Kamis, 05 Maret 2020

5 Manfaat Fosfor (P) Bagi Tanaman

Foto: bukalapak.com
Dalam dunia pertanian bahwa unsur Fosfor (Phospat) merupakan salah satu unsur hara makro yang dibutuhkan tumbuhan. Unsur makro karena kebutuhan tanaman akan unsur fosfor cukup banyak selama fase pertumbuhannya. Unsur hara makro lainnya selain Fosfor (P) yaitu Nitrogen (N) dan Kalium (K). Unsur Fosfor diperlukan dalam jumlah yang lebih sedikit daripada unsur Nitrogen dan Kalium.

Di pasaran pupuk yang mengandung fosfor (Phospat) yaitu SP-36 yang mengandung 36% fosfor dalam bentuk P2O5.Sifat fosfor tidak mudah terlarut dalam air dan cenderung memiliki pergerakan yang lambat di dalam tanah. Maka bijaklah dalam penggunaan pupuk fosfor.


Bagi tanaman, fosfor cukup vital perannya seperti untuk merangsang perakaran yang kuat dan merangsang pembungaan tanaman. Fosfor juga berperan penting dalam pembentukan albumin, pembelahan sel untuk daun, buah dan biji serta untuk pembentukan bunga. Selain itu, unsur hara Fosfor juga berfungsi untuk memperkuat batang, mempercepat pematangan buah, memperbaiki kualitas tanaman, perkembangan akar, serta meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit.

Karakteristik Fosfor
Beberapa karakteristik dari fosfor:
·         Fosfor bergerak lambat dalam tanah namun mudah diangkut oleh jaringan dalam tanaman
·         Tidak bisa langsung diserap akar tanaman karena fosfor diserap dalam bentuk ion ortofosfat (Fosfat larut)
·         Tanaman menyerap Fosfor dalam tanah dengan jumlah yang lebih kecil dibandingkan nitrogen dan K
·         Sifatnya tidak mudah larut dan terurai sehingga air hujan tidak akan mudah mencucinya
·         Pencucian bukan masalah, kecuali pada tanah yang berpasir
·         Fosfor lebih banyak berada dalam bentuk anorganik dibandingkan organik
·         Di dalam tanah kandungan P total bisa tinggi tetapi hanya sedikit yang tersedia bagi tanaman
·         Pemberian dalam dosis besar dapat menyebabkan tanah keras


Manfaat Pupuk Fosfor (Phospat)
Berikut adalah manfaat/kegunaan pupuk fosfor pada tanaman :
1.       Merangsang perakaran yang kuat
2.       Merangsang pembentukan bunga tanaman
3.       Bahan pembentuk dinding dan inti sel tanaman
4.       Membantu pembentukan klorofil bersama nitrogen dan boron
5.       Berperan penting dalam pengangkutan energi hasil fotosintesis keseluruh bagian tanaman

Jumlah pupuk yang mengandung fosfor untuk tanaman harus tepat/seimbang. Kadar Fosfor dalam tanaman pada saat pertumbuhan vegetatif bagusnya adalah 0.3% sampai 0.5% dari berat kering tanaman. Jika pemberian atau pemenuhan unsur fosfor ini tidak sesuai maka tanaman bisa jadi akan mengalami gejala kekurangan ataupun kelebihan unsur Fosfor. Berikut merupakan tanda-tandanya:

Gejala kekurangan unsur Fosfor
·         Warna daun akan nampak tua dan terlihat mengkilap kemerahan
·         Jika tanaman berbuah, buahnya kecil, tampak jelek dan matang dini
·         Tepi daun bercabang
·         Batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning

Gejala kelebihan unsur Fosfor
·         Tanaman tumbuh kerdil
·         Warna daun berubah menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung-ujung daun


Siklus Fosfor di Alam
Foto:rimbakita.com

Penjelasan Gambar:
Tanaman akan dimakan keong, kemudian keong terdekomposisi oleh jamur bakteri atau mikro organisme pengurai atau bisa juga tanaman yg langsung terdekomposisi. Proses dari dekomposisi itu menghasilkan fosfat di dalam tanah yg perannya kembali lagi diperlukan untuk tanaman.

Fosfor atau Fosfat alam adalah batuan fosfat yang telah dihaluskan pada ukuran tertentu. Batuan fosfat merupakan bahan baku dari pupuk superfosfat atau pupuk P buatan pabrik (SP-36, TSP).

fosfat alam dapat dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan proses-proses pembentukannya, yaitu: Fosfat primer: terbentuk dari pembekuan magma alkali yang mengandung mineral fosfat apatit, terutama fluor apatit (Ca5(PO4)3F). Apatit sendiri dibedakan atas Chlorapatite (3Ca3(PO4)2CaCl2) dan Flour apatite (3Ca3(PO4)2CaF2.

Fosfat sedimenter (marin): merupakan endapan fosfat sedimen yang terendapkan di laut dalam, lingkungan alkali, dan lingkungan yang tenang. Fosfat alam terbentuk di laut dalam bentuk kalsium fosfat yang disebut phosphorit. Bahan endapan ini dapat ditemukan dalam endapan yang berlapis-lapis hingga ribuan milpersegi. Elemen P berasal dari pelarutan batuan, sebagian P diserap oleh tanaman, dan sebagian lagi terbawa oleh aliran ke laut dalam.

Fosfat guano: merupakan hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan dan kelelawar yang terlarut dan bereaksi dengan batu gamping karena pengaruh air hujan dan air tanah

Untuk pemupukan tanah, Fosfor dapat langsung digunakan setelah terlebih dahulu dihaluskan (sebagai pupuk alam). Akan tetapi untuk tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai, dan lain-lain, pupuk alam ini tidak cocok, karena daya larutnya yang sangat kecil di dalam air sehingga sulit diserap oleh akar tanaman pangan tersebut. Untuk itu sebagai pupuk tanaman pangan, Fosfor perlu diolah menjadi pupuk buatan. Mari kita simak macam-macam pupuk fosfor.

Macam-Macam Pupuk Fosfor
a.   Pupuk Fosfor Anorganik (kimia)
Pupuk fosfor dibedakan menjadi beberapa macam, seperti pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang sangat mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh akar tanaman, pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)yang baik digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium, pupuk aluminium fosfat (AlPO4) serta pupuk besi (III) fosfat (FePO4).

·         Pupuk Phospat SSP, TSP, SP
Beberapa pupuk tunggal seperti SSP, TSP dan SP merupakan pupuk kimia yang fokus menyediakan fosfor untuk tanaman. Kandungan fosfor didalamnya bisa mencapai diatas 60%. Pupuk ini berupa granule dan lebih cocok digunakan untuk pupuk dasar. Tidak cocok untuk disemprotkan maupun dikocor karena sifatnya masih sulit larut dalam waktu singkat.

Pupuk superfosfat yang kita kenal di pasaran yaitu SP-36 yang mengandung 36% Fosfor dalam bentuk P2O5, pupuk ini terbuat dari fosfat alam dan sulfat. Berbentuk butiran dan berwarna abu-abu. Sifatnya agak sulit larut dalam air dan bereaksi lambat sehingga selalu digunakan sebagai pupuk dasar. Reaksi kimianya tergolong netral, tidak higroskopis dan bersifat membakar.

·         Amonium Phospat
Terdiri dari Monoamonium Phospat (MAP) dan Diamonium Phospat (DAP) yang keduanya umumnya digunakan untuk merangsang pertumbuhan awal tanaman (styarter fertillizer). Bentuknya berupa butiran berwarna cokelat kekuningan. Reaksinya termasuk alkalis dan mudah larut di dalam air. Sifat lainnya adalah tidak higroskopis sehingga tahan disimpan lebih lama dan tidak bersifat membakar karena indeks garamnya rendah.

·         Pupuk Majemuk Phospat (MKP)
Pupuk majemuk phospat merupakan pupuk majemuk yang mengunggulkan kandungan fosfornya. Pupuk ini bisa dicairkan untuk keperluan kocor maupun disemprot.
Bentuknya yang berupa kistal akan lebih mudah larut dalam air. Contoh pupuk majemuk phospat adalah pupuk MKP yang fokus mengandung fosfor dan kalium.

·         Pupuk Phospat Cair (AgroPhos)
Phospat cair merupakan kumpulan fosfor yang sudah larut dalam air dengan konsentrasi tinggi. Fosfor ini sudah melalui proses penguraian dengan metode kimia yang lebih cepat.
Di pasaran pupuk phospat cair seperti merek Agrophos dan masih ada merek lainnya dipasaran.  Penggunaan phospat cair lebih tepat apabila disemprotkan dengan memperhatikan dosis yang telah ditentukan oleh produsen.

b.  Sumber Fosfor Organik
Di alam juga ada unsur fosfor yang dinamakan dengan fosfor organik. Hanya saja kadar fosfor organik tidak sebanyak pada pupuk fosfor anorganik. Sumber fosfor alami dapat diperoleh dari hewan, tumbuhan maupun batuan alam. Beberapa bahan yang kaya unsur fosfor dan dapat dibuat pupuk organik.

·         Bonggol dan Batang Pisang (Gedebog Pisang)
Bukan hanya buah, namun bonggol dan batang pisang juga bermanfaat. Bonggol dan batang pisang atau gedebog pisang ini mengandung unsur fosfor alami yang cukup tinggi untuk dibuat pupuk organik. Sedangkan kulit buah pisang sendiri banyak mengandung kalium cukup tinggi dan bisa dibuat pupuk organik.

·         Kotoran Ayam
Kotoran ayam mengandung fosfor lebih tinggi dibandingkan kotoran kambing atau sapi. Kotoran ayam biasa digunakan sebagai pupuk dasar pada budidaya tanaman sayuran. Campuran pupuk kotoran kambing dan kotoran ayam ini lebih awet untuk diserap tanaman cabe dalam jangka panjang serta membuat buah tanaman sayuran seperti cabe lebih lebat. Kotoran kambing dan ayam bisa dibuat kompos, bokashi atau pupuk cair.

·         Batuan Alam
Batuan alam yang merupakan batuan fosfat tersebar banyak di bagian bumi ini. Batuan fosfat terbentuk dari proses sedimentasi, pelapukan, magmasi dan fosfat biogenik.

 PERHATIAN
Hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan penggunaan pupuk fosfor dalam dunia pertanian adalah:
-          Kita harus bijaksana dalam pemakaian pupuk yang mengandung fosfor. Pakailah pupuk fosfor dengan tepat dosisnya. Masing-masing tanaman butuh fosfor dalam jumlah yang berbeda-beda. Kenali lebih dalam tanaman apa yang Anda tanam.
-          Pupuk fosfor sendiri sulit larut dalam tanah dan jika dosisnya terlalu banyak justru akan menyebabkan tanah menjadi keras.
Cerdas dalam bertani akan meningkatkan kualitas hasil pertanian kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar