Jumat, 06 Maret 2020

5 Manfaat Pupuk KCL Bagi Tanaman

Foto: tokotani.info
Salah satu hara makro essensial bagi tanaman adalah unsur kalium (K). Pupuk kimia (anorganik) yang mengandung unsur K tinggi yaitu KCL. Pupuk KCL merupakan pupuk anorganik tunggal yang memiliki kandungan 60 % K2O sebagai kalium klorida. Secara kimiawi pupuk KCL lebih dikenal dengan kalium klorida. KCL mempunyai warna merah atau putih serta dapat larut dalam air.

Pupuk KCL tidak cocok untuk tanaman yang memiliki sensitifitas terhadap unsur Clorida (Cl) seperti tembakau, kentang, wortel dan daun bawang.  Meskipun semua tanaman bisa dipupuk dengan KCl karena semua membutuhkan unsur K untuk pertumbuhan khususnya pertumbuhan generatif.

 

Manfaat Pupuk KCL

Manfaat pupuk KCL bagi tanaman adalah:

1.       Meningkatkan hasil panen. Hasil penelitian tentang pupuk KCL menunjukkan bahwa pupuk ini dapat meningkatkan hasil panen. Kandungan Clorida dalam pupuk ini sangat penting bagi berbagai tanaman.

2.       Dapat meningkatkan kualitas hasil panen seperti membuat buah memiliki citarasa yang manis.

3.       Membuat tanaman lebih kuat, berbunga dan berbuah lebat serta mencegah bunga rontok. Kandungan Clorida (Cl) pada pupuk KCL dapat membuat batang pada tanaman menjadi kokoh dan kuat serta berbuah lebat.

4.       Memaksimalkan kinerja enzim. Pupuk jenis KCL dapat membantu proses translokasi dari hasil fotosintesis tanaman dan dapat memaksimalkan system kerja enzim ke seluruh bagian tumbuhan.

5.       Lebih tahan terhadap penyakit. Kandungan kalium pada pupuk KCL mampu mencukupi kebutuhan tumbuhan untuk melindungi tanaman dari hama dan penyakit.


Jenis Pupuk KCL

Di pasaran pupuk KCL ada 2 jenis yaitu pupuk KCl 80 dan pupuk KCl 90.
·         Pupuk KCl 80 memiliki kandungan kalium (K20) antara 52 % sampai 60 % dengan warna merah
·         Pupuk KCl 90 memiliki kandungan kalium sebesar 90 % sehingga pupuk ini memiliki warna putih. Namun jenis pupuk yang satu ini sangat sulit untuk ditemukan.

Anda yang menginginkan tanaman yang tumbuh dengan tegak dan subur dapat menggunakan jenis pupuk jenis KCl 80 yang mudah ditemukan. Tetapi jika di tempat Anda ada jenis pupuk jenis KCl 90 maka dapat dicoba juga.

Pupuk KCL cair

Pupuk KCl cair adalah pupuk tunggal berbentuk cair yang tinggi kalium. Hara yang terkandung dalam pupuk jenis KCl cair yaitu hara kalium yang dapat diserap oleh tanaman sebagai senyawa K2O. Sebelum diserap akan terurai terlebih dahulu menjadi senyawa K2O yang bermanfaat untuk pertumbuhan serta penguat daya tahan tumbuhan pada penyakit.

Manfaat pupuk jenis KCl cair ini yaitu menghambat perpanjangan buku batang sehingga makanan atau energi yang ada digunakan untuk memperbesar dan meningkatkan kualitas hasil tanaman, merangsang pembentukan dan memperbanyak bunga, dan mencegah kerontokan bunga buah.
Penggunaan pupuk KCL cair jangan berlebih karena ion Cl++ nya dapat merugikan tumbuhan.

 

Cara Penggunaan Pupuk KCL

Tumbuhan memiliki dua fase pertumbuhan yaitu fase generative dan fase vegetative. Pada fase generative tanaman mulai berbunga dan menghasilkan buah. Disini tumbuhan memerlukan unsur kalium yang lebih banyak dibandingkan dengan fase vegetative. Pupuk KCL dapat digunakan sebagai pupuk dasar ataupun pupuk susulan.

Cara aplikasi pupuk KCL yaitu system tabur atau dikocor. Pupuk KCL digunakan dengan dosis dan waktu atau jadwal yang sudah ditentukan atau sesuai rekomendasi.
-          Untuk lahan pertanian atau sawah dengan kadar kalium yang rendah dapat menggunakan dosis pupuk ini untuk tanaman padi sebanyak 100 kg/ha.
-          Untuk lahan dengan kadar kalium yang sedang sampai tinggi dapat menggunakan dosis pupuk ini untuk tanaman padi sebanyak 50 kg/ha. Dengan pemberian pupuk 2 kali pada umur 21 HST dan pada umur 42 HST.

Tidak semua jenis tumbuhan dapat menggunakan pupuk ini karena bisa saja kandungan Chlor yang ada dalam pupuk ini tidak dibutuhkan di beberapa tumbuhan. Jenis yang dapat menggunakan pupuk ini yaitu padi, jagungkedelai, kacang-kacangan, karet, tebu, lada, cengkeh, dan sawit.

Pupuk KCL Organik

Pupuk KCL organic dibuat dari bahan organic dari alam sekitar. Dibuat untuk menyiasati ketersediaan pupuk KCl yang terbatas atau harga pupuk KCL yang mahal. Yang perlu diketahui dalam membuat pupuk organic KCL adalah bahan apa saja yang mengandung kalium.

Bahan yang mengandung kalium tinggi yaitu rebung, sabut kelapa, air kelapa, kulit pisang, abu kayu, arang kayu/ sekam.

Keuntungan pupuk organic KCL yaitu memanfaatkan bahan dari sekitar yang tidak terpakai dan biayanya relative murah, dan bahan serta alatnya juga mudah didapat.

Berikut salah satu contoh cara pembuatan pupuk organic KCL dari bahan sabut kelapa. Untuk selanjutnya bisa kreasi dengan mengabungkan dengan bahan lain misalnya yang kaya phospat, nitrogen, atau unsur mikro. 

Cara Membuat Pupuk KCl organic

Bahan-bahan:
·         25 kg sabut kelapa
·         40 liter air
·         1 drum

Cara membuatnya:
·         Bersihkan sabut kelapa dari kulitnya kemudian masukkan sabut kelapa yang sudah dibersihkan ke dalam drum
·         Setelah itu isi drum dengan air sampai penuh
·         Tutup drum dengan rapat dan biarkan selama 2 minggu dalam keadaan tertutup
·         Apabila air sudah berubah menjadi hitam maka kandungan KCl sudah larut. Kemudian air tersebut dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman

 

Cara aplikasi ke tanaman:

·         Ambil air dalam drum dengan dosis 100 ml/liter kemudian siram atau seprot ke tanaman
·         Penyiraman pupuk dapat dilakukan berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan
·         Jika air dalam drum sudah habis Anda dapat menuangkan air lagi dengan serabut dan cara yang sama. Apabila warna air menjadi jernih maka serabut diganti dengan yang baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar