Ecofarming Indonesia – Pada tulisan
sebelumnya telah dibahas tentang unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman/tumbuhan.
Pada tulisan kali ini mari kita bahas jenis dan manfaat unsur hara mikro. Pengetahuan
tentang unsur hara tanaman merupakan dasar bagi budi daya pertanian. Bila ingin
sukses budi daya pertanian harus memahami tentang unsur hara yang dibutuhkan
tanaman. Sebab pertumbuhan tanaman akan sangat oprtimal bila unsur haranya
tercukupi.
Sekedar mengulang, bahwa peran unsur hara
dalam tanaman seperti nutrisi bagi manusia. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman
dibagi dua yaitu, unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro yaitu
unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, jenisnya yaitu C, H, O, N, P,K,
Mg, Ca, dan S. Sedangkan unsur hara mikro yaitu unsur hara yang dibutuhkan
tanaman dalam jumlah sedikit. Jenisnya seperti B, Cu, Zn, Fe, Mo, Mn, Cl, Na,
Co, Si, dan Ni.
Pengetahuan tentang unsur hara makro dan
mikro bagi tanaman sangat penting bagi petani. Dengan pengetahuan tersebut,
petani dapat merancang pemupukan yang tepat dan seimbang bagi tanamannya, baik
jenis pupuk yang digunakan dan dosisnya. Selain itu, dengan pengetahuan tentang
unsur makro dan mikro petani juga bisa membuat pupuk majemuk sendiri dari
beberapa pupuk tunggal.
Inilah
penjelasan jenis-jenis dan manfaatnya unsur hara mikro untuk tanaman.
1. Boron (B)
Boron memiliki kaitan erat
dengan proses pembentukan, pembelahan dan diferensiasi, serta pembagian tugas
sel. Hal ini terkait dengan perannya dalam sintetis RNA, bahan dasar
pembentukan sel. Boron diangkut dari akar ke tajuk tanaman melalui pembuluh
xylem. Di dalam tanah boron tersedia dalam jumlah terbatas dan mudah tercuci.
Kekurangan boron paling sering dijumpai pada adenium. Cirinya mirip daun
variegeta.
Kekurangan Boron, daun berwarna lebih gelap dibanding
daun normal , tebal , dan mengkerut. Kelebihan
Boron, ujung daun kuning dan
mengalami nekrosis.
2. Tembaga (Cu)
Fungsi penting tembaga adalah
aktivator dan membawa beberapa enzim. Dia juga berperan membantu kelancaran
proses fotosintesis. Pembentuk klorofil , dan berperan dalam funsi reproduksi.
Kekurangan Tembaga (Cu), daun berwarna hijau kebiruan ,
tunas daun menguncup dan tumbuh kecil , pertumbuhan bunga terhambat.
Kelebihan Tembaga (Cu) Tanaman tumbuh kerdil , percabangan
terbatas , pembentukan akar terhambat , akar menebal dan berwarna gelap.
3. Seng atau Zinc (Zn)
Hampir mirip dengan Mn dan Mg
, sengat berperan dalam aktivator enzim , pembentukan klorofil dan membantu
proses fotosintesis. Kekurangan biasanya terjadi pada media yang sudah lama
digunakan.
Kekurangan Seng (Zn): Pertumbuhan lambat , jarak antar
buku pendek , daun kerdil , mengkerut , atau menggulung di satu sisi lalu
disusul dengan kerontokan. Bakal buah menguning, terbuka, dan akhirnya gugur.
Buah pun akan lebih lemas sehingga buah yang seharusnya lurus membengkok.
Kelebihan Seng (Zn): Kelebihan seng tidak menunjukkan
dampak nyata.
4. Besi atau Ferro (Fe)
Besi berperan dalam proses
pembentukan protein , sebagai katalisator pembentukan klorofil. Besi berperan
sebagai pembawa elektron pada proses fotosintetis dan respirasi , sekaligus
menjadi aktivator beberapa enzim. Unsur ini tidak mudah bergerak sehigga bila
terjadi kekurangan sulit diperbaiki. Fe paling sering bertentangan atau
antagonis dengan unsur mikro lain. Untuk mengurangi efek itu , maka Fe sering
dibungkus dengan Kelat (chelate) seperti EDTA (Ethylene Diamine Tetra-acetic
Acid). EDTA adalah suatu komponen organik yang bersifat menstabilkan ion metal.
Adanya EDTA maka sifat antagonis Fe pada pH tinggi berkurang jauh. Di pasaran
dijumpai dengan merek Fe-EDTA.
Kekurangan Besi: ditunjukkan dengan gejala klorosis
dan daun menguning atau nekrosa. Daun muda tampak putih karena kurang klorofil.
Selain itu terjadi karena kerusakan akar. Jika adenium dikeluarkan dari potnya
akan terlihat potongan-potongan akar yang mati.
Kelebihan Besi: Pemberian pupuk dengan kandungan Fe
tinggi menyebabkan nekrosis yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam
pada daun.
5. Molibdenum (Mo)
Mo bertugas sebagai pembawa
elektron untuk mengubah nitrat menjadi enzim. Unsur ini juga berperan dalam
fiksasi nitrogen.
Kekurangan Molibdenum: ditunjukkan dengan munculnya
klorosis di daun tua , kemudian menjalar ke daun muda.
Kelebihan Molibdenum: tidak menunjukkan gejala yang nyata
pada adenium.
6. Mangan (Mn)
Mangan merupakan unsur mikro
yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Mangan sangat
berperan dalam sintesa klorofil selain itu berperan sebagai koenzim, sebagai
aktivator beberapa enzim respirasi, dalam reaksi metabolisme nitrogen dan
fotosintesis. Mangan juga diperlukan untuk mengaktifkan nitrat reduktase
sehingga tumbuhan yang mengalami kekurangan mangan memerlukan sumber N dalam
bentuk NH4+. Peranan mangan dalam fotosintesis berkaitan dengan pelepasan
elektron dari air dalam pemecahannya menjadi hidrogen dan oksigen.
Fungsi unsur hara Mangan (Mn) bagi tanaman ialah:
a. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C
b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua
c. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim
d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi
Fungsi unsur hara Mangan (Mn) bagi tanaman ialah:
a. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C
b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua
c. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim
d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi
Mn diperlukan dalam kultur
kotiledon selada untuk memacu pertumbuhan jumlah pucuk yang dihasilkan. Mn
dalam level yang tinggi dapat mensubstitusikan Mo dalam kultur akar tomat. Mn
dapat menggantikan fungsi Mg dalam beberapa sistem enzym tertentu seperti yang
dibuktikan oleh Hewith pada tahun 1948.
Kekurangan Mangan
Defisiensi unsur hara, atau
kata lain kekurangan unsur hara, bisa menyebabkan pertumbuhan tanaman yg tidak
normal dapat disebabkan oleh adanya defisiensi satu atau lebih unsur hara,
gangguan dapat berupa gejala visual yang spesifik.
Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam kloroplas, ada indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil. Defisiensi unsure Mn antara lain : pada tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua, pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin.
Identifikasi Gejala defisiensi mangan bersifat relatif, seringkali defisiensi satu unsur hara bersamaan dengan kelebihan unsur hara lainnya. Di lapangan tidak mudah membedakan gejala-gejala defisiensi. Tidak jarang gangguan hama dan penyakit menyerupai gejala defisiensi unsur hara mikro. Gejala dapat terjadi karena berbagai macam sebab.
Gejala dari defisiensi mangan memperlihatkan bintik nekrotik pada daun. Mobilitas dari mangan adalah kompleks dan tergantung pada spesies dan umur tumbuhan sehingga awal gejalanya dapat terlihat pada daun muda atau daun yang lebih tua.. Kekurangan mangan ditandai dengan menguningnya bagian daun diantara tulang-tulang daun. Sedangkan tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau.
7. Khlor (Cl)
Terlibat dalam osmosis
(pergerakan air atau zat terlarut dalam sel), keseimbangan ion yang diperlukan
bagi tanaman untuk mengambil elemen mineral dan dalam fotosintesis.
Kekurangan Khlor
Dapat menimbulkan gejala
pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun
tampak kurang sehat dan berwarna tembaga. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman
tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas.
8. Natrium (Na)
Terlibat dalam osmosis
(pergerakan air) dan keseimbangan ion pada tumbuhan. Salah satu kelebihan efek
negatif Na adalah bahwa dapat mengurangi ketersediaan K.
Kekurangan Natrium
9. Nikel (Ni)
Diperlukan untuk enzim urease
untuk menguraikan urea dalam membebaskan nitrogen ke dalam bentuk yang dapat
digunakan untuk tanaman. Nikel diperlukan untuk penyerapan zat besi. Benih
perlu nikel untuk berkecambah. Tanaman tumbuh tanpa tambahan nikel akan
berangsur-angsur mencapai tingkat kekurangan saat mereka dewasa dan m
ulai pertumbuhan reproduksi.
Kekurangan Nikel
Kekurangan dari unsur Nikel pada tanaman
akan menimbulkan kegagalan dalam menghasilkan benih yang layak.
10. Cobalt (Co)
Kelebihan Cobalt
Cobalt jauh lebih tinggi
untuk fiksasi nitrogen daripada amonium gizi. Tingkat kekurangan nitrogen dapat
mengakibatkan gejala defisiensi.
Kekurangan Cobalt
Mengurangi pembentukan
hemoglobin dan fiksasi nitrogen.
11. Silicone (Si)
Si dapat meningkatkan hasil
melalui peningkatan efisiensi fotosintesis dan menginduksi ketahanan terhadap
hama dan penyakit Ditemukan sebagai komponen dari dinding sel. Tanaman dengan
pasokan silikon larut menghasilkan tanaman yang lebih kuat, meningkatkan panas
dan kekeringan tanaman, toleransi silikon dapat disimpan oleh tanaman di tempat
infeksi oleh jamur untuk memerangi penetrasi dinding sel oleh jamur menyerang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar