Selasa, 31 Maret 2020

Cara Buat Insectisida Nabati Untuk Membasmi Kutu Kebul


Penggunaan insectisida dalam membasmi hama kutu kebul dilakukan bila serangan sudah parah. Dan langkah-langkah pencegahan yang dilakukan ternyata tidak mampu lagi menghadapi serangan kutu kebul. Maka pilihan terakhir yaitu penggunaan insectisida. Insektisida untuk kutu kebul bisa menggunakan yang sintesis ( kimia ) atau yang insektisida nabati.
Untuk insectisida kimia tersedia banyak sekali di pasaran dengan berbagai merek dan bahan aktif. Silakan pilih yang dirasa paling ampuh dan murah. Untuk itu, insectisida kimia tidak dibahas disini. Pada tulisan kali ini lebih membahas insectisida nabati.

Bahan-bahan yang dapat dipakai untuk pembuatan insectisida nabati adalah:
§  Bengkuang.
§  Biji Mimba.
§  Daun tembakau.
§  Biji sirsak.
§  Kacang babi atau kara benguk
§  Bawang Putih.

Berikut cara pembuatan insectisida nabati untuk hama kutu kebul:

 

1. Insektisida nabati dari biji bengkuang.

Biji akan dihasilkan oleh bengkuang yang sudah masuk fase generatif. Bengkoang akan berbunga dan bunga ini akan menghasilkan polong (seperti kacang).
Isi dari polong bengkoang inilah yang dipakai. Jadi bukan umbi ya…
1.       Biji bengkuang ditumbuk sampai halus, kemudian direndam menggunakan air, disimpan selama 24 jam.
2.       Perbandingan biji bengkuang dengan air adalah 125gr:1L.
3.       Kemudian saring dengan saringan berdiameter saringan 1 mm.
4.       Dosis penggunaan 50 mL/1 liter air
5.       Siap pakai.

 

2.  Insektisida nabati dari biji mimba.

1.       Biji mimba ditumbuk sampai halus, kemudian direndam dengan air dan disimpan selama 24 jam.
2.       Perbandingan biji mimba dengan air sebesar 100 gr : 1 Liter.
3.       Kemudian saring dengan saringan berdiameter saringan 1 mm.
4.       Dosis penggunaannya 50 mL/1 liter air.
5.       Siap pakai.

 

3. Insektisida nabati dari daun tembakau.

1.       Daun tembakau diiris kecil-kecil kemudian dijemur sinar matahari langsung sampai kering. Atau membeli tembakau yang sudah rajangan juga bisa.
2.       Kemudian rendam daun tembakau tersebut dengan menggunakan air selama 24 jam. Perbandingannya adalah 125 gram tembakau : 1 Liter air.
3.       Kemudian saring dengan saringan berdiameter saringan 1 mm.
4.       Dosis penggunaan 50 mL/1 liter air.
5.       Siap pakai.

 

4.  Insektisida nabati dari bawang putih.

1.       Bawang putih dikupas lalu diblender.
2.       Kemudian dicampur dengan minyak tanah dengan perbandingan 1:2. Jika bawang putih 250 gram minyak tanahnya sebanyak 500 ml.
3.       Endapkan selama minimal 24 jam.
4.       Dosis penggunaan 60 ml/ liter.
5.       Hasil penelitian mengungkapkan ramuan ini bisa membunuh serangga 3 hari setelah penggunaan hampir 100%

5.  Insectisida nabati dari Epsom Salt
1.       Satu sendok teh epsom salt, dilarutkan ke dalam 1 liter air bersih.
2.       Aduk sampai terlarut. Setelah itu, masukkan sabun cair. Jumlahnya tidak banyak, hanya 2 tetes.
3.       Aduk kembali sampai merata dan semprotkan ke kutu kebul.
4.       Dosis penggunaan : 1 sendok the Epsom salt/1 liter air

 


Senin, 30 Maret 2020

Kelebihan Kompos Cascing dan Cara Buatnya

Produk sampingan dari usaha ternak sapi, kambing, atau ayam yaitu menghasilkan kotoran. Kotoran ternak ini dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kompos. Kompos inilah yang dapat digunakan untuk pupuk tanaman dan mengembalikan kesuburan tanah. Pengolahan kotoran ternak banyak cara dan tekniknya. Pada tulisan kali ini akan membahas cara membuat kompos dari kotoran ternak dengan bantuan cacing tanah.

Proses pengomposan kotoran ternak dengan menggunakan bantuan cacing dikenal dengan istilah pupuk Kascing. Untuk membuat kascing sangat mudah dan tidak membutuhkan biaya  terlalu banyak. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam membuat kascing juga bisa didapat dari alam sekitar. Selain itu  pembuatan kascing juga tidak membutuhkan alat-alat yang canggih.

Manfaat & kelebihan pupuk cascing
Beberapa manfaat dan kelebihan pupuk cascing adalah:
-          Mengandung hormon yang dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
-          Mengandung mikroba dan hormon perangsang pertumbuhan tanaman. Jumlah mikroba yang banyak dan aktivitasnya yang tinggi ini dapat mempercepat pelepasan unsur-unsur hara dari kotoran cacing menjadi bentuk yang tersedia bagi tanaman.
-          Meningkatkan pertumbuhan tanaman baik vegetatif maupun generatif
-          Pada tanaman hias dapat memperbaiki dan meningkatkan penampilan tanaman sehingga menjadi lebih eksotis seperti warna bunga tekstur dan postur pohon
-          Baik digunakan sebagai campuran media tanam pada persemaian
-          Dapat digunakan terus menerus dan tidak ada efek negative baik bagi tanah maupun tanaman.

Cara membuat pupuk kascing dari kotoran ternak
Alat dan bahan:
§  Kotoran ternak (sapi, kambing, atau ayam)
§  Cacing
§  Alat penyiram
§  Sekop
§  Garukan

Cara pembuatan
-          Buat kandang berbentuk rumah dengan atap genting atau atap yang tidak membuat ruangan menjadi panas. Dinding bisa terbuat dari anyaman bambu atau tembok. Sebaiknya dinding bagian bawah tetap menggunakan tembok atau batako dengan tinggi sekitar 1 meter, baru di atasnya menggunakan anyaman bamboo (bila pakai bamboo). Lantai diplester dengan semen yang halus agar cacing tidak keluar dari kandang atau tempat yang disediakan.
-          Kotoran ternak diangin-anginkan terlebih dahulu sebelum diproses. Taruh kotoran ternak pada lantai kandang dan ratakan setinggi 10 cm, lebar sekitar 1 m dan panjang sekitar 2,5 meter.
-          Taburkan benih cacing pada kotoran ternak.  Jika cacing mau memakan kotoran sapi maka cacing tersebut akan masuk kedalam. Jika cacing tidak mau makan cirinya cacing akan keluar dari kotoran ternak. Untuk mengatasinya taburkan pupuk kascing yang telah jadi di sekeliling tumpukan media untuk memancing. 
-          Setelah 3 hari akan menjadi vermikompos. Vermikompos adalah kompos yang diperoleh dari hasil perombakan bahan-bahan organik yang dilakukan oleh cacing tanah yang lembut serta berubah warna sehingga dapat dipanen.
-          Apabila belum akan dipanen dapat ditambahkan kembali kotoran ternak seperti proses di awal dan seterusnya. Perlu diperhatikan: cacing dapat berkembang biak dengan cepat, cacing sebanyak 100 ekor dapat berkembang biak menjadi 100.000 ekor  cacing per tahun.
-          Melakukan penyiraman untuk menjaga kelembaban pada media. Karena cacing butuh kelembaban yang cukup untuk berkembang biak. Jadwal penyiraman sesuai dengan keadaan cuaca jika musim kemarau penyiraman dilakukan rutin setiap hari pagi dan sore. Jika musim hujan penyiraman dilakukan 3 hari sekali atau menyesuaikan dengan keadaan media.
-          Pemanenan pupuk kascing dilakukan setelah terjadi perubahan bentuk kotoran ternak menjadi remah dan berubah warna menjadi hitam kecoklatan. Proses ini biasanya berjalan kurang lebih selama setengah bulan.

Cara panen cascing
-          Ambil pupuk cascing yang sudah jadi dengan sekop. Perhatian: agar cacing tidak ikut terpanen pada pupuk kascing yang sudah jadi, pemanenan dilakukan dengan cara memancing cacing terlebih dahulu agar berpindah dari pupuk kascing yang sudah jadi. Caranya yaitu dengan membuat alur di tengah hamparan pupuk yang sudah jadi, kemudian tambahkan kotoran sapi baru pada alur tersebut sehingga cacing akan berpindah dan bergerak ke tengah yaitu pada kotoran sapi yang baru ditambahkan, karena pada pupuk jadi sudah tidak ada sumber makanan untuk cacing.
-          Menyaring atau mengayak pupuk kascing yang telah jadi kemudian dimasukkan kedalam kantong plastik dan siap digunakan baik untuk pupuk maupun media tanam.

Demikianlah ulasan mengenai cara membuat pupuk kompos dengan bantuan cacing (pupuk kascing).
Selamat mencoba…

Minggu, 29 Maret 2020

4 Langkah Pencegahan Hama Kutu Kebul


Kenapa kutu kebul atau kutu putih sangat mengganggu atau berbahaya bagi tanaman? Karena serangan kutu kebul sangat masif dan bisa merusak tanaman. Maka bila tidak ditanggulangi ketika terserang kutu kebul tanaman akan rusak. Dan ini tentu akan berpengaruh terhadap produktivitas tanaman yang kita tanam. Ini 3 alasan kenapa kutu kebul sangat merusak tanaman:
1.       Kutu kebul ketika menyerang tanaman, ia akan memakan dan merusak tanaman secara langsung. Karena mereka memakan dan menghisap cairan tanaman.
2.       Serangga ini akan mengeluarkan atau menghasilkan embun madu. Embun madu ini akan menjadi pemicu tumbuhnya jamur atau cendawan jelaga. Seperti ada yang melapisi daun yang warnanya hitam.
3.       Kutu kebul bisa menyebarkan penularan penyakit tanaman karena virus. Salah satunya adalah Cowpea Mild Mottle Virus (CMMV) pada kedelai dan kacang-kacangan. Dan, Kutu kebul merupakan satu – satunya serangga yang bisa menyebarkan (vektor) serangan virus kuning pada tanaman cabai.

Kutu kebul juga  mempunyai tanaman inang yang banyak sekali. Lebih dari 300 jenis tanaman yang bisa diserang oleh kutu kebul ini.  Lalu, apakah kutu kebul bisa diatasi? Jawabannya sangat bisa dengan catatan dilakukan dengan tuntas. Sebelum kita bahas pemberantasan kutu kebul, ada baiknya kita tahu langkah-langkah pencegahan terhadap kutu kebul/kutu putih. 

Beberapa usaha pencegahan agar terhindar dari hama kutu kebul.
1.  Penanaman secara serentak dalam areal lahan yang sangat luas
Dari berbagai literatur, bahwa penanaman secara serempak akan panen serentak juga. Nah, setelah panen tanaman berikutnya sebaiknya bukan tanaman inang dari hama kebul contohnya jagung dan padi. Tanaman inang kutu kebul yaitu tomat, cabai, terong, melon, dan kacang tanah.  

Langkah penanaman serentak sebaiknya dilakukan secara kelompok/kompak dalam satu hamparan lahan. Disini butuh kerja sama kelompok tani. Perlu diketahui juga, pada cuaca panas atau suhu lingkungan lebih panas, akan membuat kutu kebul lebih cepat dewasa kelamin. Artinya, siklus reproduksinya akan lebih pendek dan kutu kebul bisa lebih banyak menghasilkan anak.

2.  Menanam tanaman penghalang

Tanaman penghalang berfungsi untuk membatasi gerak, perpindahan dan penyebaran kutu kebul tidak meluas. Tanaman penghalang syaratnya harus lebih tinggi dari tanaman utama dan tidak satu keluarga dengan tanaman utama. Misalnya: tanaman utama yaitu tomat, cabai, kedelai, terong, maka tanaman penghalang/bariernya bisa jagung atau orok – orok. Tanaman penghalang yang akan digunakan harus ditanam terlebih dahulu dari tanaman utama (2-3 minggu lebih dulu dari tanaman utama).

Penghalang kutu kebul selain dari tanaman juga bisa dari kain kasa. Kain kasa hanya bersifat penghalang fisik saja. Lebih bagus lagi kalau pakai greenhouse. Cuma kain kasa atau greenhouse butuh modal tambahan untuk pengadaannya. 

Tanaman penghalang memang tidak bisa mengusir kutu kebul 100% tapi cukup berhasil dalam mengurangi populasi kutu kebul. Sebagai contoh, kedelai dengan tanaman jagung yang ditanam rapat di sekeliling pertanaman kedelai menjadi penghalang migrasi hama kutu kebul.

Hasil penelitian menunjukan, populasi kutu kebul pada tanaman kedelai yang tidak diberi tanaman penghalang rata-rata 50% lebih tinggi dibanding tanaman kedelai yang diberi penghalang sejak 35 hari setelah tanam. Pada 63 HST, populasi kutu kebul pada petak dengan tanaman penghalang hanya sepertiga dari populasi kutu kebul pada petak tanpa penghalang

Penelitian yang lebih terbaru juga menunjukkan hasil yang serupa dengan di atas. Tanaman cabai merah yang ditanam dengan adanya tanaman penghalang jagung dan orok – orok, populasi kutu kebul yang ditemukan lebih rendah daripada yang tidak memakai tanaman penghalang. Bahkan, tanaman penghalang jagung dan orok – orok ini ternyata lebih efektif daripada menggunakan kain kasa. Meskipun ketinggian kain kasa setinggi 2 meter.

Namun demikia, kain kasa dengan kerapatan yang rapat dan tinggi penghalang lebih tinggi, ternyata juga bisa lebih efektif daripada penghalang biologis yaitu penghalang dari tanaman. Lebih bagus lagi kalau pakai barier kasa tinggi dan di dalamnya ada tanaman penghalangnya juga.

3.  Mengatasi kutu kebul dengan predator alami

Predator alami biasanya akan datang dengan sendirinya ketika tanaman inangnya di tanam.
Tanaman penghalang yang paling banyak mendatangkan musuh alami dari kutu kebul adalah tanaman jagung.

Menurut penelitian, setidaknya ditemukan 9 jenis hewan pada tanaman penghalang jagung yang bisa menjadi predator dari kutu kebul. Sembilan hewan predator kutu kebul tersebut antara lain:
1.       Menochilus sexmaculatus
2.       C. transversalis
3.       V. lineate
4.       V. discolor
5.       Harmonia sp.
6.       Coelophora sp
7.       C. coeruleus
8.       P. fuscipes
9.       Condylostylus sp

4.  Mengatasi kutu kebul dengan pemasangan yellow trap

Yellow trap sebaiknya tetap dipasang. Karena ini sangat praktis tidak perlu biaya mahal dan ternyata cukup efektif dalam menjerat kutu kebul. Yellow trap bisa dibuat dari papan kayu, botol atau kertas yang dicat kuning, kemudian diolesi dengan oli.

Jumlah perangkap kuning yang ideal adalah sebanyak 40 buah per hektar. Dengan dipasang dengan persebaran yang merata.

Sabtu, 28 Maret 2020

Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Limbah Ikan


Bagi yang tinggal di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) bisa memanfaatkan limbah ikan busuk dan terbuang  untuk pupuk organic. Pupuk organik cair (POC) dari ikan busuk yang sangat baik untuk tanaman. Limbah ikan harus diproses terlebih dahulu agar dapat dimanfaatkan untuk tanaman.

Seperti kita tahu, ikan merupakan sumber protein tinggi, asam amino, dan omega 3. Dari sini kenapa limbah ikan sangat bagus untuk dijadikan pupuk. Hal ini karena pada ikan terdapat kandungan berupa FAA (fish amino acid) yang kaya akan nitrogen, kalium dan unsur-unsur mikro yang diperlukan tanaman untuk tumbuh subur.

Diperkuat dari hasil penelitian, POC ikan sangat baik untuk kesuburan tanaman, merangsang pembungaan, meningkatkan hasil buah serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Lalu, bagaimana cara membuat POC dari limbah ikan?

Berikut adalah cara membuat pupuk organik cair dari limbah ikan.
Bahan & Alat:
§  Limbah Ikan (tidak layak konsumsi)
§  Gula merah yang dicairkan
§  EM 4
§  Ember
§  Plastik dan tali

Cara Membuat
-          Siapkan limbah ikan sebanyak 2 kg, potong kecil dan hancurkan ikan tersebut hingga halus seperti bubur dalam 1 liter air
-          Setelah halus masukkan bubur ikan tersebut ke dalam ember.
-          Tambahkan gula merah yang telah dicairkan sebanyak 2 liter.
-          Tambahkan EM 4 atau MOL sebanyak 5 tutup botolnya.
-          Aduk semua bahan hingga merata.
-          Tutup wadah atau ember menggunakan plastik, ikat hingga benar-benar rapat untuk proses fermentasi.
-          Simpan dan diamkan fermentasi POC ikan tersebut selama 1-2 bulan atau lebih, lebih lama akan lebih baik.
-          POC ikan fermentasi yang sudah jadi dan siap pakai sudah tidak mengeluarkan bau busuk.

Perhatian:
Dalam proses pembuatan POC ikan ini sebaiknya dilakukan jauh dari pemukiman, karena dalam proses fermentasi berlangsung akan mengeluarkan bau busuk yang cukup menyengat.

Dosis dan Cara Pemakaian
Dosis pemakaian POC ikan ini adalah 100-200 ml/10 liter air.
Cara pemakaian: disemprot atau dikocor (penyiraman). Pemberian POC pada tanaman dilakukan setiap 1 minggu sekali dan sebaiknya dilakukan pada pagi hari.

Selamat mencoba…