Foto: bukalapak.com |
Dalam dunia pertanian bahwa unsur
Fosfor (Phospat) merupakan salah satu unsur hara makro yang dibutuhkan
tumbuhan. Unsur makro karena kebutuhan tanaman akan unsur fosfor cukup banyak
selama fase pertumbuhannya. Unsur hara makro lainnya selain Fosfor (P) yaitu
Nitrogen (N) dan Kalium (K). Unsur Fosfor
diperlukan dalam jumlah yang lebih sedikit daripada unsur Nitrogen dan Kalium.
Di pasaran pupuk yang mengandung fosfor (Phospat)
yaitu SP-36 yang mengandung 36% fosfor dalam bentuk P2O5.Sifat
fosfor tidak mudah terlarut dalam air dan cenderung memiliki pergerakan yang
lambat di dalam tanah. Maka bijaklah dalam penggunaan pupuk fosfor.
Bagi tanaman,
fosfor cukup vital perannya seperti untuk merangsang perakaran yang kuat dan
merangsang pembungaan tanaman. Fosfor juga berperan penting dalam pembentukan
albumin, pembelahan sel untuk daun, buah dan biji serta untuk pembentukan
bunga. Selain itu, unsur hara Fosfor juga berfungsi untuk memperkuat batang,
mempercepat pematangan buah, memperbaiki kualitas tanaman, perkembangan akar,
serta meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit.
Karakteristik Fosfor
Beberapa karakteristik dari fosfor:
·
Fosfor bergerak lambat dalam tanah namun mudah
diangkut oleh jaringan dalam tanaman
·
Tidak bisa langsung diserap akar tanaman karena
fosfor diserap dalam bentuk ion ortofosfat (Fosfat larut)
·
Tanaman menyerap Fosfor dalam tanah dengan jumlah
yang lebih kecil dibandingkan nitrogen dan K
·
Sifatnya tidak mudah larut dan terurai sehingga air
hujan tidak akan mudah mencucinya
·
Pencucian bukan masalah, kecuali pada tanah yang
berpasir
·
Fosfor lebih banyak berada dalam bentuk anorganik
dibandingkan organik
·
Di dalam tanah kandungan P total bisa tinggi tetapi
hanya sedikit yang tersedia bagi tanaman
·
Pemberian dalam dosis besar dapat menyebabkan tanah
keras
Manfaat Pupuk Fosfor (Phospat)
Berikut adalah manfaat/kegunaan pupuk fosfor pada
tanaman :
1. Merangsang
perakaran yang kuat
2. Merangsang
pembentukan bunga tanaman
3. Bahan
pembentuk dinding dan inti sel tanaman
4. Membantu
pembentukan klorofil bersama nitrogen dan boron
5. Berperan
penting dalam pengangkutan energi hasil fotosintesis keseluruh bagian tanaman
Jumlah pupuk yang mengandung fosfor untuk tanaman
harus tepat/seimbang. Kadar Fosfor dalam tanaman pada saat pertumbuhan
vegetatif bagusnya adalah 0.3% sampai 0.5% dari berat kering tanaman. Jika
pemberian atau pemenuhan unsur fosfor ini tidak sesuai maka tanaman bisa jadi akan
mengalami gejala kekurangan ataupun kelebihan unsur Fosfor. Berikut merupakan
tanda-tandanya:
Gejala kekurangan unsur Fosfor
·
Warna daun akan nampak tua dan terlihat mengkilap
kemerahan
·
Jika tanaman berbuah, buahnya kecil, tampak jelek dan
matang dini
·
Tepi daun bercabang
·
Batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun
berubah menjadi kuning
Gejala kelebihan unsur Fosfor
·
Tanaman tumbuh kerdil
·
Warna daun berubah menjadi ungu atau coklat mulai
dari ujung-ujung daun
Foto:rimbakita.com |
Penjelasan Gambar:
Tanaman akan
dimakan keong, kemudian keong terdekomposisi oleh jamur bakteri atau mikro
organisme pengurai atau bisa juga tanaman yg langsung terdekomposisi. Proses
dari dekomposisi itu menghasilkan fosfat di dalam tanah yg perannya kembali
lagi diperlukan untuk tanaman.
Fosfor atau
Fosfat alam adalah batuan fosfat yang telah dihaluskan pada ukuran tertentu.
Batuan fosfat merupakan bahan baku dari pupuk superfosfat atau pupuk P buatan
pabrik (SP-36, TSP).
fosfat alam
dapat dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan proses-proses pembentukannya,
yaitu: Fosfat primer: terbentuk dari pembekuan magma alkali yang mengandung
mineral fosfat apatit, terutama fluor apatit (Ca5(PO4)3F). Apatit sendiri
dibedakan atas Chlorapatite (3Ca3(PO4)2CaCl2) dan Flour apatite
(3Ca3(PO4)2CaF2.
Fosfat sedimenter (marin): merupakan
endapan fosfat sedimen yang terendapkan di laut dalam, lingkungan alkali, dan
lingkungan yang tenang. Fosfat alam terbentuk di laut dalam bentuk kalsium
fosfat yang disebut phosphorit. Bahan endapan ini dapat ditemukan dalam endapan
yang berlapis-lapis hingga ribuan milpersegi. Elemen P berasal dari pelarutan
batuan, sebagian P diserap oleh tanaman, dan sebagian lagi terbawa oleh aliran ke
laut dalam.
Fosfat
guano: merupakan hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan dan kelelawar yang
terlarut dan bereaksi dengan batu gamping karena pengaruh air hujan dan air
tanah
Untuk pemupukan tanah, Fosfor dapat langsung
digunakan setelah terlebih dahulu dihaluskan (sebagai pupuk alam). Akan tetapi
untuk tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai, dan lain-lain, pupuk alam
ini tidak cocok, karena daya larutnya yang sangat kecil di dalam air sehingga
sulit diserap oleh akar tanaman pangan tersebut. Untuk itu sebagai pupuk
tanaman pangan, Fosfor perlu diolah menjadi pupuk buatan. Mari kita simak
macam-macam pupuk fosfor.
Macam-Macam Pupuk Fosfor
a. Pupuk
Fosfor Anorganik (kimia)
Pupuk fosfor dibedakan menjadi beberapa macam,
seperti pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang
sangat mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh akar tanaman, pupuk
FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang
baik digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium, pupuk
aluminium fosfat (AlPO4) serta pupuk besi (III) fosfat (FePO4).
·
Pupuk Phospat SSP, TSP, SP
Beberapa pupuk tunggal seperti SSP, TSP dan SP
merupakan pupuk kimia yang fokus menyediakan fosfor untuk tanaman. Kandungan
fosfor didalamnya bisa mencapai diatas 60%. Pupuk ini berupa granule dan lebih
cocok digunakan untuk pupuk dasar. Tidak cocok untuk disemprotkan maupun
dikocor karena sifatnya masih sulit larut dalam waktu singkat.
Pupuk superfosfat yang kita kenal di pasaran yaitu SP-36 yang
mengandung 36% Fosfor dalam bentuk P2O5, pupuk ini
terbuat dari fosfat alam dan sulfat. Berbentuk butiran dan berwarna abu-abu.
Sifatnya agak sulit larut dalam air dan bereaksi lambat sehingga selalu
digunakan sebagai pupuk dasar. Reaksi kimianya tergolong netral, tidak
higroskopis dan bersifat membakar.
·
Amonium Phospat
Terdiri dari Monoamonium Phospat (MAP) dan Diamonium
Phospat (DAP) yang keduanya umumnya digunakan untuk merangsang pertumbuhan awal
tanaman (styarter fertillizer). Bentuknya berupa butiran berwarna
cokelat kekuningan. Reaksinya termasuk alkalis dan mudah larut di dalam air.
Sifat lainnya adalah tidak higroskopis sehingga tahan disimpan lebih lama dan
tidak bersifat membakar karena indeks garamnya rendah.
·
Pupuk Majemuk Phospat (MKP)
Pupuk majemuk phospat merupakan pupuk majemuk yang
mengunggulkan kandungan fosfornya. Pupuk ini bisa dicairkan untuk keperluan
kocor maupun disemprot.
Bentuknya yang berupa kistal akan lebih mudah larut
dalam air. Contoh pupuk majemuk phospat adalah pupuk MKP yang fokus mengandung
fosfor dan kalium.
·
Pupuk
Phospat Cair (AgroPhos)
Phospat cair merupakan kumpulan fosfor yang sudah
larut dalam air dengan konsentrasi tinggi. Fosfor ini sudah melalui proses
penguraian dengan metode kimia yang lebih cepat.
Di pasaran pupuk phospat cair seperti merek Agrophos
dan masih ada merek lainnya dipasaran.
Penggunaan phospat cair lebih tepat apabila disemprotkan dengan
memperhatikan dosis yang telah ditentukan oleh produsen.
b. Sumber
Fosfor Organik
Di alam juga ada unsur fosfor yang dinamakan dengan
fosfor organik. Hanya saja kadar fosfor organik tidak sebanyak pada pupuk
fosfor anorganik. Sumber fosfor alami dapat diperoleh dari hewan, tumbuhan
maupun batuan alam. Beberapa bahan yang kaya unsur fosfor dan dapat dibuat
pupuk organik.
·
Bonggol dan Batang Pisang (Gedebog Pisang)
Bukan hanya buah, namun bonggol dan batang pisang
juga bermanfaat. Bonggol dan batang pisang atau gedebog pisang ini mengandung
unsur fosfor alami yang cukup tinggi untuk dibuat pupuk organik. Sedangkan
kulit buah pisang sendiri banyak mengandung kalium cukup tinggi dan bisa dibuat
pupuk organik.
·
Kotoran Ayam
Kotoran ayam mengandung fosfor lebih tinggi
dibandingkan kotoran kambing atau sapi. Kotoran ayam biasa digunakan sebagai
pupuk dasar pada budidaya tanaman sayuran. Campuran pupuk kotoran kambing dan
kotoran ayam ini lebih awet untuk diserap tanaman cabe dalam jangka panjang
serta membuat buah tanaman sayuran seperti cabe lebih lebat. Kotoran kambing
dan ayam bisa dibuat kompos, bokashi atau pupuk cair.
·
Batuan Alam
Batuan alam yang merupakan batuan fosfat tersebar
banyak di bagian bumi ini. Batuan fosfat terbentuk dari proses sedimentasi,
pelapukan, magmasi dan fosfat biogenik.
Hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan
penggunaan pupuk fosfor dalam dunia pertanian adalah:
-
Kita harus bijaksana dalam pemakaian pupuk yang
mengandung fosfor. Pakailah pupuk fosfor dengan tepat dosisnya. Masing-masing
tanaman butuh fosfor dalam jumlah yang berbeda-beda. Kenali lebih dalam tanaman
apa yang Anda tanam.
-
Pupuk fosfor sendiri sulit larut dalam tanah dan jika
dosisnya terlalu banyak justru akan menyebabkan tanah menjadi keras.
Cerdas dalam bertani
akan meningkatkan kualitas hasil pertanian kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar