Sabtu, 14 Maret 2020

Mewaspadai Embun Upas Pada Tanaman

Semua orang pasti tahu, apa itu embun. Embun adalah fenomena alam yang sudah kita lihat setiap hari. Embun adalah titik-titik air yang dihasilkan oleh kondensasi uap air yang ada di udara, yang naik dari tanah, dan yang dikeluarkan tanaman.  Embun terbentuk apabila udara malam yang sarat dengan uap air mendingin dan menghasilkan titik-titik air pada benda-benda yang lebih dingin. Embun juga terbentuk apabila uap air hangat yang naik dari tanah bersentuhan dengan udara yang sejuk.

Embun pagi yang kita jumpai pagi hari pada daun tanaman, sangat menyejukan hati. Embun jenis ini tidak berbahaya. Justru konon dapat menyebuhkan penyakit tertentu. Namun ada jenis embun yang berbahaya bagi tanaman. Embun apa itu? Namanya embun upas. Embun upas menjadi momok menakutkan bagi petani hortikultura. Embun upas ini telah membuat areal lahan pertanian di sejumlah daerah mengalami kerusakan dan terancam puso (gagal panen).

Memang, tidak semua daerah terkena fenomena embun upas. Daerah yang sudah terkena dampak dari embun upas ini seperti Dieng dan Wonosobo.  Komoditas hortikulturanya seperti kentang, bawang merah, cabai dan buah mengalami rusak parah bahkan sampai gagal panen.

Apa Itu Embun Upas?
Embun upas atau frost merupakan embun yang muncul di pagi hari seperti embun biasa namun berbentuk es. Masyarakat Jawa mengenalnya dengan istilah ‘Bediding’ yaitu perubahan suhu yang signifikan di awal musim kemarau.

Puncak terjadinya embun upas hanya tiga hari dalam satu tahun. Fenomena embun upas ini biasanya  terjadi pada bulan Juli atau Agustus saat puncak musim kemarau. Embun upas sendiri terjadi karena kabut yang datang dari ketinggian berubah bentuk menjadi tetesan air (embun) saat mendekati tanah. Tapi karena suhu yang sangat rendah, kabut langsung terkondensasi membentuk lapisan es yang menempel di pucuk tanaman, rumput, dedaunan ataupun tanah.

Embun beku yang menempel pada dedaunan ini akan membuat sistem fisiologis tanaman terganggu. Sel-sel tanaman yang tertempel embun beku, fungi fisiologisnya tidak berjalan normal. Sistem transportasi makanan melalui jaringan sel daun atau batang akan terganggu karena cairan sel membeku. Proses fotosintesis tanaman juga akan terhambat. Dampaknya, setelah embun itu mencair tanaman akan layu, kering dan kemudian mati.

Cara Mengatasi Embun Upas
Untuk mengatasi pengaruh embun upas ini, para petani harus melakukan pekerjaan ekstra. Karena bila tanaman yang terserang embun upas ini terlambat diselamatkan akan mati. Caranya, petani datang ke lahan mereka pada pagi-pagi buta untuk menyirami tanaman yang sudah terkena embun upas. Penyiraman menggunakan air biasa seperti halnya ketika menyirami tanaman untuk keperluan pengairan.

Penyiraman air ini bertujuan untuk menghindari terjadinya pembekuan embun lebih lanjut pada permukaan tanaman. Setelah terbebas dari embun upas, penyemprotan dengan fungisida segera dilakukan. Udara dingin dan kelembaban tinggi biasanya memicu timbulnya jamur bulu halus (peronospora destructor) yang juga merugikan tanaman.

Langkah selanjutnya yaitu pemulihan tanaman. Yanaman yang rusak bisa diberi naungan seperti paranet, dahan bambu gendani atau alang-alang sebagai antisipasi jika embun upas kembali muncul.
Pemberian pupuk susulan dan perawatan yang intensif masih bisa muncul tunas baru (syarat: kerusakan karena embun upas masih berada dikisaran antara 30-50 %).

Sebagai langkah pencegahan, pantengin info iklim BMKG yaitu kapan potensi embun upas akan muncul. Lakukan pola tanam dengan benar dan pilih varietas tanaman yang tahan terhadap embun upas pada musim kemarau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar