hama maupun patogen (penyakit). Pemutusan siklus hama dan penyakit dengan menanam jenis tanaman yang berbeda-beda dengan periode tertentu. Beberapa famili tanaman biasanya memiliki jenis hama maupun patogen (penyakit) yang hamprirnya sama.

2.       Menurunkan Resiko Kegagalan Panen

Rotasi tanaman menjadi kunci supaya hasil panen dapat optimal dan terjaga. Hal ini dapat menurunkan resiko dari adanya kegagalan panen.

3.       Meningkatkan Kesuburan Tanah

Rotasi tanaman bertujuan untuk mengembalikan arti unsur hara atau nutrisi yang berguna untuk pertumbuhan tanaman seperti unsur Nitrogen (N). Salah satu bentuk pergiiran tanaman yang baik untuk kesuburan tanah adalah menanam tanaman legum (kacang-kacangan). Melalui tanaman legum akan menghasilkan rhizobium yang dapat mengikat unsur N sehingga dapat mengembalikan unsur N untuk tanah.

4.       Produksi Tanaman Pupuk Hijau

Pupuk hijau adalah tanaman yang ditanam supaya cepat tumbuh untuk menutupi lahan/tanah yang kosong, sebagai tambahan pupuk organik, dan memperkaya tanah dengan mineral. Dalam praktiknya, tanaman ini biasanya diolah ke tanah namun belum mencapai tingkat kematangan.Pada saat penggalian ke tanah masih berwarna hijau, sehingga inilah yang akan bekerja untuk pengembalian nutrisi dan perbaikan strukur tanah.

5.       Penstabil Ekosistem Mikro

Rotasi tanaman berfungsi pada tanah yaitu penstabilan unsur hara melalui daur ulang serapan dan input hara. Misalnya rotasi tanaman pada jenis tanaman sayuran yaitu saat musim pertama menanam umbi, lalu menanam tanaman polong-polongan. Kemudian baru menanam tanaman sayuran buah ataupun daun. Rotasi tersebut dilakukan karena tanaman umbi memiliki akar yang menyerap unsur hara yang banyak karena umbi termasuk tanaman yang rakus hara. Untuk mengembalikan unsur hara tersebut perlu ditanami tanaman polong-polongan atau kacang-kacangan.

6.       Konservasi air

Rotasi tanaman mampu meningkatkan kapasitas penahanan air tanah. Struktur tanah yang bagus mampu melakukan penyerapan air yang cepat dan menyeluruh (tersebar). Air yang diperoleh digunakan untuk tanaman dan sebagai cadangan bagi tanaman apabila terdapat kondisi cekaman kekeringan. Melalui rotasi tanaman air mampu dihemat karena kebutuhan akan makna irigasi semakin berkurang.

7.       Mengurangi Perubahan Iklim

Rotasi tanaman membantu dalam pengurangan tingkat perubahan iklim dikarenakan gas emisi rumah kaca. Oleh karena itu, rotasi tanaman mampu mengurangi efek gas emisi rumah kaca dan penyimpan karbon melalui peningkatan kemampuan tanah.

8.       Mengurangi Polusi Tanah dan Air

Penggunan pupuk yang berlebihan pada lahan pertanian akan menimbulkan eutrofikasi. Eutrofikasi yang secara bebas akan mencemari pasokan air di permukiman bisa jadi air yang mengandung bahan kimia masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan kesehatan yang parah. Rotasi tanaman sebagai pengembalian unsur hara atau nutrisi N secara alami melalui tanaman polongan atau kacang bergantian dengan tanaman lain menjadi alternatif dalam pengurangan polusi tanah dan air.

9.       Menciptakan lingkungan yang lebih sehat

Lingkungan yang tercemari oleh pupuk dan pestisida berbahan kimia dapat menciptakan masalah bagi kesehatan. Rotasi tanaman berguna untuk membantu mengatasi kontaminasi bahan kimia yang secara luas berada di sekitar kita.

10.   Pemenuh kebutuhan dan permintaan pasar
Dengan adanya rotasi tanaman sejatinya mampu menciptakan keanekaragaman jenis tanaman yang ditanam dalam 1 lahan. Sehingga pada proses inilah pemenuhan kebutuhan pangan yang ada dalam masyarakat dapat berkelanjutan sesuai permintaan pasar.