Ketika
kita beli pestisida selain tertulis merek dagang dalam wadah kemasan juga tertera
formulasi bahan aktifnya. Contohnya pada Regent 50 SC, Regent 0,3 GR, dan Regent 80 WP. Lalu, apa
arti kode EC, WP, SL,
SP, GR
tersebut?
Sebelum
bahas kode pestisida kita ketahui dulu sifat racun dari pestisida. Sifat racun pestisida dalam pengendalian hama dan penyakit
ada 4 yaitu racun kontak, sistemik, racun pernapasan, dan racun lambung. Penjelasannya
sebagai berikut.
·
Racun kontak yaitu
racun yang apabila terkena langsung oleh serengga akan langsung bereaksi pada
serangga tersebut, racun ini efektif untuk pengendalian hama yang
berpindah-pindah seperti walang sangit dan wereng.
·
Racun Sistemik yaitu
racun yang tidak secara langsung berdampak kepada hama sasaran, jenis racun ini
bekerja secara perlahan karena akan masuk dahulu kedalam serat-serat tanaman,
sehingga hama yang berada disekitar tanaman lama kelamaan akan terpapar racun
tersebut dan kemudian mati. racun ini cocok untuk hama ulet penggerek
batang.
·
Racun Pernapasan yaitu
racun yang apabila terhirup oleh hama tertarget akan merusak sistem penapasan,
racun ini cocok di gunakan dalam mengantisifasi hama gudang.
·
Racun Lambung,
Racun ini akan menyerang hama apabila hama tersebut memakan daun atau batang
yang telah terpapar oleh racun tersebut.
Selanjutnya
jenis formulasi pada pestisida terdapat 2 formulasi yaitu formulasi cair dan
formulasi padat. Setiap formulasi mengandung istilah-istilah kimia yang
digunakan untuk pestisida tersebut, diantaranya adalah.
·
Solution atau dalam bahasa sehari-hari sering
disebut larutan, Solution ini biasa berbentuk cairan kental susu. Sebaiknya
kocok dahulu dalam menggunakan pestisida jenis ini agar partikelnya di dalamnya
bisa larut kedalam air.
·
Sunpension. Suspension merupakan jenis pestisida
padat yang tidak mudah larut kedalam air, sehingga perlu pengadukan secara
terus menurus agar partikelnya tercampur.
·
Emultion. Pestisida jenis ini berbentuk butiran yang mudah
larut, jadi tidak perlu pengadukan seperti jenis Sunpension
1.
Kode Pestisida berbentuk cair
·
EC (Emulsifiable Concetrate). Kode ini
menandakan pestisida tercampur bahan minyak yang mudah larut ke air.
·
SC & WSC. Kode ini hampir sama dengan kode EC dalam
formulasinya, hanya saja kode SC dan WSC ditambahkan Solvent yang mengandung
air.
·
SL (Soluble Liquid) dan L (Liquid). Kode ini
merupakan kode pestisida berbentuk pekatan yang mudah larut kedalam air.
·
AS dan AC. Pestisida dengan kode ini merupakan jenis
pestisida berbentuk larutan pekat yang mudah di larutkan air.
·
F (Flowable), FW (Flowable in Water) dan FS (Flowable Sulotion). Kode
ini untuk pestisida yang berbentuk pekatan yang sangat pekat hampir seperti
pasta.
2.
Kode Pestisida berbentuk padat.
·
D (Dust). Kode ini adalah untuk menandakan
pestisida tersebut berbentuk tepung atau debu.
·
GR (Granula). Adalah kode untuk pestisida berbentuk
butiran yang seragam.
·
B (Bait) dan RMB (Ready Mix Bait). Adalah
kode untuk pestisida jenis umpan
·
BB (Block Bait), Kode pestisida umpan siap pakai.
·
WG, WDG, dan SG. Kode ini menandakan pestisida berbentuk
butiran halus
·
WP. Pestisda yang formulasinya berbentuk tepung dengan
partikel sangat kecil dengan bahan aktip lebih dari 80%.
·
SP. Kode ini menandakan jika pestisida jenis ini dicampur
air maka akan membentuk homogen.
·
SD. Kode ini untuk pestisida jenis tepung yang di gunakan
untuk perawatan benih.
3.
Kode Pestisida formulasi khusus.
·
MC. Yaitu kode untuk pestisda berformulasi lingkaran.
·
PA. Yaitu kode pestisida jenis pasta
·
LT. Formulasi khusus pestisida jenis Lotions.
·
TB. Yaitu Kode untuk pestisida jenis tablet
·
LV. Pestisida khusus rumah tangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar