Foto: tokotani.info |
Salah satu hara makro essensial bagi
tanaman adalah unsur kalium (K). Pupuk kimia (anorganik) yang mengandung unsur
K tinggi yaitu KCL. Pupuk KCL merupakan pupuk anorganik tunggal yang memiliki
kandungan 60 % K2O sebagai kalium klorida. Secara kimiawi pupuk KCL lebih
dikenal dengan kalium klorida. KCL mempunyai warna merah atau putih serta dapat
larut dalam air.
Pupuk KCL tidak cocok untuk tanaman yang
memiliki sensitifitas terhadap unsur Clorida (Cl) seperti tembakau, kentang, wortel dan
daun bawang. Meskipun semua tanaman bisa
dipupuk dengan KCl karena semua membutuhkan unsur K untuk pertumbuhan khususnya
pertumbuhan generatif.
Manfaat Pupuk KCL
Manfaat pupuk KCL bagi tanaman adalah:
1. Meningkatkan hasil panen. Hasil
penelitian tentang pupuk KCL menunjukkan bahwa pupuk ini dapat meningkatkan
hasil panen. Kandungan Clorida dalam pupuk ini sangat penting bagi berbagai
tanaman.
2. Dapat meningkatkan kualitas hasil panen
seperti membuat buah memiliki citarasa yang manis.
3. Membuat tanaman lebih kuat, berbunga dan
berbuah lebat serta mencegah bunga rontok. Kandungan Clorida (Cl) pada pupuk
KCL dapat membuat batang pada tanaman menjadi kokoh dan kuat serta berbuah
lebat.
4. Memaksimalkan kinerja enzim. Pupuk jenis
KCL dapat membantu proses translokasi dari hasil fotosintesis tanaman dan dapat
memaksimalkan system kerja enzim ke seluruh bagian tumbuhan.
5. Lebih tahan terhadap penyakit. Kandungan
kalium pada pupuk KCL mampu mencukupi kebutuhan tumbuhan untuk melindungi
tanaman dari hama dan penyakit.
Jenis Pupuk KCL
Di pasaran pupuk KCL ada 2 jenis yaitu
pupuk KCl 80 dan pupuk KCl 90.
·
Pupuk KCl
80 memiliki kandungan kalium (K20) antara 52 % sampai 60 % dengan warna merah
·
Pupuk KCl
90 memiliki kandungan kalium sebesar 90 % sehingga pupuk ini memiliki warna
putih. Namun jenis pupuk yang satu ini sangat sulit untuk ditemukan.
Anda yang
menginginkan tanaman yang tumbuh dengan tegak dan subur dapat menggunakan jenis
pupuk jenis KCl 80 yang mudah ditemukan. Tetapi jika di tempat Anda ada jenis
pupuk jenis KCl 90 maka dapat dicoba juga.
Pupuk KCL cair
Pupuk KCl cair adalah pupuk tunggal
berbentuk cair yang tinggi kalium. Hara yang terkandung dalam pupuk jenis KCl
cair yaitu hara kalium yang dapat diserap oleh tanaman sebagai senyawa K2O.
Sebelum diserap akan terurai terlebih dahulu menjadi senyawa K2O yang
bermanfaat untuk pertumbuhan serta penguat daya tahan tumbuhan pada penyakit.
Manfaat pupuk jenis KCl cair ini yaitu
menghambat perpanjangan buku batang sehingga makanan atau energi yang ada
digunakan untuk memperbesar dan meningkatkan kualitas hasil tanaman, merangsang
pembentukan dan memperbanyak bunga, dan mencegah kerontokan bunga buah.
Penggunaan pupuk KCL cair jangan berlebih
karena ion Cl++ nya dapat merugikan tumbuhan.
Cara Penggunaan Pupuk KCL
Tumbuhan memiliki dua fase pertumbuhan
yaitu fase generative dan fase vegetative. Pada fase generative tanaman mulai
berbunga dan menghasilkan buah. Disini tumbuhan memerlukan unsur kalium yang
lebih banyak dibandingkan dengan fase vegetative. Pupuk KCL dapat digunakan
sebagai pupuk dasar ataupun pupuk susulan.
Cara aplikasi pupuk KCL yaitu system
tabur atau dikocor. Pupuk KCL digunakan dengan dosis dan waktu atau jadwal yang
sudah ditentukan atau sesuai rekomendasi.
-
Untuk lahan pertanian atau
sawah dengan kadar kalium yang rendah dapat menggunakan dosis pupuk ini
untuk tanaman padi sebanyak 100
kg/ha.
-
Untuk lahan dengan kadar
kalium yang sedang sampai tinggi dapat menggunakan dosis pupuk ini untuk
tanaman padi sebanyak 50 kg/ha. Dengan pemberian pupuk 2 kali pada umur 21 HST
dan pada umur 42 HST.
Tidak semua jenis tumbuhan dapat
menggunakan pupuk ini karena bisa saja kandungan Chlor yang ada dalam pupuk ini
tidak dibutuhkan di beberapa tumbuhan. Jenis yang dapat menggunakan pupuk ini yaitu
padi, jagung, kedelai,
kacang-kacangan, karet, tebu, lada, cengkeh, dan sawit.
Pupuk KCL Organik
Pupuk KCL organic dibuat dari bahan
organic dari alam sekitar. Dibuat untuk menyiasati ketersediaan pupuk KCl yang
terbatas atau harga pupuk KCL yang mahal. Yang perlu diketahui dalam membuat
pupuk organic KCL adalah bahan apa saja yang mengandung kalium.
Bahan
yang mengandung kalium tinggi yaitu rebung, sabut kelapa, air kelapa, kulit
pisang, abu kayu, arang kayu/ sekam.
Keuntungan pupuk organic KCL yaitu
memanfaatkan bahan dari sekitar yang tidak terpakai dan biayanya relative
murah, dan bahan serta alatnya juga mudah didapat.
Berikut salah satu contoh cara pembuatan pupuk organic KCL dari bahan sabut kelapa. Untuk selanjutnya bisa kreasi dengan mengabungkan dengan bahan lain misalnya yang kaya phospat, nitrogen, atau unsur mikro.
Cara Membuat Pupuk KCl organic
Bahan-bahan:
·
25 kg
sabut kelapa
·
40 liter
air
·
1 drum
Cara membuatnya:
·
Bersihkan sabut kelapa dari kulitnya kemudian
masukkan sabut kelapa yang sudah dibersihkan ke dalam drum
·
Setelah itu isi drum dengan air sampai penuh
·
Tutup drum dengan rapat dan biarkan selama 2 minggu
dalam keadaan tertutup
·
Apabila air sudah berubah menjadi hitam maka
kandungan KCl sudah larut. Kemudian air tersebut dapat digunakan sebagai pupuk
untuk tanaman
Cara aplikasi ke tanaman:
·
Ambil air
dalam drum dengan dosis 100 ml/liter kemudian siram atau seprot ke tanaman
·
Penyiraman
pupuk dapat dilakukan berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan
·
Jika air
dalam drum sudah habis Anda dapat menuangkan air lagi dengan serabut dan cara
yang sama. Apabila warna air menjadi jernih maka serabut diganti dengan yang
baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar