Kenapa
kutu kebul atau kutu putih sangat mengganggu atau berbahaya bagi tanaman?
Karena serangan kutu kebul sangat masif dan bisa merusak tanaman. Maka bila
tidak ditanggulangi ketika terserang kutu kebul tanaman akan rusak. Dan ini
tentu akan berpengaruh terhadap produktivitas tanaman yang kita tanam. Ini 3
alasan kenapa kutu kebul sangat merusak tanaman:
1.
Kutu kebul ketika menyerang tanaman, ia akan
memakan dan merusak tanaman secara langsung. Karena mereka memakan dan
menghisap cairan tanaman.
2.
Serangga ini akan mengeluarkan atau
menghasilkan embun madu. Embun madu ini akan menjadi pemicu tumbuhnya jamur
atau cendawan jelaga. Seperti ada yang melapisi daun yang warnanya hitam.
3.
Kutu kebul bisa menyebarkan penularan penyakit
tanaman karena virus. Salah satunya adalah Cowpea Mild Mottle Virus (CMMV) pada
kedelai dan kacang-kacangan. Dan, Kutu kebul merupakan satu – satunya serangga
yang bisa menyebarkan (vektor) serangan virus kuning pada tanaman cabai.
Kutu
kebul juga mempunyai tanaman inang yang
banyak sekali. Lebih dari 300 jenis tanaman yang bisa diserang oleh kutu kebul
ini. Lalu, apakah kutu kebul bisa
diatasi? Jawabannya sangat bisa dengan catatan dilakukan dengan tuntas. Sebelum
kita bahas pemberantasan kutu kebul, ada baiknya kita tahu langkah-langkah
pencegahan terhadap kutu kebul/kutu putih.
Beberapa
usaha pencegahan agar terhindar dari hama kutu kebul.
1. Penanaman secara serentak dalam areal lahan
yang sangat luas
Dari
berbagai literatur, bahwa penanaman secara serempak akan panen serentak juga. Nah,
setelah panen tanaman berikutnya sebaiknya bukan tanaman inang dari hama kebul
contohnya jagung dan padi. Tanaman inang kutu kebul yaitu tomat, cabai, terong, melon, dan kacang tanah.
Langkah
penanaman serentak sebaiknya dilakukan secara kelompok/kompak dalam satu
hamparan lahan. Disini butuh kerja sama kelompok tani. Perlu diketahui juga,
pada cuaca panas atau suhu lingkungan lebih panas, akan membuat kutu kebul
lebih cepat dewasa kelamin. Artinya, siklus reproduksinya akan lebih pendek dan
kutu kebul bisa lebih banyak menghasilkan anak.
2. Menanam tanaman
penghalang
Tanaman
penghalang berfungsi untuk membatasi gerak, perpindahan dan penyebaran kutu
kebul tidak meluas. Tanaman penghalang syaratnya harus lebih tinggi dari
tanaman utama dan tidak satu keluarga dengan tanaman utama. Misalnya: tanaman
utama yaitu tomat, cabai, kedelai, terong, maka tanaman penghalang/bariernya bisa
jagung atau orok – orok. Tanaman penghalang yang akan digunakan harus ditanam
terlebih dahulu dari tanaman utama (2-3 minggu lebih dulu dari tanaman utama).
Penghalang
kutu kebul selain dari tanaman juga bisa dari kain kasa. Kain kasa hanya
bersifat penghalang fisik saja. Lebih bagus lagi kalau pakai greenhouse. Cuma
kain kasa atau greenhouse butuh modal tambahan untuk pengadaannya.
Tanaman
penghalang memang tidak bisa mengusir kutu kebul 100% tapi cukup berhasil dalam
mengurangi populasi kutu kebul. Sebagai contoh, kedelai dengan tanaman jagung
yang ditanam rapat di sekeliling pertanaman kedelai menjadi penghalang migrasi
hama kutu kebul.
Hasil penelitian menunjukan, populasi
kutu kebul pada tanaman kedelai yang tidak diberi tanaman penghalang rata-rata
50% lebih tinggi dibanding tanaman kedelai yang diberi penghalang sejak 35 hari
setelah tanam. Pada 63 HST, populasi kutu kebul pada petak dengan tanaman
penghalang hanya sepertiga dari populasi kutu kebul pada petak tanpa penghalang
Penelitian yang lebih terbaru
juga menunjukkan hasil yang serupa dengan di atas. Tanaman cabai merah yang
ditanam dengan adanya tanaman penghalang jagung dan orok – orok, populasi kutu
kebul yang ditemukan lebih rendah daripada yang tidak memakai tanaman
penghalang. Bahkan, tanaman penghalang jagung dan orok – orok ini ternyata
lebih efektif daripada menggunakan kain kasa. Meskipun ketinggian kain kasa
setinggi 2 meter.
Namun demikia, kain kasa dengan
kerapatan yang rapat dan tinggi penghalang lebih tinggi, ternyata juga bisa
lebih efektif daripada penghalang biologis yaitu penghalang dari tanaman. Lebih
bagus lagi kalau pakai barier kasa tinggi dan di dalamnya ada tanaman
penghalangnya juga.
3. Mengatasi kutu kebul dengan predator alami
Predator alami biasanya akan
datang dengan sendirinya ketika tanaman inangnya di tanam.
Tanaman penghalang yang paling
banyak mendatangkan musuh alami dari kutu kebul adalah tanaman jagung.
Menurut penelitian, setidaknya
ditemukan 9 jenis hewan pada tanaman penghalang jagung yang bisa menjadi
predator dari kutu kebul. Sembilan hewan predator kutu kebul tersebut antara
lain:
1. Menochilus sexmaculatus
2. C. transversalis
3. V. lineate
4. V. discolor
5. Harmonia sp.
6. Coelophora sp
7. C. coeruleus
8. P. fuscipes
9. Condylostylus sp
4. Mengatasi kutu kebul dengan pemasangan yellow
trap
Yellow trap sebaiknya tetap
dipasang. Karena ini sangat praktis tidak perlu biaya mahal dan ternyata cukup
efektif dalam menjerat kutu kebul. Yellow trap bisa
dibuat dari papan kayu, botol atau kertas yang dicat kuning, kemudian diolesi
dengan oli.
Jumlah perangkap kuning yang
ideal adalah sebanyak 40 buah per hektar. Dengan dipasang dengan persebaran
yang merata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar