Minggu, 29 Maret 2020

4 Langkah Pencegahan Hama Kutu Kebul


Kenapa kutu kebul atau kutu putih sangat mengganggu atau berbahaya bagi tanaman? Karena serangan kutu kebul sangat masif dan bisa merusak tanaman. Maka bila tidak ditanggulangi ketika terserang kutu kebul tanaman akan rusak. Dan ini tentu akan berpengaruh terhadap produktivitas tanaman yang kita tanam. Ini 3 alasan kenapa kutu kebul sangat merusak tanaman:
1.       Kutu kebul ketika menyerang tanaman, ia akan memakan dan merusak tanaman secara langsung. Karena mereka memakan dan menghisap cairan tanaman.
2.       Serangga ini akan mengeluarkan atau menghasilkan embun madu. Embun madu ini akan menjadi pemicu tumbuhnya jamur atau cendawan jelaga. Seperti ada yang melapisi daun yang warnanya hitam.
3.       Kutu kebul bisa menyebarkan penularan penyakit tanaman karena virus. Salah satunya adalah Cowpea Mild Mottle Virus (CMMV) pada kedelai dan kacang-kacangan. Dan, Kutu kebul merupakan satu – satunya serangga yang bisa menyebarkan (vektor) serangan virus kuning pada tanaman cabai.

Kutu kebul juga  mempunyai tanaman inang yang banyak sekali. Lebih dari 300 jenis tanaman yang bisa diserang oleh kutu kebul ini.  Lalu, apakah kutu kebul bisa diatasi? Jawabannya sangat bisa dengan catatan dilakukan dengan tuntas. Sebelum kita bahas pemberantasan kutu kebul, ada baiknya kita tahu langkah-langkah pencegahan terhadap kutu kebul/kutu putih. 

Beberapa usaha pencegahan agar terhindar dari hama kutu kebul.
1.  Penanaman secara serentak dalam areal lahan yang sangat luas
Dari berbagai literatur, bahwa penanaman secara serempak akan panen serentak juga. Nah, setelah panen tanaman berikutnya sebaiknya bukan tanaman inang dari hama kebul contohnya jagung dan padi. Tanaman inang kutu kebul yaitu tomat, cabai, terong, melon, dan kacang tanah.  

Langkah penanaman serentak sebaiknya dilakukan secara kelompok/kompak dalam satu hamparan lahan. Disini butuh kerja sama kelompok tani. Perlu diketahui juga, pada cuaca panas atau suhu lingkungan lebih panas, akan membuat kutu kebul lebih cepat dewasa kelamin. Artinya, siklus reproduksinya akan lebih pendek dan kutu kebul bisa lebih banyak menghasilkan anak.

2.  Menanam tanaman penghalang

Tanaman penghalang berfungsi untuk membatasi gerak, perpindahan dan penyebaran kutu kebul tidak meluas. Tanaman penghalang syaratnya harus lebih tinggi dari tanaman utama dan tidak satu keluarga dengan tanaman utama. Misalnya: tanaman utama yaitu tomat, cabai, kedelai, terong, maka tanaman penghalang/bariernya bisa jagung atau orok – orok. Tanaman penghalang yang akan digunakan harus ditanam terlebih dahulu dari tanaman utama (2-3 minggu lebih dulu dari tanaman utama).

Penghalang kutu kebul selain dari tanaman juga bisa dari kain kasa. Kain kasa hanya bersifat penghalang fisik saja. Lebih bagus lagi kalau pakai greenhouse. Cuma kain kasa atau greenhouse butuh modal tambahan untuk pengadaannya. 

Tanaman penghalang memang tidak bisa mengusir kutu kebul 100% tapi cukup berhasil dalam mengurangi populasi kutu kebul. Sebagai contoh, kedelai dengan tanaman jagung yang ditanam rapat di sekeliling pertanaman kedelai menjadi penghalang migrasi hama kutu kebul.

Hasil penelitian menunjukan, populasi kutu kebul pada tanaman kedelai yang tidak diberi tanaman penghalang rata-rata 50% lebih tinggi dibanding tanaman kedelai yang diberi penghalang sejak 35 hari setelah tanam. Pada 63 HST, populasi kutu kebul pada petak dengan tanaman penghalang hanya sepertiga dari populasi kutu kebul pada petak tanpa penghalang

Penelitian yang lebih terbaru juga menunjukkan hasil yang serupa dengan di atas. Tanaman cabai merah yang ditanam dengan adanya tanaman penghalang jagung dan orok – orok, populasi kutu kebul yang ditemukan lebih rendah daripada yang tidak memakai tanaman penghalang. Bahkan, tanaman penghalang jagung dan orok – orok ini ternyata lebih efektif daripada menggunakan kain kasa. Meskipun ketinggian kain kasa setinggi 2 meter.

Namun demikia, kain kasa dengan kerapatan yang rapat dan tinggi penghalang lebih tinggi, ternyata juga bisa lebih efektif daripada penghalang biologis yaitu penghalang dari tanaman. Lebih bagus lagi kalau pakai barier kasa tinggi dan di dalamnya ada tanaman penghalangnya juga.

3.  Mengatasi kutu kebul dengan predator alami

Predator alami biasanya akan datang dengan sendirinya ketika tanaman inangnya di tanam.
Tanaman penghalang yang paling banyak mendatangkan musuh alami dari kutu kebul adalah tanaman jagung.

Menurut penelitian, setidaknya ditemukan 9 jenis hewan pada tanaman penghalang jagung yang bisa menjadi predator dari kutu kebul. Sembilan hewan predator kutu kebul tersebut antara lain:
1.       Menochilus sexmaculatus
2.       C. transversalis
3.       V. lineate
4.       V. discolor
5.       Harmonia sp.
6.       Coelophora sp
7.       C. coeruleus
8.       P. fuscipes
9.       Condylostylus sp

4.  Mengatasi kutu kebul dengan pemasangan yellow trap

Yellow trap sebaiknya tetap dipasang. Karena ini sangat praktis tidak perlu biaya mahal dan ternyata cukup efektif dalam menjerat kutu kebul. Yellow trap bisa dibuat dari papan kayu, botol atau kertas yang dicat kuning, kemudian diolesi dengan oli.

Jumlah perangkap kuning yang ideal adalah sebanyak 40 buah per hektar. Dengan dipasang dengan persebaran yang merata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar