Kamis, 26 Maret 2020

Keunggulan Bahan Aktif Mankozeb untuk Tanaman


Petani sering menggunakan pestisida. Namun jarang yang peduli dengan nama bahan aktif dari pestisida yang dipakai. Petani hanya mengingat merek dan untuk basmi hama apa. Padahal pestisida yang beredar di pasaran dengan berbagai merek mengandung bahan aktif yang berbeda-beda. Kandungan bahan aktif inilah yang membedakan merek dan fungsinya.

Bahan aktif adalah bahan kimia yang terkandung dalam pestisida yang dapat mengendalikan hama atau penyakit. Contoh bahan aktif seperti abamektin, siflutrin, sipermetrin, mancozeb. Apapun mereknya, jika kandungan bahan aktifnya sama, pasti memiliki fungsi dan sifat yang sama.

Berikut adalah penjelasan secara lengkap salah satu dari bahan aktif Mancozeb.

Mankozeb
Mankozeb adalah salah satu bahan aktif pestisida dari jenis fungisida yang banyak digunakan oleh petani untuk mengendalikan penyakit karena jamur pada tanaman budi daya. Bahan aktif mankozeb ditemukan pada tahun 1961 dan dalam penggolongan FRAC (Fungicide Resistance Action Committee) termasuk golongan M3, yaitu Ditio-Karbamat.

Golongan Ditio-Karbamat merupakan fungisida yang bereaksi dan meng-inaktivasi kelompok sulfhidril asam amino dan enzim sel jamur yang mengakibatkan gangguan metabolisme lipid dan respirasi.
Mankozeb adalah gabungan antara Maneb dan Zink, keduanya memiliki keunggulan masing-masing sehingga mampu membasmi berbagai jamur patogen pada tanaman.

Bahan aktif mankozeb terdiri dari Mangan 16%, Zink 2%, dan 62% ethylenebisdithio carbamat/mangan ethylenebisdithio carbamat plus non zink. Fungisida berbahan aktif mankozeb ini berbentuk tepung dan berwarna kuning.

Inilah beberapa hal berkaitan dengan bahan aktif Mancozeb:

1.       Mankozeb tidak dapat digunakan secara langsung untuk mengendalikan penyakit tanaman. Mankozeb harus dilarutkan menggunakan air terlebih dahulu sehingga membentuk suspensi agar dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.
2.       Fungisida mankozeb tidak dapat larut dalam air, melainkan hanya tercampur saja. Oleh sebab itu, saat penyemprotan tangki sprayer harus sering diaduk (digoyang-gonyang) dengan menambahkan perekat (pembasah/perata) agar lebih efektif mengendalikan hama sasaran.
3.       Mankozeb umumnya dianggap sebagai kelompok fungisida dengan resiko rendah tanpa ada tanda-tanda resistensi (Tidak ada resistensi silang antara anggota kelompok M1 sampai M9).
4.       Mankozeb bekerja secara kontak pada banyak target sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur.
5.       Mancozeb efektif untuk mengendalikan penyakit seperti patek/busuk kering pada buah cabai (Colletotrichum capsici), penyakit busuk daun teh (Cylindrocladium scoparium), antraknosa pada bawang merah, penyakit busuk daun tomat dan kentang (Phytophtora infestans), penyakit busuk pada kubis (Erwinia corotovora) dll.

Di Indonesia terdapat puluhan nama dagang (merek) fungisida bahan aktif mankozeb, baik yang berbahan aktif tunggal maupun ganda.
Mankozeb banyak digunakan petani terutama pada musim penghujan.
Oleh karena itu, pemilihan bahan aktif yang tepat perlu dilakukan untuk usaha pengendalian hama atau penyakit tanaman.

Catatan: Penggunaan bahan aktif yang salah dapat berdampak buruk bagi tanaman bahkan lingkungan.

Jadilah petani cerdas dalam memilih pestisida… dan gunakan sesuai dosis yang benar…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar